Kalian aneh, dan selalu saja melebihi batas akan candaan dan tawa. Namun disatu sisi, kalian tau bahwa yang namanya pertemanan itu tak ada batasannya.
Satu tahun sudah? Ya, satu tahun sudah kami saling mengenal satu sama lain. Saling berbagi tawa, ataupun saling menertawakan. Bahkan untuk menjadi kompak itu akan terlihat begitu sulit bagi kami. Ego kami terlalu besar untuk dikalahkan, akan tetapi rasa kekeluargaan kami lebih melekat dalam pertemanan.
Baiklah, mungkin semua ini akan mejadi awal yang kedua bagi kami. Bagi kami untuk saling mengenal lebih dekat, untuk kami menambah kenangan sebelum perpisahan menyapa, dan terlebih untuk kami memuaskan diri dalam bidang tawa. Kapan lagi? Kapan lagi hal-hal kecil yang terlewat receh ini kami buat bersama? Jika disuatu hari pun kami mengadakan reuni, mungkin tak akan sama rasanya seperti saat ini. Jadi? Biarkan kami untuk memamerkan lelucon kami, dan kami mungkin yang akan dengan sendirinya menyembunyikan duka kami.
***
Senin, 15 juli 2k19 kami ber tiga puluh dua kembali bertemu. Dan syukurnya kami semua naik tingkatan tanpa ada yang tertinggal satupun.
Oh ya, ada julukan baru untuk Anam. Apa? 'Muka kw' itu julukannya. Siapa yang menobatkan? Sudah pasti si Indah, sang musuh bebuyutannya sendiri. Alasannya? Karena si Anam punya alis tebal, punya kumis tipis, dan semua itu Indah sebut tempelan.
Sedangkan kalo kata Luthfi, "hanya orang yang punya kumis yang dapat KIP."
Dan sebagian cowok dikelas gue emang pada punya kumis.
Ada lagi nih kata-katanya si Gilang yang bisa digunakan disaat kalian merasa kaget. "O my gat! O my hot! O my pross!" Kelewat gaje hehe.
***
Jadi gini, gue mau nanya. Ada yang pernah ngebuat cowok batal wudhu dengan sengaja ataupun tidak? Atau ada yang pernah batal wudhu gara-gara teman cewek? Pastinya pernah ada yang ngalamin hal serupa. Dan itu pun gue juga ngebuat hal yang bakal jadi pengalaman. Jadi ceritanya gini, temen sekelas gue yang cowok pada ngambil wudhu di depan bengkel kayu, dan gue beserta si Adel ditinggal berdua. Sedangkan temen cewek gue yang lima itu udah pada menuju kantin. Dikarenakan tangan gue yang kotor karena seharian ngamplas, jadi gue mutusin buat cuci tangan terlebih dulu. Ngatrinya benar-benar ngatri, pas si dingin alias Jundi udah selesai wudhu gue langsung ngulurin tangan dibawah keran. Lah payahnya si Jundi juga ngikut ngulurin tangannya buat dibasuh lagi. Otomatis tangan kita tubrukan, satu detik dua detik kita cuma diam. Sampe detik ketiga dianya ngomel sambil ketawa garing, gue ngucapin kata maaf sambil lari ke kantin.
Lah pas baris buat siap-siap pulang kerumah masing-masing, gue malah diketawain sama temen-temen. Gara-gara si Luthfi yang ember bilang ke para cewek.
"Jahat banget, udah wudhu kok dipegang." Kata Luthfi sambil terus ngetawain gue, secarakan gue nggak sengaja.
"Tambah dingin itu." Timpal Indah.
***
BANYAK ADEGAN YANG GUE LUPA! JADI KE SENSOR KAN. 😆
Bonus chat grub yang udah kadaluarsa. 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Humor
RandomIni bukan drama, karena ini kisah nyata. ini bukan tiruan, karena ini beneran ada. Salam manis dari kami siswa-siswi yang imut abis. Tapi, Alhamdulillahnya kami telah lulus pada tahun 2021! Haha! Dan jangan lupa mampir ke Instagram kami! @kajismik