Aku melempar tas ranselku asal. Perjalanan LA - Korea sungguh menguras tenagaku. Bahkan, kami semua.
Kami tidak pergi ke rumah sakit untuk menemui Jin hyung karena keadaan Jin hyung yang masih memejamkan matanya.
Ini hari ke 3 setelah Jin hyung di nyatakan koma.
Aku fikir, Jin hyung akan menyambut kami dengan senyuman seperti saat kami pulang dari Jepang waktu itu. Mengingat Sejin hyung langsung membawa kami ke dorm.
Tapi ternyata tidak, tidak ada senyuman Jin hyung yang menyambut kami di dorm saat kami pulang. Sejin hyung justru malah menjelaskan kalau Jin hyung masih koma dan masih harus di rawat intensif di ruangan ICU.
Aku kembali menangis.
Beruntung aku mempunyai kamarku sendiri. Jadi aku bebas menangisi hyungku yang jahat itu.
"Hyung, besok ulang tahunku.. Aku tidak ingin macam-macam. Aku hanya ingin kau bangun dan itu akan menjadi hadiah terindah untukku."
Aku melirik ke arah nakas yang penuh dengan frame berisi foto Bangtan.
Ya, besok adalah hari ulang tahunku.
Sejujurnya aku lupa, tapi saat konser di LA day 2, Army LA memberikan kejutan untukku.
Aku tersentuh dan terkejut tentu saja.
Biasanya aku tidak pernah lupa dengan ulang tahunku.
Aku sering meminta sesuatu pada hyung-hyung ku.Tapi untuk sekarang, ingat saja tidak. Difikiranku hanya ada Jin hyung.
Tidak kurang dan tidak lebih.
Aku merindukannya, merindukan sosok hyung yang paling mengerti kami.
Aku membaringkan tubuh lelahku pada kasur empukku. Rasa kantuk perlahan mengambil kesadaranku.
.
.
.
.
"Ssst.. Yaak Park Jimin, jangan seperti itu bawanya! Nanti kue nya jatuh kau tahu?""Hyung Taehyung menginjak kakiku!"
"Yak! Kenapa kau menyalahkanku Bantet!"
"Kau menginjak kakiku Alien! Kalau kuenya jatuh kau yang harus tanggung jawab!"
"Berhenti! Kalian akan membangunkan Jungkook kalau kalian berisik!"
"Kau Juga Hoseok..Diam lebih baik kita segera ke kamar Jungkook. Sebentar lagi jam 12."
Semua member masuk ke dalam kamar Jungkook. Beruntung kamarnya tidak dikunci seperti biasanya. Mungkin si maknae itu sudah terlalu lelah.
Gelap.
Itu yang pertama mereka lihat saat membuka pintu kamar.
"1, 2, 3!"
"SAENGIL CHUKKA HAMNIDA!! SAENGIL CHUKKA HAMNINDA!! SARANGHANEUN URI KOOKIE SAENGIL CHUKKA HAMNIDA!!"
Jungkook terperanjat, dengan setengan kesadarannya Jungkook membulatkan matanya lucu. Ia bingung dengan keadaan sekarang.
"Hyung.."
"Tiup lilinya Kook, nanti terkena kuenya.. Ppali..!!" Jimin menyodorkan kuenya pada Jungkook, Jungkook yang masih bingung pun akhirnya mengikuti perintah kakaknya.
Tepuk tangan langsung terdengar saat Jungkook selesai meniup lilinya.
Namjoon menghidupkan lampu kamar Jungkook. Jungkook semakin terkejut dengan siapa yang hadir di ulang tahunnya.
"JIN HYUNG!!" Tanpa basa basi Jungkook memeluk Seokjin yang kini ada di hadapannya.
"Yaak, kau kenapa Jungkook?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Seokjin - ✔️
Fanfiction"Terima kasih Hyung, kami akan bahagia. Untukmu, untuk Army." -Bangtan- "Terima kasih Kim Seokjin, sudah menjadi salah satu kebahagiaan kami." -Army-