Semua member bangtan berjalan mondar-mandir membuat Sejin dan Seokjung pusing melihatnya.
"Tidak bisakah kalian diam? Aku pusing melihat kalian yang mondar mandir terus seperti itu! Kalian sedang latihan koreografi eoh?"
Sejin sesungguhnya tidak bercanda. Namun cara anak asuhnya itu mondar mandir memang terlihat seperti koreo. Sangat teratur.
Namjoon, Jungkook, Jimin ke kanan, saat itu pula Yoongi, Taehyung dan Hoseok ke kiri.
Sangat sinkron bukan?
Mungkin akibat terlalu lama tinggal bersama, sampai mondar-mandir saja bisa se-sinkron itu.
"Bagaimana kami bisa tenang hyung? Kami melihat bagaimana lemahnya Jin hyung tadi! Ahh jangan lupakan darah di sekitar wajahnya! Bagaimana kami berfikir jika Jin hyung baik-baik saja setelah melihat itu semua!" Itu Hoseok. Rapp nya bekerja saat ini.
Entah karena ia rapper atau kepanikan mengambil alih tubuhnya sampai ia berbicara dengan satu tarikan nafas.
Mungkin memang panik menghampiri mereka semua.
Bagaimana tidak.Saat member mendengar suara pecahan benda dari kamar kakaknya. Saat itu juga mereka langsung menghampiri kamar kakak tertuanya itu. Dan seketika mereka terkejut saat melihat Seokjin sudah merintih kesakitan. Dengan darah di sekitar hidungnya yang bahkan belum berhenti.
Namjoon berinisiatif akan menelpon pihak medis. Namun ia tahu akan membutuhkan waktu lama untuk menunggu ambulance datang.
Akhirnya mereka sepakat untuk membawa Seokjin ke rumah sakit.
Persetan dengan penyamaran.
Mereka sudah tidak bisa berfikir jernih lagi saat melihat kakaknya sudah terkulai lemas."Dokter bahkan belum keluar. Jadi jangan berfikiran negatif Hoseok-ah."
Semua akhirnya berhenti. Tidak, tidak semua. Masih ada satu orang yang gelisah.
"Taehyung-ah. Duduklah."
"Ti.. Dak.. Tidak.. Jin hyung.. Sakit karena aku. Jin hyung collapse karena aku hyung.. Andwe..." Taehyung meracau terus berjalan mondar mandir tidak diam dengan gemetar dan sambil menggigit jarinya.
Semua member, Sejin dan Seokjung bingung.
"Tae, apa maksudmu hmm? Tenang. Jangan panik." Jimin merengkuh Taehyung. Jimin merasa Taehyung benar-benar ketakutan. Jimin tahu dari bagiamana bergetarnya tubuh Taehyung di pelukannya.
"Aku.. Aku pembunuh.. Aku pembunuh Jim.. Bagaimana ini.. Aku.. Akuu.."
"Ssst. Tenanglah Tae.." Jimin mengelus punggung Taehyung.
Seokjung benar-benar bingung.
Pembunuh yang di maksud Taehyung itu apa?
Namun saat Seokjung akan bertanya, dokter Ahn keluar dari ruangan rawat Seokjin mengalihkan atensi Seokjung.
"Bagaimana?"
"Tidak apa-apa. Hanya collapse karena kelelahan. Dia sudah bangun dan mencari kalian. Masuklah. Seokjung bisa ikut keruanganku?"
Semua bernafas lega setelah mendengar penuturan dari sang dokter.
Semua membungkuk hormat lalu masuk ke dalam kamar rawat Seokjin setelah dookter pergi. Sementara kakak Seokjin mengikuti sang dokter.
"Hyung!" Jungkook segera berhambur memeluk Seokjin. Dan Seokjin hanya bisa tersenyum saat Jungkook memeluknya.
"Kau tidak apa Jin-ah?" Sejin mengelus Seokjin.
"Tidak apa hyung hanya sedikit sesak.." Seokjin melirikkan matanya pada Jungkook.
"Kook-ah berhenti memeluknya.. Kau membuatnya sesak." Sejin menarik Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Seokjin - ✔️
Fanfiction"Terima kasih Hyung, kami akan bahagia. Untukmu, untuk Army." -Bangtan- "Terima kasih Kim Seokjin, sudah menjadi salah satu kebahagiaan kami." -Army-