Malam ini keluarga Kwon sedang menikmati makan malam di salah satu restoran dekat Villa mereka menginap.
"Soonyoung, Jihoon." Tuan Kwon membuka percakapan yang membuat Soonyoung dan Jihoon mendongak bersamaan.
"Dua hari sepulang dari sini, kalian akan menikah. Kami sudah menyiapkan semuanya."
"Uhuk..uhuk..." Jihoon tersedak makanan yang sedang ia kunya.
Sontak membuat Soonyoung segera mengelus punggungnya dan menyodorkan air mineral. "Pelan-pelan, Jihoonie."
"Terimakasih, Soonyoung."
"Maaf membuatmu terkejut Jihoon. Kau tak apa?"
"Aku baik-baik saja, Appa."
"Eomma juga sudah menyiapkan gaun untukmu sayang. Juga tuxedo untukmu Soonyoung."
"Hmm... aku terserah saja. Tapi apa Jihoon tidak keberatan?"
"Aku tak apa, aku mengikuti saja." Jihoon menampilkan senyum tulusnya. Yang membuat tuan dan nyonya Kwon lega mendengarnya.
Mereka melanjutkan makan malam. Setelah makan malam, Soonyoung mengajak Jihoon jalan-jalan. Soonyoung mengendarai mobil sendiri, katanya ia ingin kencan tanpa diganggu orang lain.
"Kita mau kemana Soonyoung, kau bahkan tak punya tujuan."
"Hehe, jalan-jalan saja Jihoon. Berkencan."
"Kau setiap hari bersamaku. Sama saja dengan kencan."
"Kau ini paham berkencan tidak sih?"
"Wae.. kenapa kau jadi emosi huh?
"Hehe, maafkan aku Jihoon. Jangan marah."
"Tidak. Hanya saja.. entahlah. Setiap hari aku bersamamu, jadi aku tak paham apa itu berkencan karena aku tak punya kesempatan dengan orang lain."
"Maksudmu kau ingin berkencan dengan orang lain selain diriku?"
"Ku rasa bukan hal buruk, kapan-kapan aku ingin mecobanya dengan Songjun."
"Yak! Kau ingin berkencan dengan berandal itu? Kapan-kapan? Kapan-kapan yang bagaimana maksudmu jika sepulang dari sini saja kita menikah."
"Hahahaha, kau lucu jika sedang marah. Aku hanya bercanda."
Jihoon tak berhenti tertawa sambil memandangi wajah Soonyoung yang merah. Baru berhenti tertawa ketika Soonyoung memberikan tatapan tajam pada Jihoon.
Mereka sudah sampai di tepi pantai. Soonyoung menggenggam tangan Jihoon sambil menapaki pasir pantai, dan juga menikmati udara dingin disekitar pantai. Untung saja mereka membawa coat tebal sebelumnya.
"Jihoon, apa kau sungguh-sungguh ingin berkencan dengan orang lain? Maksudku selama ini kau selalu bersamaku. Benar katamu, kau tak punya kesempatan berkencan dengan orang lain."
"Hey, apa yang kau bicarakan? Aku hanya bercanda, aku bahagia bersamamu. Aku selalu ingin bersamamu, bagaimanapun keadaannya."
"Aku akan menjadi suami yang baik untukmu Jihoon, aku berjanji. Aku berjanji akan membahagiakanmu, aku tidak akan menyakiti dan meninggalkanmu."
"Soonyoung, ku pegang semua janjimu. Jika kau mengingkari, aku tidak segan meninggalkanmu. Sebelum bertemu denganmu, hidupku penuh pesakitan Soonyoung. Ditinggalkan Appaku, lalu Eommaku. Aku tidak ingin semua terulang kembali."
Soonyoung memeluk Jihoon, "Tidak, semua tidak akan terulang kembali."
Jam sudah menunjukkan pukul 22:14. Keduanya memutuskan pulang. Kali ini gantian Jihoon yang menyetir. Ngomong-ngomong, mereka mengikuti kursus mengemudi ketika baru menginjak kelas 3 SMA. Tuan Kwon menyarankan, agar saat kuliah nanti mereka bisa membawa kendaraan masing-masing jika memiliki jadwal tak sama. Setelah mahir, mereka mendapatkan SIM.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOONHOON : HAPPY ENDING
Fanfic"Jangan menjanjikan apapun, jika kau tak bisa menepatinya, Soonyoung." -Lee Jihoon. "Jihoonie, aku minta maaf atas segala kecuranganku." -Kwon Soonyoung.