Hari minggu adalah waktunya Soonyoung dan Jihoon bersantai di rumah. Setelah diskusi dengan orang tua Soonyoung. Jihoon dan Soonyoung tidak melanjutkan kuliah. Jihoon akan membuka butik, sementara Soonyoung akan memegang salah satu perusahaan tuan Kwon di daerah Gangnam. Ijazah tak penting bagi kesuksesan seseorang, katanya.
Keduanya kini tengah memeluk satu sama lain di sofa depan tv. Soonyoung itu manja, tapi juga menyebalkan. Tapi Soonyoung benar benar orang yang bisa diajak kerja sama. Ketika Jihoon mencuci baju, ia akan menjemurmya. Ketika Jihoon memasak, ia akan menyiapkan meja makan. Ketika Jihoon menyapu, ia akan mengelap jendela atau membersihkan taman belakang rumah.
Untuk momongan, Soonyoung dan Jihoon tidak menunda. Ini sudah bulan kedua pernikahan mereka, tapi belum ada tanda-tanda Jihoon hamil. Belum waktunya mungkin. Sudah diperiksa, keadaan keduanya sangat baik. Tak ada masalah apapun.
Soonyoung akan cuti satu bulan. Ia ingin mengajak Jihoon honeymoon. Ke Paris, yang Soonyoung dan Jihoon impikan sejak lama.
Berkas berkas sudah beres, dua hari lagi mereka akan berangkat. Pakaian juga sudah mereka siapkan.
"Soonyoung, angkat kepalamu. Aku ingin ke toilet."
"Hmm." Soonyoung yang sudah mengantukpun hanya bergumam sambil mengangkat kepalanya dari paha Jihoon.
Sebenarnya tidak terlalu besar. Soonyoung dan Jihoon sangat suka dengan rumah mereka. Sekembalinya Jihoon dari kamar mandi. Ia kembali menghampiri Soonyong dan meletakkan selimut diatas tubuh Soonyoung. Musim dingin sepertinya menembus dinding, penghangat ruangan pun kadang masih kalah.
"Jihoon, aku lapar." Sooyoung kembali ke pangkuan Jihoon. Membenamkan kepalanya di perut Jihoon.
"Ingin akan apa? Biar aku masakkan."
"Hanya ingin nasi hangat dengan sosis goreng."
"Pakai sayur rebus ya, biar sehat."
"Apa kata istriku saja."
Jihoon memberikan bantal pada suaminya. Ia bergegas menuju dapur. Nasi sudah ada, tinggal menggoreng sosis dan merebus sawi putih kesukaan Soonyoung.
Tak menunggu lama, makanan sudah siap di meja makan.
"Soonyoung, ayo makan."
Soonyoung memeluk Jihoon dari belakang. Berjalan menuju meja makan dengan ia bergelendot manja di belakang Jihoon.
"Ingin disuapi?"
"Iya." Memperlihatkan gigi hamsternya. Membuat Jihoon gemas mengusak kepala suaminya.
"Jihoon, aku mencintaimu." Mencium bibir Jihoon singkat.
"Aku juga mencintaimu." Ucap Jihoon sambil menyuapi Soonyoung.
Terbiasa makan sepiring berdua saat di rumah atau di kantor. Berbagi sendok, berbagi nasi. Soonyoung dan Jihoon bahagia.
_______________
KAMU SEDANG MEMBACA
SOONHOON : HAPPY ENDING
Fanfiction"Jangan menjanjikan apapun, jika kau tak bisa menepatinya, Soonyoung." -Lee Jihoon. "Jihoonie, aku minta maaf atas segala kecuranganku." -Kwon Soonyoung.