Ecie apdet malem malem...
"Semuanya, pastikan barang kalian sudah bersama kalian. Jika masih ada yang menunggu bagasi, harap kabari gue."
Agus, selaku ketua panitia dari lomba yang akan berlangsung lusa mengumpulkan rombongannya yang hanya sekitar 5-6 orang. Ia memerintahkan semuanya untuk memastikan barang-barang bawaan mereka.
"Gue nunggu di tempat duduk di pojokan itu." Agus yang memang tidak memiliki bagasi, segera bergegas menuju tempat duduk yang kosong di pojokan dekat pintu keluar bandara.
Ya, memang tidak salah Hobi menjulukinya 'kakek'. Setiap ada kesempatan, ia selalu mencari tempat duduk, dan selalu menyempatkan diri untuk tidur dimanapun dan kapanpun.
"Jey, udahan belum?" Tanya Elvan. Ia sudah mengambil kopernya dan masih menunggu Jeyka yang masih belum menemukan kopernya.
Jujur, Jeyka secara dadakan disuruh untuk ikut lomba ini dikarenakan satu orang peserta mendadak tidak bisa ikut. Dan Jeyka lah yang dipilih sebagai penggantinya.
"Barang kalian sudah?" Hobi menghampiri Elvan dan Jeyka. Ia memastikan bahwa koper keduanya sudah aman. Hobi mengangguk dan tersenyum ketika ia melihat dua koper sudah tergeletak rapi di trolley bandara yang mereka bawa.
"Lah, Agus udah tidur?" Tanya Jeyka heran. Mereka semua sudah berkumpul di hadapan Agus. Namun yang mereka lihat adalah.. Agus yang sedang tertidur dengan kaki yang disilangkannya.
"Gus.." Hobi menendang kaki Agus, berusaha menbangunkan sahabatnya itu.
Agus terbangun dan begitu melihat rombongannya sudah berkumpul, ia refleks berdiri.
"Sudah semua?" Tanyanya dengan mata yang sayu.
"Kita sewa bus kan?" Tanya Jeyka. Karena ia member terakhir yang bergabung, ia tidak tau apa-apa.
Elvan mengangguk, "Di grup sih bilangnya gitu."
"Tumben sekali pihak universitas mau sampai menyewa kendaraan." Cicit Jeyka. Karena memang yang ia tau, meskipun acara lomba mewakili universitas, sering kali universitas tidak menanggung biaya. Biaya ditanggung oleh peserta.
"Dengar-dengar, Agus meyakinkan dekan bahwa kita pasti menang. Karena itu dekan berani mengeluarkan uang." Bisik Elvan.
Jeyka mengerutkan keningnya, "Sejak kapan lu tau hal-hal semacam ini?" Yang ia tau, Elvan adalah orang yang terlalu masa bodoh dengan lingkungan kampus. Ia tidak menyukai kampusnya karena ada rumor jelek tentangnya— ah ralat, mungkin sejak ada Reya, ia semakin mencintai kampusnya.
"Tau dari Reya." Jawab Elvan acuh tak acuh.
"Wah, Reya bahkan tau hal seperti itu.."
"Reya tau dari Agus."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Kating | KTH
ФанфикElvan Adhyastha, mahasiswa Psikologi tingkat 3 yang memiliki trauma untuk berhubungan dengan lawan jenisnya. Dia belum pernah memiliki pengalaman berpacaran, sialnya sudah harus mengalami trauma. Namun, hidupnya perlahan berubah semenjak ia selalu b...