(8)- Ancaman

968 87 5
                                    

Maya tidak pernah berniat untuk membayangkan malaikat suci tanpa sayap dalam kepalanya saat ini.

Namun sosok yang tengah terlelap di hadapannya itu benar-benar membuatnya tak bisa mengendalikan pikiran sucinya. Coba Bayangkan, bagaimana seorang Saka yang brengsek bisa semenawan sekarang?

Bagaimana seseorang bisa membuat jantung Maya terpompa hanya karena pesonanya saat tidur?

Lihat saja penampakannya, postur Saka mungkin terlalu tinggi sampai kakinya melewati pembatas pada sofa yang tidak terlalu panjang itu. Tangan kirinya terangkat menutupi matanya sendiri, sementara yang satunya lagi terulur hingga ke depan sofa, membuatnya nampak benar-benar seperti sedang tertidur pulas.

Dan shit! tiga kancing teratas baju anak itu terbuka? Lantas menampakkan celah garis pada dadanya. Ditambah efek garis cahaya matahari yang masuk lalu jatuh lurus menyinari sebagian tubuh Saka.

Byarr....

Namun bayangan tentang kejadian tadi pagi berhasil membuyarkan segala keterkaguman Maya. Ternyata semua pesona Saka pun tak mampu meluruhkan semua kekesalan dan setitik dendam yang bercokol dalam dada Maya.

Beruntung cewek itu bisa menahan diri untuk tidak menimpuk kepala cowok surai coklat itu dengan buku di tangannya.

Maya memejamkan mata, mencoba memperpanjang kesabaran dengan menarik napas dalam lalu menghembuskannya perlahan.

Dia harus cepat menyelesaikan urusannya sebelum bel istirahat berbunyi, lagipula para cacing dalam perutnya sudah pada demo minta jatah.

Maya pun mengambil langkah perlahan demi menjaga ruang tetap sunyi, dia tidak ingin si beruang hibernasi itu terbangun dan membuat susana jadi tidak mudah. Tujuan Maya adalah deretan lemari yang berada di ujung ruangan, dan untuk mencapai ke sana Maya harus melewati sofa tempat si beruang yang sedang mimpi indah.

Omong-omong, ini kan jam belajar. Mengapa Saka malah enakan tidur di sini?

Bolos?

Ah... tidak, Maya sama sekali tidak terkejut dengan hal itu. Dilihat dari sisi mana pun, Saka memang terlihat jauh dari kategori anak teladan, dan kalau boleh Maya menganalisa Saka mungkin tipikal siswa yang berkawan baik dengan guru BK.

Maya menghela napas lega saat berhasil menata buku-bukunya di rak lemari, dengan senyum sumringah ia berbalik untuk berjalan anteng menuju pintu, namun saat matanya melirik ke arah sofa, pupil matanya membesar tat kala menemukan sofa itu telah kosong.

Kemana si beruang hibernasi?

Maya menelan ludah, menetralisir pikirannya yang kalut. Ah tidak, ia harus fokus. Untuk apa memperdulikan si berandalan itu.

'Ah enggak penting'

Maya tidak mau ambil pusing. Kembali ia berjalan menunju pintu, namun... pintunya tertutup. Diputarnya knop pintu, tapi tak terbuka. Maya tak tahan untuk tidak memutar knop pintu dengan kasar, pikirannya sudah kemana-mana.

"Ha-halo!! Ada orang diluar? Ini kenapa dikunci?!!" Maya berteriak karena panik.

"Tolong buka!!" Kali ini Maya mengedor-ngedor pintu dengan keras, tidak perduli dengan kemungkinan kalau pintu tua itu bisa saja roboh.

Katakan saja Maya lebay, tapi rasanya memang tidak menyenangkan ketika harus membayangkan dirinya terkunci sendiri di ruangan tua itu, belum lagi aura mencekam dan pengap yang melingkupinya. Oh jangan lupa ruangan ini terletak di paling ujung perpustakaan, yang pasti sangat jarang dilalui orang, karena di situ adalah tempat bejejernya buku-buku lama, yang sangat jarang diminati.

Dugaan paling menakutkan pun merasuk pikiran Maya. Dan mungkin benar-benar sedang terjadi: Ia terkunci dalam ruangan mengerikan, dengan keadaan perut kosong, dan sialnya Maya tidak memegang ponsel karena tadi sempat ia titipkan dengan Bu Gina.

"Siapapun yang ada di luar! Tolong buka!!"

Tak hilang akal, mendobrak pintu dangan badannya serta kakinya sekeras yang ia bisa. Dan tentu saja tidak berhasil, mendobrak pintu hanya berlaku jika dilakukan dari luar, lagipula memangnya sebesar apa tubuh Maya itu.

Cewek itu kehabisan napas, tubuh banjir keringat di ruangan pengap itu.

Tidak pernah ia bayangkan hal mengerikan seperti ini bisa terjadi padanya. Bagaimana kalau tidak ada yang bisa menemukan Maya di sini? Dan Maya tidak bisa keluar, bisakah dirinya bertahan hidup, atau berapa lama dirinya bisa bertahan sementara sekarang saja tidak memiliki cadangan makanan dalam perut. Tiga hari mungkin waktu yang cukup untuk membuat Maya mati karena faktor kelaparan atau dehidrasi. Argh... Maya benar-benar belum siap mati.

Oh ayolah... semua orang akan menjadi lebay di saat-saat seperti ini.

Dalam hati, Maya bersumpah jika dia benar-benar mati di sini, Maya akan jadi arwah penasaran yang gentayangan mencari siapa pun yang telah kurang ajar menguncinya disini.

Tapi, ini Maya loh, dia tidak akan mau mati konyol di sini.

Karena itu,

"Gue harus hidup! Gue gak mau mati sia-sia kek gini. Sholat masih bolong-bolong, utang dua kantong es teh sama bik Tina belum dibayar," dalam hati Maya bertekad akan membayarnya lewat Tania setelah dia pulang dari sini, "nama gue juga belum tercatat di lima besar orang terkaya di dunia dan ah ya, gue belum naik haji-in mama!"

Pokoknya Maya tidak boleh mati sekarang, masih banyak yang belum sempat ia lakukan.

Dan satu-satunya cara adalah, dengan mendobrak pintu dengan sisa seluruh tenaga yang tersisa. Untuk itu Maya mundur mengambil jarak sejauh 10 langkah sebagai ancang-ancang.

Bismillah....

Run

"HIYAAAA...."

Belum sempat Maya menyentuh Pintu, tanpa di sadari Maya, knop berputar dan udara dari luar ruangan masuk menghantamnya, namun Maya sudah terlanjur dengan jurus seribu kakinya, alhasil dirinya tak bisa mengerem dan menabrak seseorang di depannya.

"ALLAH HUAKBAR..."

Orang yang ditabrak Maya ambruk, sedang dirinya baik-baik saja.

"Maya!! Apa yang kamu lakukan?!" Sambar Bu Resti, pelaku pembuka pintu. Beralih menolong seorang ibu yang melenguh kesakitan seraya memegang punggungnya

Maya menatap horor pada keduanya.
Ini sebenarnya ada apa?

●●●

5 abad baru up guys😅, maafkeun yg sebesar-besarnya, imajinasi juga udah bener-bener buntu, sibuk juga sih. Plakk.

Ini jg gegara covid. Sekolah libur, apa-apa diliburin jd banyak luang karena #di rumah aja. Hehe.

Dan ini update jg seadanya aja😅 minta ditampol emang, banyak ngeles nya lagi.

Maafkeun ya guys, aing penasaran ada yang masih nungguin cerita ini gak sih😓 klu ada komen ya! Aing mau berterima kasih banget😢😢. Walaupun votenya engga pernah lebih dari 10😢.












Two Bad BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang