Menikah secara sederhana, di gereja sekitar Eguisheim. Disaksikan kedua orang tua mereka, Soonyoung dan Jihoon mengikat janji kembali.
Keduanya tampak bahagia, mengenakan baju seadanya. Hari ini, Soonyoung dan Jihoon memulai hidup berdua lagi.
Mereka berempat kini sedang makan siang di restoran dekat gereja. Sore nanti, mereka akan kembali ke Korea. Tuan Kwon dan Soonyoung ada pekerjaan, sementara Nyonya Kwon besok harus check up ke dokter. Jihoon sendiri masih memantau butik butiknya, untung saja bisnis di bidang ini bisa di handle orang lain. Jihoon rela membayar mahal Wonwoo dan Seungkwan, karena Jihoon terkadang tak punya waktu. Ia hanya membuat design saja, nanti ada sendiri yang mengerjakan.
_______
Mereka sudah sampai di Korea tengah malam. Tuan dan Nyonya Kwon kembali ke rumah. Sementara Soonyoung dan Jihoon ke rumah mereka. Sebelumnya mengambil barang barang di apartemen Jihoon.
"Sudah malam Ji, jangan mandi."
"Tidak, aku langsung ingin istirahat. Badanku pegal semua."
"Tidurlah, aku masih harus mengirim beberapa file ke Mingyu." Soonyoung menyelimuti badan Jihoon, mengecup singkat bibir dan kening Jihoon.
"Soonyoung, jangan tidur terlalu pagi."
"Tidak, hanya sebentar. Tidak sampai setengah jam."
"Baiklah." Jihoon memejamkan matanya.
Sementara Soonyoung sedang berkutat dengan laptopnya. Memakan waktu dua puluh menit, ia matikan laptopnya. Menyusul sang istri yang sudah terlelap. Namun ketika ia naik ke ranjang. Jihoon terbangun.
"Sudah selesai?" Tanya Jihoon dengan suara rendahnya.
"Sudah, tidurlah lagi." Soonyoung turut menyelimuti dirinya. Jihoon membalikkan badan menghadap Soonyoung. Soonyoung dengan telaten menepuk halus punggung Jihoon, agar Jihoon kembali terlelap. Soonyoung sibakkan anak poni di dahi Jihoon, ia ciumi kening Jihoon. Betapa bersalahnya ia selama ini.
______
Pagi ketika hendak bangun, Jihoon dibuat terkejut. Pasalnya Soonyoung demam, keringat membasahi seluruh tubuh Soonyoung. Tapi ia mengeluh kedinginan. Jihoon segera menelfon Mingyu, bahwa Soonyoung sakit dan tak bisa datang ke kantor. Lanjut ia menelfon dokter langganannya dan Soonyoung.
Sambil menunggu dokter, Jihoon gantikan baju Soonyoung. Ia juga mengelap tubuh Soonyoung menggunakan air hangat.
"Sayang, dingin." Ucap Soonyoung parau.
"Tunggu sebentar ya, dokter sedang dalam perjalanan." Jihoon peluk tubuh Soonyoung. Soonyoung juga memeluk erat tubuh Jihoon.
"Mana yang sakit. Katakan, sayang."
"Kepalaku pusing." Jihoon langsung mengelus kepala Soonyoung.
Tak lama kemudian, dokter datang dan segera memeriksa Soonyoung. Untung Soonyoung hanya kelelahan. Setelah memakan bubur buatan maid, Soonyoung meminum obatnya. Ia tak mau melepaskan pelukannya pada Jihoon. Dan berakhir ia tertidur.
Saat Soonyoung tertidur, Jihoon membereskan bekas makan Soonyoung dan membawanya ke dapur. Maid langsung meminta piring kotornya. Jihoon sudah menolak, tetapi maid mengatakan ia disini yang bekerja.
Jihoon sedang menata bajunya dan memasukkan ke lemari. Namun panggilan seseorang mengentikan kegiatannya.
"Sayang." Suara Soonyoung lemah.
"Ya, kau ingin minum?" Jihoon menghampiri Soonyoung.
"Aku ingin ke kamar mandi."
"Baiklah, ayo pelan pelan. Pegang pundakku." Jihoon menuntun Soonyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOONHOON : HAPPY ENDING
Fanfiction"Jangan menjanjikan apapun, jika kau tak bisa menepatinya, Soonyoung." -Lee Jihoon. "Jihoonie, aku minta maaf atas segala kecuranganku." -Kwon Soonyoung.