Action 9

2.7K 324 13
                                    

Seluruh mata tertuju pada sosok Sasuke yang berdiri bersender di tembok sekolah dimana Sakura menimba ilmu. Perban yang membalut kepalanya cukup membuat murid-murid di sana mengurungkan niatnya untuk mendekat. Pandangan Sasuke tertuju pada setiap murid yang keluar dari dalam gedung sekolah, tidak melihat ciri-ciri Sakura membuat Sasuke membuka ponselnya, namun seketika Sasuke merasa tidak ingin menghubungi Sakura.

Sasuke memasukkan kembali ponselnya dan beranjak dari tempatnya, sampai ada suara yang menghentikan langkahnya...

"Sasuke-kun?"

Sasuke menghentikan langkah dan menoleh...

Sakura.

Gadis itu menatap cemas pada sosok Sasuke yang terlihat datar wajahnya.

"Sasuke-kun... apa kau tidak apa-apa?" tanya Sakura yang reflek menggenggam lengan Sasuke dengan lembut.

Mendapat kekhawatiran dari Sakura membuat tatapan Sasuke menjadi lembut, tahu sakura akan cemas seperti ini, Sasuke akan sengaja menambahkan lukanya agar gadis ini lebih cemas. Seketika, perasaan kesalnya hilang, pertanyaan yang bertubi-tubi ingin ia lontarkan, seperti kenapa Sakura tidak membalas pesannya, kenapa Sakura tidak mengangkat teleponnya, semua sirna ketika Sakura kini merengkuh pipi Sasuke dan memastikan laki-laki itu tidak apa-apa.

Sasuke memejamkan kedua matanya, merasakan setiap sentuhan yang Sakura berikan padanya sebagai bentuk perhatian.

"Sakit?" tanya Sakura dengan wajah cemas sambil menyentuh perban di kepala Sasuke.

Sasuke menggelengkan kepalanya dan menggenggam tangan Sakura yang tadi merengkuh pipinya.

Menyadari gerak-gerik mereka begitu dekat sehingga menjadi pusat perhatian membuat Sakura salah tingkah, "Ehm, Sa-Sasuke-kun, kita pindah tempat yuk."

Mereka berjalan ke taman, Sakura merasa ada yang aneh dari Sasuke, tidak biasanya laki-laki yang kurang bisa mengontrol emosinya ini bersikap lembut. Biasanya, jika mereka bertemu, selalu saja ada yang diperdebatkan. Sakura duduk bersama Sasuke, tidak ada percakapan yang tercipta. Sasuke tidak bertanya tentang pesan tak dibalas kemarin, Sakura tidak mencoba memberi alasan pada Sasuke, tapi situasi ini tidak boleh terus canggung seperti ini.

"Ada apa, Sasuke-kun? Kok datang ke sekolahku?" tanya Sakura tiba-tiba.

Sasuke bersender di kursi taman, "Tidak apa-apa, aku hanya khawatir karena kemarin kau tidak ada kabar."

"Aaa..." Sakura mengangguk dan kini menatap rok nya, sambil meremas pelan, "Anu... Sasuke-kun..."

"Ssstt." Sasuke menutup mulut Sakura memakai punggung telapak tangannya, "kita diawasi."

Kedua mata Sakura terbelalak, dia melihat Sasuke berwajah serius dengan tatapan tajam, seolah sudah tahu dimana orang yang mengawasi mereka berada.

"Dua... tidak, lima," ucap Sasuke tiba-tiba dengan suara yang sangat pelan,"lima orang mengawasi." Sasuke membuka ponselnya dan mengirim pesan entah pada siapa, Sakura tidak bisa melihatnya.

Sasuke beranjak sambil menggandeng Sakura, "Kita ke tempatku."

.

.

"Bos, mereka pergi ke kediaman Uchiha."

Neji mengambil beberapa lembar foto yang berhasil didapat oleh salah satu orang pesuruhnya, "Jadi pacar Sakura adalah Uchiha Sasuke," gumam Neji.

"Mereka baru saja pacaran," ucap Gaara yang sedang menikmati teh nya.

Neji memperhatikan setiap lembarnya, melihat Sakura yang menyentuh pipi Sasuke dengan tatapan cemas cukup membuat Neji kesal, tatapan lembut yang dulu hanya untuknya kini terbagi untuk orang lain. 

Gengster VS QueenBeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang