BANGTAN 20

41.6K 4.1K 626
                                    

Seokjin mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. Sudah 2 bulan Seokjin tidak tinggal di dorm Bangtan. Dan selama itu juga usaha Seokjin gagal untuk meyakinkan sang kakak agar bisa kembali ke dorm.

Ya, meskipun tidak di izinkan untuk kembali ke dorm, tapi Seokjung mengizinkan Seokjin untuk ikut comeback dan menyiapkan mini konser terakhirnya.

Seokjin menghela nafas. Memijit kepalanya yang sedikit sakit. Mungkin karena kelelahan karena hari ini benar benar mereka menyelesaikan semuanya.

Hari ini Seokjin baru saja pulang dari music show untuk promosi comeback Bangtan yang sudah di luncurkan satu minggu yang lalu.
Setelah melakukan promosi di berbagai Musik TV, dan Fansign akhirnya hari ini adalah hari terakhir mereka melakukan promosi.

Seokjin merogoh sakunya mengambil benda yang selama ini membantu hidupnya.
Seokjin harus rutin meminum obatnya kalau ia tidak ingin jadwalnya bersama Bangtan terganggu.

Seokjin menatap obatnya sendu.

Sampai kapan ia harus bergantung dengan benda itu?

Lelah? Tentu saja.

Seokjin ingin terus bertahan untuk orang orang di sekitarnya.
Tapi, seberapapun Seokjin ingin bertahan, 'teman'-nya justru terus menggerogotinya semakin cepat seperti enggan memberi Seokjin sembuh sekali saja.

"Tinggal satu lagi, setelah itu selesai." Gumam Seokjin.
Seokjin menelan pil tersebut tanpa bantuan air minum sama sekali.

Setelah itu ia membaringkan badannya di sofa, memejamkan matanya sejenak untuk menunggu obatnya bereaksi.
.
.
.
Member Bangtan saat ini tengah asik dengan kegiatannya masing masing di dorm.

Yoongi dan Hoseok tidur di sofa. Namjoon membaca buku, Jimin dan Jungkook bermain game dengan Taehyung menjadi suporternya.

Ruang tamu tidak pernah sepi dengan teriakan Maknae line jika mereka sedang bermain game.

Tapi hebatnya, Namjoon dan Yoongi tidak terganggu sama sekali dengan aktifitas mereka.

Berbeda dengan Hoseok. Ia terbangun karena teriakan Jimin yang memekikan telinga.

"Ingin rasanya aku membuang game itu." Gumam Hoseok berdecak sebal.

"Biarkan mereka seperti itu, atau kau akan jadi korban jahil mereka. Lebih baik mana?" Ucap Namjoon tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang di bacanya.

"Ahh benar juga, tapi aku tidak bisa tidur."

"Pindahlah ke kamar. Setidaknya teriakan mereka tidak terlalu keras."

"Sekarang aku sudah tidak mengantuk."

"Ya sudah, ikut main bersama mereka."

"Cih, tidak akan! Aku akan di bully habis habisan karena aku buta game."

"Lebih baik memasak kalau begitu, aku lapar." Namjoon menutup bukunya lalu mengarahkan pandangannya pada Hoseok dengan tatapan lapar.

"Kenapa tidak masak sendiri?"

"Ahh, nanti aku kena marah Yoongi hyung."

Hoseok tertawa.

"Baiklah, aku akan memasak ramyeon saja yang gampang."
Hoseok meninggalkan ruang tamu menuju dapur, namun saat itu juga bell pintu berbunyi membuat Hoseok mengubah niatnya menjadi ke arah pintu depan.

"Seokjung hyung? Ada apa? Apa sesuatu terjadi dengan Jin hyung?"

"Anni Hoseok-ah."

Mendengar nama Jin Hyung, Namjoon, dan maknae line langsung menghampiri Hoseok. Ah, lupakan Yoongi, dia tidak akan terganggu sedikitpun.

Kim Seokjin - ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang