Kedua mata Sakura terbelalak, napasnya tak beraturan, tubuhnya lemas ketika melihat sosok di hadapannya. Laki-laki tampan, dengan rambut panjangnya yang terurai tidak membuat kesan maskulin hilang dari dirinya karena tubuhnya yang tegap, laki-laki itu tersenyum lembut pada Sakura.
"Sakura," panggilnya sambil tersenyum.
Sakura menangis, berlari, dan memeluk sosok tersebut.
"Neji~" panggil Sakura lirih, "Neji.... Neji..."
Neji menatap Gaara sambil tersenyum dan mengucapkan terima kasih tanpa suara, Gaara hanya mengangguk kemudian meninggalkan mereka berdua.
Saat ini, Sakura berada di sebuah rumah sederhana berisi beberapa laki-laki asing, namun jika dilihat sekilas, aura mereka mirip oleh aura kelompok Dragon. Namun, Sakura tidak mempedulikan hal itu, yang kini dia pedulikan adalah kehadiran Neji.
"Kupikir kau mati... demi Tuhan, Neji... kupikir kau mati..." isak Sakura ditengah tangisannya.
Neji melepaskan pelukan Sakura dan menatap wajah gadis itu dengan seksama, "Kau jadi cantik sekali."
"Kemana saja dirimu selama ini? Kau menghilang hampir tiga tahun," tanya Sakura.
Saat ini mereka ada di kamar, Neji duduk di atas kasur dengan selimut yang menutupi kedua kakinya, "Aku baru selesai rehab, kau tahu sendiri, malam itu... aku kehilangan penglihatanku karena alat setrum yang kaubawa."
Sakura cemberut, "Bukan aku yang menyerangmu."
"Tidak apa-apa, itu sudah resiko mempunyai pacar yang sangat ceroboh dan keras kepala," ucap Neji sambil menyentil pelan kening Sakura.
Sakura hanya tersenyum sambil membelai keningnya, "Jadi, sekarang kau sudah bisa tinggal di sini? Memangnya sebelum ini kau tinggal dimana?"
Neji mengubah tatapannya, sorot matanya menjadi serius dan itu membuat Sakura tegang, "Sakura, ada yang harus kubicarakan denganmu."
Perasaan Sakura mulai tidak enak, "A-apa? Sepertinya sangat serius."
"Nyawamu dalam ancaman," ucap Neji sambil menggenggam tangan Sakura, "tapi jangan khawatir, aku akan melindungimu."
Sakura terdiam, syok mendapat berita yang sangat tiba-tiba. Neji menghilang begitu lama, begitu kembali membawa kabar bahwa dirinya sedang terancam? Ini pasti bercanda.
"Neji... jangan main-main," ucap Sakura yang menundukkan kepalanya.
"Apa kau tahu, kenapa malam itu saat aku mengantarmu pulang dari tempat les, kita diserang," ucap Neji yang menatap Sakura dengan cemas, Sakura menggelengkan kepalanya yang masih menunduk.
"Sakura... lihat aku..." Neji mengangkat pelan dagu Sakura dan melihat wajah sendu yang diperlihatkan oleh Sakura, "aku bukan laki-laki yang baik."
Sakura meremas seragamnya, "Neji yang kukenal adalah Neji yang perhatian, lembut dan penyayang," ucap Sakura yang seolah tidak mempedulikan pernyataan Neji tadi.
"Sakura, dengarkan aku---"
"Apa yang kaulakukan pada malam itu adalah untuk melindungiku dari serangan orang mabuk."
"Itu bukan kebetulan..."
"Neji adalah laki-laki yang baik dan menyayangiku sepenuh hatinya."
"Dan hal itu masih berlaku sampai sekarang, tapi Sakura, kau harus tahu, aku bukan berasal dari keluarga biasa..."
"Kau kembali ke sini, itu sudah cukup!" jerit Sakura kesal.
"AKU BERASAL DARI KELUARGA YAKUZA!" Neji membalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gengster VS QueenBee
FanfictionHaruno Sakura dan Uzumaki Karin, idola di SMA-nya. Mereka adalah gadis belia yang sedang dilanda jatuh cinta pada sosok ketua gengster di daerahnya. Duo Uchiha yang terkenal membuat hati kedua gadis itu berdebar-debar. Uchiha Itachi yang terkenal de...