38 ⭐ Latihan (2)

2.3K 99 9
                                    

°°°°°°°
I Don't Belong In This Club - Why Don't We feat Makclemore

°°°°°°°

Sekarang kedua gadis dengan tinggi badan semampai itu sudah sampai di hadapan komplotan para Lelaki tampan tapi bukan bagian dari babang tamvan.

"Mau ngapain lo disini?" Tanya Ivan.

"Mau nagihin hutang Justin." Jawab Acha sambil menunjuk Justin dengan dagunya. Sedangkan pemilik nama tersedak atas ucapan Acha.

"Loh? Ko gue? Sejak kapan gue punya hutang sama kalian berdua?" Tanya Justin bingung tentu saja bingung ia merasa tidak memiliki hutang dengan perempuan dihadapannya ini.

"Itu yang semalam lo makan dirumah gue. Bayar tau mahal tu bahannya," pernyataan Acha tentu saja membuat Justin kaget mendadak perutnya mules dan dirinya menjadi was-was.

"Dan gue? Kan si Acha sewa nah, terus berarti harus dibayarkan? Jadi sekarang gue minta 500 ribu plus kerugian Acha," Justin melongo ia tidak mengerti dengan apa yang di ucapkan oleh kedua gadis ini. Tapi, karena desakan dari Acha dan Tyara ia pun mengeluarkan dompet nya kemudian memberikan uang merwh dengan nomimal nol yang banyak.

"Oke, cukup. Makasih Justin," Justin masih dengan tampang cengo hanya bisa mengangguk. Setelah Acha dan Tyara pergi ia pun dengan segera menggeleng.

Apakah ia di peras?

"Ehh, by the way mereka tadi ngomong apa gue gak ngerti?" Dan jawaban dari sahabatnya hanya gelengan.

***

Sekarang lima gadis dengan paras berbeda-beda kecuali, Icha dan Acha sudah berdiri berbentuk lingkaran di tengah lapangan.

"Waktu kita tinggal tiga hari. Dan gue gak mau ada yang gak bisa atau alasan apapun, ini untuk sekolah juga buat nama kita dan gue sekarang mau latihan seserius mungkin juga keluarin semua kemampuan lo pada. Anggep ini udah hari H nya. Oke, sebelum kita latihan mari kita berdoa semoga kita di beri kelancaran," semua  menunduk dan memejamkan matanya beberapa saat sebelum Icha mengintrupeksi.

"Amin. AYO SEMANGAT!" Setelah bertepuk tangan keras mereka langsung menuju posisi masing-masing dengan setelan celana pendek dan baju tanpa lengan berwarna ungu yang kalian sudah tau siapa pencetus warna itu.

"MILA-MILA INI TANGKEP HATI ALDI," dengan gerakan seperti seorang bucin Mila pun meraih benda bundar berwarna oren itu dengan gesit dan jangan lupa kekehannya.

"Gue bakal jaga hati lo, di." Ucap Mila yang masih dapat didengar oleh Acha yang ingin merebut bola.

"Najong lo bucin!" Karena setelah mendapat kesempatan Acha pun merebut bola itu dan hap! Ia melakukan leparan jarak jauh.

Three point sudah ditangan Acha. "Ah lo gak asik Cha. Lo nikung gue dengan ngambil hati Aldi," Ucap Mila dengan tangan yang memegang dadanya seperti seseorang yang sakit hati.

"Oh tidak! Gue cuman minjem bentar buat gue lempar abistu yaudah tu hatinya gelinding," Ujar Acha mengejar bola yang sedang dikuasai oleh Caca.

"Eh, Ca. Kemaren Kak Ivan nanyain lo, lo suka gak sama dia? Keliatan dari mata kaki gue nih ya kayaknya dia suka sama lo deh. Mending terima karena nanti kita jadi saudara ipar," Oceh Acha mengacaukan konsentrasi Caca dan lihat ketika Caca lengah dengan segera ia berlari ke arah ring tapi, kali ini tidak berjalan mulus ada Icha yang menghalanginya.

Dan tentu saja bila dihadapkan dengan kembaran sempurnanya ini ia akan kalah. Mereka menyeka keringat dan Icha berseru keras.

"Break, woi udah!" Teriak Icha.

"Iya Cha, iya. Kita-kita pada masih sehat telinganya," Seru Caca dengan kepala yang di angguk-anggukkan.

Acha dengan ritual sebelumnya menselonjorkan kakinya dan meminta air kepada Icha.

Acha membasuh wajahnya setelah meminum sedikit.

"Pulang kuy udah mau malem." Mereka pun mengagguk dan langsung berpisah di gerbang sekolah.

Icha tidak pulang ralat, ia akan pulang setelah ia mengambil headset nya di kolong meja. Jika saja itu bukan benda berharganya, ia tidak akan kembali ke gedung sekolah yang ketika gelap ini layaknya rumah hantu.

Icha bersenandung kecil untuk mengusir kesunyian lorong sekolah. Walaupun Icha anak Taekwondo tapi tetap saja yang namanya makhluk tak kasat mata ia pun takut, apalagi yang pakai gaun putih dan berambut layaknya duta sampo. 

Sampai di lantai 2 Icha langsung mencari kelas dan bangku duduknya.

"Ini dia, untung gak ilang," sebenarnya sudah sering Icha meninggalkan benda itu di kolong mejanya mangkanya, kali ini ia tidak mau rugi untuk kesekian kalinya.

Dan sebelum Icha sempat menginjak lantai luar kelasnya, sebuah bayangan lewat. Oh jangan lagi, batin Icha mengucapkan ayat-ayat.

Sebenarnya nyawa Icha sekarang sedang dalam bahaya karena, ada orang yang menerornya. Tapi, apa mau buat Icha tidak mau memberi tahu kedua orang tuanya.

Jadi buat kalian yang punya masalah apapun itu cerita ke orang tua kalian jangan malu karena jika kalian malu itu akan terjadi seperti Icha ia tidak terbuka dan sok-sok an dapat menuntaskan nya sendiri.

"Gue ngeri ah, entar ada Mbak kunti," Icha berlari dengan gerakan seribu. Ia tidak menoleh ke belakang bahkan tong sampah saja ia tabrak tadi saat ia meloncat dari tangga karena terburu-buru.

Ia tidak peduli ia ingin langsung pulang dan menikmati empuknya kasur.

Namun, saat menghidupkan mobilnya dan berjalan keanehan terjadi dan ternyata banya kempes. Tentu saja itu seperti baru saja dilakukan.

"Shit! Kenapa harus sekarang?!" Icha menendang ban mobilnya dan duduk di kap mobilnya.

"Ha! Minjem motor satpam aja kali."

***

"Maaf neng, kebetulan saya hari ini gak bawak motor. Motornya lagi dibengkel juga dari semalem," Icha mengagguk kecewa dengan apa ia harus pulang. Ponselnya lowbet.

Jangan kaki bukanlah jawaban yang tepat. Tapi yasudah lagi pula Cafenya lumayan dekat dengan sekolah ia akan meminjam motor disana.

------------

Hai guys, aku kembali setelah bbrp hari melawan ke mageran aku. Part ini aku bikin hari ini dan langsng di up jadi maap kalo ad typo

Haha, aku buka panti curhat wkwk.

Jadi pepenerornya kembali karna udah lama gk up aku kasih spoiler dikit.

Jadi ntr pas tanding ada sesuatu dan gitu aja, wkwk gak deng ada satu fakta terungkap.

Tungguin aj kira" part itu masih lamalah mungkin 5 atau 8 part lagi.
Hehe, gak lah canda.

Udha toksa bek bacod. Sile vote dan komen, pollow juga akun yg buat.

Ig nya juga dung : @ichakrn28

Salammanispahitasamasin
IchaGomez28

The Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang