21

2.5K 208 10
                                    

Jihoon sudah di perbolehkan pulang dua hari yang lalu. Setelah hampir sebelas hari di rumah sakit.
Soonyoung sedang menimang nimang putra keduanya. Kwon Jiyoung. Sementara Jihoon sendiri sedang merapikan kado kado dari teman temannya dan teman Soonyoung, belum lagi dari teman nyonya Kwon.

"Ji, baby mengepalkan tangannya. Apa dia haus?"

"Bawalah kesini. Dia lapar."

Jihoon memposisikan badannya di ranjang, mencari posisi yang nyaman untuk menyusui.

"Sini Ji, aku bantu mengeluarkan susumu."

"Mesum!"

"Ji, baby yang kiri aku yang kanan ya."

"Soonyoung! Pergi sana!" Suara keras Jihoon membuat Jiyoung kaget dan menangis.

"Sayang, kaget ya. Maafkan mommy. Kau sih, gara gara kau. Baby jadi menangis. Sudahlah pergi ke kantor sana."

Soonyoung tergelak, ia sangat suka menggoda Jihoon. Kemudian ia merapikan penampilannya, ia harus bekerja pagi ini. Sudah cukup menyiksa Mingyu kkkk.

"Sayang, aku pergi dulu. Kalau ada apa apa segera hubungi aku. Minta tolong pada bibi maid jika kau butuh sesuatu ya." Soonyoung menciumi wajah putranya, lalu mencium kening dan bibir Jihoon.

"Hati hati daddy." Jihoon menggerak gerakkan tangan putranya.

"Uh, kalau kau yang memanggilku daddy. Aku jadi bergairah hahaha." Soonyoung keluar agak berlari, takut dimaki maki Jihoon.

___

Sore ini Jihoon sudah mandi, begitupun dengan Jiyoung. Sudah ia mandikan tadi. Menimang sang anak, menciumi gemas sang anak. Putra keduanya, mirip seperti mendiang Axelle. Semua bagian Soonyoung, ada pada anak anaknya.

Ngomong ngomong, besok Soonyoung mengunjungi Axelle. Soonyoung paling tidak bisa melewatkan jadwalnya mengunjungi si sulung.

Jiyoung sudah tertidur, setelah kenyang. Jihoon letakkan Jiyoung pada baby box yang sengaja ia taruh di samping ranjangnya dengan Soonyoung.

Jihoon menata pakaian yang akan Soonyoung kenakan selama tiga hari di sana. Jihoon tidak ikut, Jiyoung masih bergantung Asi pada Jihoon.

Berkemas sudah selesai. Jihoon turun ke bawah, membantu bibi maid menyiapkan makan malam. Ngomong ngomong, Jihoon dan Soonyoung selalu mengajak bibi maid makan bersama. Entah sarapan atau makan malam. Keluarga Kwon benar benar tak pernah membedakan.

"Sayang, aku pulang."

"Tumben cepat, masih pukul lima."

"Sudah tidak ada pekerjaan. Aku rindu anak dan istriku." Soonyoung terkekeh sambil memeluk Jihoon dari belakang.

"Aku sedang memasak, lepaskan pelukannya."

"Tidak mau. Kemana bibi?"

"Ada di belakang. Mengangkat pakaian."

"Jiyoung tidur?"

"Ya, baru saja. Segeralah mandi, jangan berisik ya. Agar Jiyoung tidak bangun."

"Baiklah." Soonyoung mencium sekilas pipi Jihoon sebelum naik keatas.

Soonyoung itu benar benar penurut. Ia tak akan berisik ataupun mengganggu Jiyoung. Ia tak ingin merepotkan Jihoon, istrinya selalu begadang setiap malam. Jiyoung terkadang bangun tengah malam, saat haus. Dilihatnya, koper sudah tertata. Bahkan piyama yang akan Soonyoung gunakan saat ini juga sudah di siapkan. Jihoon benar benar menjadi pelengkap Soonyoung.

Soonyoung sudah selesai mandi. Lalu ia turun ke bawah. Di lihatnya Jihoon sedang menata piring.

"Sayang, besok aku berangkat siang."

SOONHOON : HAPPY ENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang