40 ⭐ Hari H

1.4K 58 32
                                    

°°°°°°°°

Dance Again - Selena Gomez

°°°°°°°°

Icha, Acha, Mila, Caca, dan Tiara sekarang sedang duduk berbentuk lingkaran di pinggir lapangan. Ditengah mereka ada pelatih basket yang sedang berbicara serius terkait dengan pertandingan basket yang akan di laksanakan lusa nanti.

"So guys, untuk pertandingan lusa saya kepingin kita menang. Karena, sebagai tuan rumah seharusnya bukan kita menang. Jadi, saya ingin kalian sportif lagi dan semangat anggep aja itu manusia-manusia yang ada di lapangan adalah Upin-Ipin, kecik kan? Nah. Itu dia, kalian bayangin aja kalau mereka itu anak-anak kecil," kata Pak Nasruh terbelit-belit dan setelah itu banyak sekali kata-kata yang tidak nyambung sekali di ucapkan Pak Nasruh.

Hei! Jangan kalian pikir Pak Nasruh seperti orang tua, yaiya, dia memang sudah tua tapi ingatlah prestasi-prestasi menjulang yang pernah diraihnya sewaktu muda dulu, eh. Icha bersama sahabatnya mendengar kata "motivasi" itu dengan saksama.

Setelah tidak kurang dari 15 menit mereka pun melanjutkan latihan.

"Oke, kali ini pak Nasruh tengoin kita. jadi, kita harus bagus mainnya," Icha mendrible bola berwarna oren itu dengan pandangan terfokus dengan keranjang yang menempel pada sebuah tiang.

Prritt!

Pak Nasruh meniup peluit sebagai tanda bahwa permainan telah di mulai. Icha segera meluncur bergerak sambil mendrible bola.

Dengan gerakan cepat Tiara mengambil alih bola dan melempar bola dengan jarak jauh. Tapi, bola itu meleset dan seketika Acha mengambil dan melempar jauh bola dan Hap!

Bola masuk dengan mulusnya ke dalam ring.

***

Icha menggosok-gosok rambutnya dengan handuk kecil dan duduk di kursi riasnya.

Hari ini, adalah hari dimana dia akan tanding basket melawan sekolah tetangga. Icha berdiri dihadapan kaca besar di kamarnya.

"Oke gue siap, bismillah," Icha menyemangatin dirinya, dan menarik jaket hijau army miliknya.

Icha turun dengan menenteng tasnya dan terheran melihat Acha yang sudah siap dengan baju basketnya.

"Lo ngapain pakai baju itu langsung?" Tunjuk Icha ke arah baju Acha. Acha melihat Icha dengan sinis.

"Suka-suka gue lah! Lagian ribet entar kalo musti ganti-ganti baju segala," Sahut Acha judes seperti tidak biasanya.

"Yeee! Biasa aja Lo," Icha menarik hidung kembarannya itu, membuat Acha meringis.

Sekarang hidung Acha merah, "ahh kan! Idung gue merah, cha!" Icha terkekeh melihat kembarannya yang ngomel-ngomel.

"Sstt, diem ah, masi pagi, udah mau kelai aja," Lerai Mona.

Icha memeletkan lidahnya, sedangkan Acha melihat sinis Icha dan menggigit rakus roti coklatnya.

***

Acha turun dari mobil Icha dengan sedikit membanting.

"Wowow, sans dong neng. Rusak entar mobil gue," Ucap Icha mengelus mobilnya. Acha berjalan cepat dikoridor.

Pertandingan basket dilakukan 3 jam sebelum bel pulang. Karena sekolah mereka tidak ingin memotong jam pelajaran muridnya.

Icha membuka pintu lemari pendingin, sekarang dirinya sedang berada di kantin.

Saat akan mengambil minuman dingin sebuah tangan menimpa tangannya.

Dan ya, orang itu Lio.

"Eh cha, ini buat Lo," Lio memberikan minuman tadi dan ia kasi ke Icha, sedangkan dirinya mengambil air yang lain.

"Tanding ya hari ini? Semangat ya. Gue tau lo pasti bisa!" Icha mengangguk sambil tersenyum kecil.

"Siip! Makasi ya, yo!" Icha membayar dan berjalan kembali kekelasnya.

***

Icha, Acha, Tyara, Caca, dan Mila sekarang sudah berada di ruang ganti. Mereka menganti pakaian mereka dengan pakaian seragam mereka tanding. Acha duduk diam sambil memainkan ponselnya karena ia sudah siap menganti pakaian.

"Cha?" Acha menoleh. Mila sedang berjalan dan duduk di sampingnya.

Acha menaikkan sebelah alisnya, "kenapa beb?".

"Gapapa. Gue mau manggil aja, takut kalo ternyata Lo kesurupan. Lo diem aja sih daritadi," Mila terkekeh sambil mengambil sepatunya dari tas.

Acha terkekeh sambil menabok bahu Mila gemas.

Icha, Tyara, dan Caca keluar dari bilik ganti. Tiba-tiba Acha tertawa keras.

"HAHAHA, kok lucu banget sih kita pakai baju ungu-ungu kita kayak mau pergi dangdutan," Semua melihat Acha datar, rasanya ingin menabok tapi sayang.

"Kok diem sih! Haha, garing ya gue. Ya maap gue cuman berjanda, eh, bercanda," Acha mengelus-elus perutnya karena sakit terlalu banyak tertawa.

Semua sibuk memasang sepatu mereka masing-masing, untung dalam sepatu mereka tidak setuju kalau misalkan harus samaan, kalau tidak pasti sudah warna ungu juga.

"Cha, ayo keluar," Ajak Icha ke Acha.

"Iyaiya, duluan aja. Gue mau pakai sunblok bentar," Semua sudah keluar dan yang tersisa sekarang Acha yang sibuk merogoh tasnya.

Sebenarnya ia tidak mencari sunblok tapi obat, karena ia lupa tadi pagi meminumnya.

"Ini obat kemana sih, gak mungkin hilang gitu aja. Ngeri banget kalau iya," saat sedang sibuk panggilan kepadanya terdengar bahwa itu saat mereka bertanding.

Acha berdecak kesal dan segera keluar.

"Semoga gak terjadi apa-apa."

***

Icha cs sekarang sedang berdiri di pinggir lapangan dengan formasi melingkar, mereka sedang mengatur strategi.

"Intinya Lo, Lo pada jangan pada lengah. Lo tir, Lo harus pertahanin posisi Lo," setelah itu mereka diam berdoa.

"Bisa! Bisa! Bisa! Yok semangat!" Mereka bertos dan mulai pada posisi masing-masing.

***

61 - 63 point

Mereka tertinggal, waktu tinggal sedikit.

Yah, memang lawannya kali ini tak bisa dianggap gampang. Dari tadi mereka saling mengejar.

Waktu tinggal beberapa menit. Sekarang bola sedang berada di Tyara.

Tyara mendribble bola sambil melirik lawannya yang tampak mengepung.

Waktu tinggal satu menit. Tyara memberi kode ke Acha, Acha yang mengerti langsung menangkap lemparan bola Tyara.

Acha sudah ngos-ngosan daritadi. Tapi ia paksakan demi nama baik sekolahnya.

Pandangannya pun sudah berkunang-kunang sejak tadi. Keringat menetes membasahi kaus basketnya.

Tinggal beberapa detik lagi. Acha harus bertahan. Acha melempar bola dari jarak jauh dan yup, masuk dengan mulusnya bertepatan dengan itu peluit berbunyi.

Dan mereka menang.

Senyum mereka merekah, saat akan berbalik berkumpul pandangan Acha seketika gelap dan yang ia ingat terakhr kali orang-orang meneriaki dirinya.

------------------------------

Hai hai semuanya!!!

Apa kabar semuanya? Aku harap sehat semuanya.

Sebelumnya maaf banget karena aku ngilang dengan waktu yang cukup lama. Kangen gak? GAK. Okeah.

Gimana part ini? Kurang? Ya maap kalo kurang aku baru siap dari hibernasi ku. Hehe, canda.

Dan juga stay safe buat kalian dimanapun itu.

Oke sekian,

Salammanisasinpahitasam
IchaGomez

100 vote dong dan 50 komen, makasii yang udah nunggu

The Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang