Action 20

1.1K 134 12
                                    

Sasuke akhirnya tinggal sendiri di apartemen, Itachi yang juga sama seperti Naruto yaitu lulus dari sekolah kini sudah tinggal bersama Karin yang juga lulus dengan nilai sempurna di apartemen yang sudah disediakan oleh kedua orang tuanya. Itachi semakin sibuk mengelola bisnis nyata nya dan mengurangi kegiatan di dunia gelap, sedangkan Sasuke semakin sibuk di dalam dunia gelapnya. Beberapa kali Sasuke mengunjungi pamannya untuk dilatih bagaimana cara menangani bisnis gelap, negosiasi dan tentunya cara agar seseorang memberikan informasi. Walaupun ini bukan pertama kalinya Sasuke menangani dunia gelap, namun Sasuke tetap harus tahu bagaimana cara sekelas mafia menghadapi sebuah masalah.

Sasuke baru saja tiba di apartemennya, dia melonggarkan dasinya dan merebahkan dirinya di sofa. Untuk anak yang baru beranjak delapan belas tahun hal ini memang terlalu berat dan melelahkan, tapi Sasuke tidak ingin berhenti, dan begitu tahu pamannya mengajari dirinya dengan sangat antusias membuat Sasuke bersemangat. Walaupun Sasuke belum bisa menjadi pemimpin karena masih terlalu muda, setidaknya sang paman menaruh harapan di dalam diri Sasuke untuk meneruskan legasinya.

Ditambah lagi, ketika lulus SMA, akan ada pertarungan yang dimana sang pemenang akan menjadi kandidat kuat untuk menjadi penguasa dunia hitam di Jepang. 

Di saat lelah seperti ini Sasuke teringat Sakura, dia langsung membuka ponselnya dan menelepon gadis yang mungkin saat ini sedang tidur.

Sakura, di sisi lain sedang tidur lelap terbangun karena getaran ponsel miliknya, ketika dia membuka kedua matanya dan melihat jam... setengah tiga pagi...

"Sasuke-kun...?" Sakura memutuskan untuk menjawabnya, "hai..." dengan suara parau yang terdengar seksi di telinga Sasuke.

Sasuke tersenyum mendengar suara Sakura yang masih terdengar mengantuk, "Maaf mengganggu tidurmu."

Sakura tersenyum dan membalikkan posisinya agar ponselnya terjepit diantara telinga dan bantal, "Ng... tidak apa-apa, kenapa belum tidur?"

"Ah, aku baru pulang."

Sakura terbelalak, "Jam segini? Kau dari mana Sasuke-kun?"

"Ada beberapa hal yang harus kulakukan, tapi semua sudah selesai dan berjalan sangat lancar, sangat sepadan."

"Jangan terlalu dipaksakan, aku tidak ingin kau sakit."

Mendapat perhatian lembut dari Sakura membuat Sasuke merona, "Kau kembalilah tidur, aku hanya ingin mendengar suaramu."

"Tunggu, aku... aku sudah tidak mengantuk," jawab Sakura yang kini duduk di kasurnya, dia tidak ingin menutup teleponnya karena sejujurnya Sakura sangat merindukan Sasuke.

"Baiklah, aku temani sampai kau kembali mengantuk."

Sakura terkekeh, dia memainkan poninya sambil tetap tersenyum, "Kita sudah seminggu lebih tidak bertemu... aku merindukanmu."

"Aku juga merindukanmu, hhhhh rasanya sangat menyebalkan hanya berkomunikasi melalui telepon atau video, aku ingin bertemu langsung denganmu."

"Benar, sangat menyebalkan, hahaha."

Mereka terdiam, menahan rasa rindu yang membelenggu di hati mereka.

"Sakura..."

"Ng?"

"Aku mencintaimu."

Sakura tersenyum dan memejamkan kedua matanya, "Aku juga mencintaimu."

Sasuke tersenyum dan melihat jam yang sudah menunjukkan ke arah angka tiga, "Sebaiknya kau kembali tidur, aku akan mengabarimu kapan kita bisa bertemu."

"Kau juga tidur, jangan sampai sakit."

"Tidak akan, selamat tidur."

"Selamat tidur."

Gengster VS QueenBeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang