2⭐ Dia?

8.6K 248 12
                                    

°°°°°°°°

Bad Liar - Selena Gomez

°°°°°°°°

Mereka masih tatap-tatapan, hingga suara dehaman dari cowo 'itu'.

"Hmm, lo acha kan? kok lo jadi bandel gini. Gue gak pernah tau kalo lo ngerokok," Ucap cowo 'itu'. Nama cowo itu, emilio.

Icha pun tersadar dari lamunannya. Dan tiba-tiba ujung matanya mengeluarkan air.

"Eh, cha lo ngapa. Gue ada salah, jangan nangis dong," sebari mendekat kearah icha.

Saat akan menyentuh punda icha, icha tiba-tiba mundur. Emilio pun mengernyitkan dahinya bingung.

"don't come near and don't touch me," Icha maju dan berlari kearah pintu rooftop.

Saat dikelas ternyata bel masuk, sudah berbunyi dari tadi. Tapi untungnya, gurunya sedang izin jadi mereka free class.

"Ehh, cha lo darimana tadi lo ninggalin kita gitu aja?" Ucap caca khawatir.

"Lo habis nangis?" Bisik acha yang juga khawatir. Icha pun menjawabnya dengan gelengan.

Mereka pun hanya menghela napas berat.

***

Bel pulang pun berbunyi para siswa dan siswi pun bergegas pulang, tapi lain bagi icha, gadis itu masih termenung dimeja nya.

"Double cha kita pulang duluan ya. Entar kalo ada something, kasih tau kita," Ucap tyara. Yang diiringi anggukan oleh caca, dan mila.

Setelah itu mereka pun pulang.

"Cha, ayo pulang. Kalo lo masih lama gue pulang sama kak ivan aja," Ucap acha pucat.

"Duluan," Ucap icha masih dengan pandangan kosong.

Acha pun segera bangkit dari duduk nya, Untuk pulang.

Sebelum pulang acha pun menyempatkan diri untuk ke wc. Acha merasakan ada yang mengalir dari lubang hidungnya.

Saat di wc, acha segera membasuh, muka nya yang pucat.

Dan mengelap sisa-sisa darah dari hidungnya.

"Astagfirullah. Gue lupa untuk check up,"

Setelah itu acha pun pergi ke halte untuk menyetop taksi. Dia akan kerumah sakit untuk check up.

***

Icha pun tidak langsung pulang kerumah, ia pergi ke kafe depan sekolah untuk menenangi diri.

"Mau pesen apa, mbak?" Tanya pelayan.

"Jus mangga," Ucap icha dingin.

"Ada lagi?" Tanya pelayan lagi. Yang dibalas ngelengan icha.

"Baik. Tunggu sebentar," Setelah itu pelayan itu pun pergi dengan wajah masam.

Apa dia kembali. Gak mungkin, yang pergi takkan kembali - Batin icha.

Icha termenung, sampai dia tidak tau kalo pesenannya telah datang. Lonceng pintu kafe pun berbunyi, pertanda ada yang datang.

"Mau pesen apa. Mas?" Ucap pelayan lembut.

"Jus mangga," Ucap suara bariton. Setelah itu pelayan pun pergi.

Deg.

Icha pun melihat kebelakang, dan matanya terpaku pada seorang laki - laki yang sedang memainkan handphone nya.

The Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang