Hari ini, hari dimana yang paling di tunggu oleh semua member bangtan dan Army. konser yang membuat para member melakukan latihan lebih ekstra, kini hanya tinggal beberapa jam lagi akan di mulai.
Ini memang bukan konser pertama mereka. Tapi, entah kenapa jantung mereka selalu berdetak 2 kali lebih cepat saat akan menuju ke atas panggung.
"Ahh, aku sungguh tidak sabar untuk konser ini." Jungkook si Maknae berjingkrak-jingkrak tak beraturan. Terlalu senang dengan hari ini.
"Ya aku tahu perasaanmu. Tapi bisakah kau diam Kook? Kau membuat kami pusing! Lihat, coordy noona jadi kesusahan untuk bergerak!" Taehyung menarik kerah belakang Jungkook, mendudukannya di sofa di samping Seokjin.
"Jin hyung!! Lihat! Taehyung melarangku!!"
"Tae benar Kook, lebih baik kau diam dan istirahat sebelum konser di mulai. Jangan sampai kelelahan saat konser nanti."
"Siap hyung!"
"Hyung, kau sudah meminum obatmu?" Tanya sang leader yang baru selesai make up.
"Sudah Namjoon-ah. Yoongi yang memelototiku terus sebelum obat itu masuk ke tubuhku." Jin melirik ke arah pemilik nama.
"Harus, aku harus selalu terus memelototimu sampai kau meminum obatmu. Atau aku akan kecolongan lagi. Dan membuat kau kembali collaps!" Sambil memejamkan matanya Yoongi berucap sinis.
"Ya ya ya, terserah apa katamu Yoongi-ah." Seokjin memutar bola matanya malas.
Iya malas, Seokjin sungguh malas dengan sikap adik-adiknya yang menjadi 3 kali lipat lebih protektif.
Jin menyesali perbuatannya waktu itu yang sengaja melupakan obatnya. Dan berakhir Seokjin kembali di rawat selama 2 hari.
Collaps nya Seokjin hampir saja membuat adik-adiknya melarangnya kembali untuk mengikuti konser.
Beruntung, mereka membuat kesepakatan dengannya. Minum obat atau tidak konser sama sekali.
Meskipun lelah karena terus menenggak obat, tetap dilakukannya demi mengikuti konser yang selama ini ia tunggu.
Ia tidak tahu, apa ini akan menjadi konser terakhirnya bersama adik-adiknya dan juga fansnya.
Seokjin hanya tidak ingin melewatkan waktu itu. Barang sedetikpun.
"Hyung, apa kau lelah?" Tanya Jungkook seraya menyender di bahu Seokjin. Seokjin merenggut tidak mengerti dengan pertanyaan Jungkook.
"Kalau kau lelah, kau boleh mengeluh pada kami. Kapanpun itu, sesering apapun itu. Tapi, aku mohon, hyung jangan menyerah."
Ahh, Seokjin tahu kemana arah pembicaraan Jungkook.
Yoongi yang semula memejamkan matanya mengantuk, seketika langsung membuka matanya dan menajamkan telinganya. Ingin tahu apa jawaban sang kakak tertuanya itu.
Seokjin menghela nafas.
"Kau ingin hyung jujur padamu Kook?" Tanya Seokjin. Jungkook mengangguk."Aku lelah, aku memang sudah lelah saat pertama dokter kembali mem-Vonisku kalau penyakit ini kembali datang. Bahkan jauh lebih parah."
"Hyung, apa hyung tidak ingin melakukan operasi? Orang tuamu bilang, kau bisa sembuh dengan operasi. Apa kau tidak ingin melakukannya?"
"Dan membuat hyung keluar dari bangtan? Tidak Jungkook-ah. Kau tidak tahu efek apa yang akan menimpaku nanti saat aku berhasil operasi."
"Kenapa kau jadi pesimis begini hyung? Ini bukan Seokjin hyung yang ku kenal."
"Jungkook-ah. Untuk sekarang hyung hanya ingin bersama kalian. Menikmati waktu bersama kalian. Biarkan seperti ini dulu. Untuk kedepannya, nanti hyung fikirkan lagi. Hyung pasti akan melakukannya setelah hyung siap menerima apaun resikonya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Seokjin - ✔️
Fanfiction"Terima kasih Hyung, kami akan bahagia. Untukmu, untuk Army." -Bangtan- "Terima kasih Kim Seokjin, sudah menjadi salah satu kebahagiaan kami." -Army-