36 ⭐ Masak

2.4K 107 53
                                    

°°°°°°°°

Don't Worry bout Me - Zara Larsson

°°°°°°°

Pagi hari ini, keadaan sunyi meliputi 3 bersaudara yang sedang duduk di meja makan tanpa kedua orang tua mereka. Yup, Mona dan Geo harus pergi karena ada suatu masalah dengan rencana pembangunan cabang perusahaan.

"Sumpah, ini rumah kayak kuburan. Acha, tumben lo diem-diem aja biasa lo udah bekoar-koar kek orang utan," Acha melirik Ivan intens.

"Bacod lu! Gue pergi dulu," setelah itu Acha beranjak dan tersisalah Ivan dan Icha.

"Ngapa dia?" Icha menaikkan bahunya.

"Udah berangkat bareng aja hari ini, hemat bensin."

***

Bel tanda istirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu, tapi seorang gadis masih terdiam menatapi wajah nya di kaca besar toilet.

"Gue harus gimana," sudah beberapa kali ia menyebutkan kata itu, ia tidak tahu harus melakukan apa. Cairan dihidung nya tetap saja keluar walaupun dirinya sudah membersihkannya.

Klek

Pintu toilet terbuka dan menampilkan Mila yang tersenyum sumringah.

"Lo ngapain disini Cha?"

"Gak, gak ada. Gue gak ngapa- ngapain,"

"Itu kenapa idung lo, lo sumbat?" Mila mencuci kedua tangannya tepat disebelah Acha. "Lagi Tren," Mila mengangguk.

"Gak ke kantin?"

"Iya ini mau pergi, bareng kuy," Mila mengangguk. Acha berjalan sambil mengangkat dagu tinggi.

"Lo ngapain dah kayak gitu?" Acha gelagapan.

"Gak gapapa, gue sedang mencoba untuk menjadi orang sombong," Mila mengernyit.

"HOLA!" Acha mengambil posisi menyempil di tengah-tengah antara Icha dan Tyara.

Acha menarik jus Mangga Icha dan meminumnya dengan rakus tapi, masih dengan gaya dagu yang di naikkan setinggi-tingginya.

"Lo gimana sih minumnya. Keselek entar, minum yang betul," Acha terkekeh.

"Apa lo!" Sentak Acha kepada Justin yang daritadi melihat kearah nya.

"Lah? Galak amat mbak," Acha memicingkan matanya.

"Mbak, mbak. Lo kira gue kakak lo. Nih si Tyara kakak lo," Acha tersenyum.

Sungguh cairan ini tidak berhenti. Apa yang harus ia lakukan? Sudah berbagai cara ia lakukan dengan menyumbat lubang hidung nya dengan tisu dan menaikkan dagunya.

Apakah kalian tahu apa yang keluar? Yup, salah sekali jika kalian mengira jika darah atau Acha mimisan, padahal yang terjadi Acha sedang berusaha untuk tidak mengeluarkan lendir atau yang biasa disebut ingus.

Malam tadi tekaknya terasa sangat sakit ia berpikir jika ia akan batuk tapi ternyata tidak ia malah flu.

Baik ini tidak penting bagi kalian, tapi ini penting bagi Acha, karena sedari tadi juga ia terus-terusan bersin dan kalian tau hal yang memalukannya ialah cairan itu keluar tanpa aba-aba.

"Lo ngapain dah gitu mulu. Kagak pegel?" Caca bertanya. "Gue lagi ingusan,"

"Lo lagi ingusan tapi minum es, bagus lo ya," ucap Ivan khawatir.

"Hehe.. Kan gue pengen, enak banget lagi itu liat nya. Huh seger." Acha menyeruput air Icha hingga tandas dan menggigit bekas sedotan.

***

The Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang