25⭐ Mulai Berjuang

2.9K 100 8
                                    

°°°°°°°

Same Old Love - Selena Gomez

°°°°°°°

Sesampainya Icha dirumah, Icha langsung masuk kekamar dan membersihkan tubuhnya.

Setelah itu ia melihat kearah pinti balkon nya memang kaca semua, dan disitu tertempel sebuah kertas. Ia berjalan kearah pinti balkon dan mengambil kertas yang tertempel itu.

'Next?'

Icha membaca tulisan dengan tinta merah dan ada bercak-bercak merahnya, setelah membaca langsung saja Icha meremas kertas itu dan melemparnya ke tempat sampah tepat di samping ia berdiri.

Kemudian Icha keluar kamar dan menuju kamar disamping nya yang sudah lama tertutup. Icha menarik napas dan memegang knop pintu. Cukup lama hingga Icha memutuskan untuk memutar knop pintu secara perlahan, belum sampai setengah pintu itu terbuka Icha kembali menutupnya. Dan sekarang tujuannya pintu kamar dengan warna ungu pastel.

Icha membuka pintu itu dan melihat Acha yang baru saja mandi terlihat dari ia menggulung rambutnya dengan handuk. Tubuh Acha sekarang menghadap ke arah kaca balkon. Icha maju dan menepuk tubuh Acha.

Acha berbalik.

"AAA, Anjing! Lu apaan? Setann!!" Acha membekam mulut kembarannya yang ternyata seperti toa juga. Acha memasang muka sebal, dilihat dari bibirnya yang maju beberapa senti.

"Bising! Toa juga lo ternyata," Wajah Icha sekarang sudah mendatar seperti semula. Acha menarik Icha ke arah ranjangnya. Dan setelah Icha perhatikan ternyata setan ini, ralat, Acha ini memakai masker wajah.

"Gue kaget,"

"Gue tahu. Dan gue juga kaget anju, lo tiba-tiba teriak kayak liat hantu," Acha membuka gulungan handuk di rambutnya.

"Emang, lo kayak hantu kalo makek masker. Udah item lagi!"

"Aduh! Lo norak banget sik jadi twins gue. Gue tadi hampir kepanggang dan otomatis muka gue kering yaudah gue makek masker biar kagak rusak muka gue," Icha menghela napas, Adik nya itu baru saja keluar Rumah sakit walaupun itu Acha yang memaksa untuk cepat-cepat keluar, tapi belum 5 jam kelua RS ia sudah bikin orang ketakutan dengan wajahnya yang menghitam karena masker itu.

"Serah lo, gue mau nanyak,"

"Ha! Lo mau nanyak apaan? Jangan susah-susah gue belum belajar," Rasanya Icha ingin menjambak rambut Acha.

"Are you okey?"

"Huh? yes yes yes, i'm okey. Why?" Icha menggeleng kan kepalanya dan secara tiba-tiba senyum Acha merekah.

"Lo!" Icha menunjuk dirinya ya, karena tidak ada orang lain lagi.

"Iya! Lo! Lo khawatirin gue? Waw, salut gue, kembaran gue yang dater nya kayak triplek yang baru aja di amplas. Bisa khawatir?" Acha berucap itu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan menepuk tangan. Seperti, baru saja di khawatirin oleh orang penting.

"Gue manusia! Kalo lo lupa," Icha berjalan keluar ingin kebawah dan mengisi perutnya yang sudah berdemo ingin diisi.

"Ee-eh! Lo mau kemana?"

"Makan. Ikut?" Acha menggeleng karena perutnya sudah kenyang dengan bubur tadi. Setelah itu Icha keluar.

Acha mengambil sebuah bingkai foto di dalam nakas samping ranjangnya dan mengulas senyum.

The Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang