15⭐ Bad Surprise

3.1K 129 0
                                    

°°°°°°°°

OMG - Camila Cabello feat. Quavo

°°°°°°°°

Icha berjalan santai dikoridor Rumah sakit, sesekali para perawat bahkan dokter menyapanya, dan hanya dibalas dengan anggukan.

Icha menaiki lift setelah ia bertanya kepada Acha, Caca dirawat di kamar nomor berapa.

Ting ...

Lift terbuka dan Icha keluar dari lift itu, sampainya di kamar anggrek No. 208, Icha melihat sahabatnya sedang berdiri di depan kamar itu.

Tyara yang melihat kedatanggan Icha pun langsung menghampiri Icha.

"Asma si Caca kambuh tadi pas belajar, terus tiba-tiba dia pingsan, dan sekarang lagi diperiksa. Kata dokter sih dia bakal baik-baik aja," Tyara menjelaskan apa yang terjadi. Icha mengangguk dan berjalan kearah Acha dan Mila yang sedang duduk di kursi panjang.

Acha menepuk tempat duduk disampingnya, "sini Cha," Icha berjalan kearah tempat yang dibilang Acha tadi.

Akhirnya selang beberapa menit dokter pun keluar dari ruangan Caca, "Caca cuman harus banyak istirahat sama jangan lupa minum obatnya," Mereka semua mengangguk ngerti, kemudian dokter itu pun pamit mau memeriksa pasien lainnya.

Icha dan sahabatnya masuk kedalam kamar Caca dan melihat kondisi Caca yang dibantu alat pernafasan.

Caca memang sering begitu. Caca memiliki riwayat asma keturunan dari ibunya, dan terkadang ia juga sering kumat, seperti sekarang.

Icha, Acha, Tyara dan Mila mengelilingi Caca yang sekarang sudah sadar, walau Caca kesusah berbicara karena, ia memakai alat bantu pernapasan.

"Hai," lirih Caca. Tangan kanannya terangkat melambai kearah mereka sambil tersenyum lemah.

"Gimana dengan keadaan lo?"

"Cha biasa aja nanyak nya gak usah kayak ngajak perang," Acha memang tak tau tempat dan suasana, dia bertanya kepada Caca seperti sedang mengajak perang.

Acha terkekeh dan memegang tangan kiri Caca yang tidak tertancap jarum infus.

"Better," ucap Caca lemah. Mereka mengangguk dan kemudian mereka duduk di sofa yang tersedia diruangan Caca, sedangkan Tyara ia duduk di samping ranjang Caca.

Tingg ...

Mereka semua sibuk membuka ponsel masing-masing. Icha melihat dan ternyata itu ponselnya.

"Ponsel gue," mereka pun ber-oh dan kembali sibuk dengan pikiran masing-masing. Icha membuka pesan dan itu dari nomor yang tidak dikenal, lagi.

087643197×××

Hai, gimana sahabat lo, sesak ya? Duh kasian ya, ohh ya mendingan gak usah dibawak ke RS lg, udah mau dead jugak.

Fuck. Icha menggeram marah, ingin sekali Icha menghajar orang yang sudah seenak jidat, ngomong kalau sahabatnya akan mati. Tangan Icha menggepal disamping tubuhnya, dan Acha yang duduk disamping Icha tau akan hal itu.

Acha melihat kearah Icha yang pandangan matanya lurus kearah pintu, tatapan matanya sungguh mengerikan, tajam. Seperti akan membunuh siapa saja yang akan mengusik hidupnya.

Acha mencolek bahu Icha, "lo kenapa?" Icha hanya membalas dengan gelengan. Kemudian Icha beranjak dari duduk nya.

"Cha lo mau kemana?" Icha tetap saja berjalan dan keluar dari ruangan Caca.

The Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang