Bulan ke dua setelah keduanya rujuk.
Soonyoung dibuat terkejut saat ia terbangun tengah malam. Jihoon tak ada di sebelahnya, melainkan di dekat pintu kamar mandi. Ia melihat Jihoon membuntal badannya menggunakan selimut tebal, Jihoon juga baralaskan karpet bulu tebal. Mungkin digunakan untuk menghalau dingin.
"Sayang, sayang. Kenapa tidur disini?" Soonyoung menciumi kepala Jihoon.
"Dari tadi aku mutah. Aku lelah jika bolak balik kamar mandi. Jadi tidur disini agar lebih dekat."
"Kau sakit? Kau salah makan? Ayo ke rumah sakit." Soonyoung memeluk Jihoon.
"Besok saja kita panggil dokter. Aku lelah, hoek." Jihoon masuk ke kamar mandi. Soonyoung memijat tengkuk Jihoon.
"Soonyoung, kaluarlah. Ini menjijikkan. Hoek..."
Jihoon tampak pucat. Soonyoung menuntun Jihoon menuju ranjang. Ia minumkan air hangat untuk Jihoon. Jihoon baru terlelap saat Soonyoung memeluknya.
_________
Karena dokter berhalangan hadir dan Soonyoung ada meeting dengan client dari Jepang. Jihoon pergi sendiri ke dokter.
Ia gugup saat dokter memeriksanya.
"Nona Jihoon, anda sedang mengandung saat ini. Usianya enam minggu. Selamat. Ini aku resepkan vitamin, nona bisa menebusnya di apotek gedung sebelah."
Jihoon tak bisa mengatakan apa apa selain terimakasih. Perasaan luar biasa tengah menyelimuti dirinya. Ia tak sabar menunggu reaksi Soonyoung.
Setelah menebus obat, Jihoon bergegas menuju kantor Soonyoung. Menyiapkan hadiah untuk Soonyoung. Jam makan siang sebentar lagi. Jihoon mengirim pesan pada Soonyoung.
LINE
JIHOON
Sayang, meetingnya sudah selesai?SOONYOUNG
Sudah. Sayang dimana?JIHOON
Sedang di perjalanan menuju kantormu. Wait me 😝SOONYOUNG
Hati hati. Aku menunggumu tuan putri ❤__________
Jihoon mengelus perutnya. Sejujurnya ia ingin menangis saat ini. Tapi tidak enak di lihat supir taksi.
Jihoon tiba di kantor Soonyoung. Dan langsung menuju ruangan Soonyoung. Mengetuk pintu, dan ada sautan dari dalam. Soonyoung langsung memeluk Jihoon dan mengecup bibir Jihoon. Membawa Jihoon duduk di sofa. Melihat Jihoon membawa box yang ia kira box nasi, "bawa apa hari ini?" Soonyoung masih menciumi pipi Jihoon.
"Sesuatu." Jihoon menyerahkan box yang ia bawa pada Soonyoung. Soonyoung dengan telaten membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOONHOON : HAPPY ENDING
Fanfiction"Jangan menjanjikan apapun, jika kau tak bisa menepatinya, Soonyoung." -Lee Jihoon. "Jihoonie, aku minta maaf atas segala kecuranganku." -Kwon Soonyoung.