"Sampai kau punya anak cucu pun kau akan tetap menjadi bayi nya kami Kook.. Bayinya bangtan, bayinya Army."
💜💜💜
Aku mengerjap pelan, suara alarm di ponselku berbunyi. Aku meraba-raba sekitarku mencari dan mematikan alarm itu.
Setelah alarm mati aku bangun dan mengecek ponselku bermaksud melihat pukul berapa sekarang.
"Jam 7 ternyata. Kenapa tidak ada yang membangunkanku?" Gumamku.
Nyatanya, alarm itu adalah alarm yang kesekian kalinya. Aku memang mengeset alarm mulai dari jam 6, 6.15, 6.30, 6.45 sampai pukul 7.
Angka 7 adalah angka terakhir dari alarm yang aku setting. Karena biasanya pukul setengah 7 pun pasti pintu sudah ada yang menggedor paksa, memaksaku untuk bangun. Siapa lagi kalau bukan pekerjaan hyung tertua di grup kami. Jin hyung.
Ahh, tapi aku lupa. Itu dulu.
Aku menghela nafas, lalu beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
15 menit, aku selesai dengan mandiku dan aku langsung keluar dari kamarku.
Sepi.
Itu yang aku rasakan saat pertama aku membuka pintu kamarku untuk keluar.
"Eoh? Kau sudah bangun Jungkook?"
"Ya hyung. Kau mau kemana hyung pagi-pagi sudah rapi?"
"Ahh, aku akan ke bighit. PD-nim memanggilku, Yoongi dan Hoseok."
Kalian pasti sudah tahu bukan siapa lawan bicaraku yang sering di panggil PD-nim?
Ya, Namjoon hyung.
"Lalu, mereka berdua kemana?"
"Mereka sudah di sana. Ya sudah, aku berangkat ya Kook. Kalau kau lapar ada ramyeon di lemari makanan. Maaf, Yoongi belum sempat membuat sarapan karena PD-nim menghubungi kami pagi-pagi sekali."
"Ya hyung, tak apa. Hati-hati di jalan."
Namjoon hyung mengusak rambutku pelan lalu pergi meninggalkanku.
Aku duduk di sofa, lalu menyalakan televisi karena memang sedang tidak ada kerjaan.
Jimin hyung?
Dia pulang ke busan karena ada keperluan keluarganya. Mungkin hari ini akan pulang.Tae hyung?
Ahh dia pasti sudah berangkat syuting tadi pagi sekali.Aku?
Aku sendiri di dorm. Tidak ada pekerjaan yang harus aku lakukan seperti hyung-hyungku yang lain.Bukan, bukan karena tidak ada pekerjaan, tapi tidak ada niat untuk melakukan pekerjaan apapun selain berdiam di dorm.
Ini bulan ke 9 aku benar-benar mengurung diri di dorm. Tanpa interaksi sedikitpun dengan orang luar. Kecuali, saat ada acara Bangtan. Itupun tidak semua acara Bangtan aku ikuti.
Maafkan aku, karena aku egois. Tapi sungguh ini menyakitkan untukku.
Entahlah, aku masih merasa kehilangan setelah apa yang kami lewati 7 bulan yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Seokjin - ✔️
Fanfiction"Terima kasih Hyung, kami akan bahagia. Untukmu, untuk Army." -Bangtan- "Terima kasih Kim Seokjin, sudah menjadi salah satu kebahagiaan kami." -Army-