Sepuluh

6.9K 202 2
                                    

Oke gaes aku double update hari ini

Sebelumnya aku mau tanya ada yang baca cerita ini ga sih? Aku pengen tau aja kalian komen yaa jangan sampe enggaa😁

Kesannya ngemis komen banget sih aku_-huhu dari awal aku bikin cerita ini ko sepi sepi aja yaa? Sempet mau unpublish cerita ini karena ngerasa ga PD takut gaada yang baca karena jelek,apalagi aku kan penulis yang ya kalian sendiri taulah gimana

Tapi aku mikir lagi kaya yang udah udah,yang cerita "Story Of Love" aja butuh proses buat jadi kaya sekarang ini jadi aku putusin buat pertahanin cerita ini. Aku cukup percaya sama kata akan indah pada waktunya karena usaha gapernah membohongi hasil,betull?

Udah udah kalau gitu Happy reading🤗

***

Saat sampai rumah yang Nabila lakukan adalah termenung sambil menatap langit langit kamarnya,semakin Nabila banyak terdiam malah semakin terpikirkan pula masalahnya dengan Kelvin

"Jahat banget ngebiarin aku kaya gini,nunggu kabar gajelas. Aku kangen,gatau lagi harus ngehubungin kamu lewat mana. Setiap malem overthingking bener bener ga enak kak"

Mata Nabila malah memanas siap mengeluarkan air matanya,dia sudah seperti orang kurang waras berbicara dengan langit langit kamarnya
"Gimana kalau kamu macem macem sama Vira? Dia goda kamu terus kamu tanggepin? Tuhkan pengen nangis aja aku kalau gini terus, overthingking hiks"

"Kalau nanti kamu pulang dan kita belum baikan juga parah sih,aku mau minta di pulangin aja ke rumah ayah"

Saat sedang asik mengeluarkan segala keluh kesahnya tiba tiba perutnya kembali bergejolak ingin memuntahkan sesuatu,dengan sigap dia beranjak dari tidurnya dan menuju kamar mandi

"Huekk"

Nabila kembali mengalami mual mual,lututnya kembali lemas setelah memuntahkan isi perutnya,Nabila menatap pantulan dirinya dalam cermin

"Gue kenapa sih"
Tubuhnya benar benar aneh belakangan ini,ditambah dirinya muntah muntah sejak kemarin

Setelah merasa lebih baik Nabila pun keluar dari kamar mandi,baru saja menutup pintu tatapan Nabila langsung terarah pada kalender di atas nakas

Dadanya tiba tiba berdebar kala mengingat sesuatu,perlahan tapi pasti Nabila pun mendekat dan meraih kalender itu
"Gue telat"

Sambil terus menggelengkan kepalanya Nabila mengambil tas dan kunci mobilnya secepat mungkin,tujuannya kini hanya satu rumah sakit.

***

"Saya sakit apa dok? Apa saya sakit serius?"

Nabila baru saja selesai diperiksa dan dia langsung bertanya to the point pada sang dokter

Dokter yang bername tag Mila itu pun tersenyum
"Tenang Bu,ibu tidak memiliki penyakit apapun jadi tidak perlu khawatir"

Baiklah jawaban dari dokter Mila cukup membuat Nabila sedikit tenang,tapi tidak sepenuhnya
"Jadi?"

"Dari ciri ciri yang ibu Nabila tadi sebutkan sepertinya ibu sedang mengandung,jika ingin lebih jelasnya mengenai berapa usia kandungan ibu bisa memeriksakannya kepada dokter kandungan langsung"

Bukan,bukan ini yang ingin Nabila dengar. Tubuhnya merasa lemas seketika mendengar penuturan dokter Mila mengenai ini
"Mengandung?"

Dokter Mila mengangguk mengiyakan,sedangkan Nabila sendiri menggeleng tidak percaya dengan semua ini

"Gimana bisa dok? Saya selalu meminum pill pencegah kehamilan jika selesai melakukan hubungan intim dengan suami saya"

Nabila & Kelvin After Merried (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang