Cassette 13 Side B: Love you without amortentia

223 33 35
                                    


Hi? Anyone miss me? Or this story? Maybe?

Maaf kalau kalian terlalu lama nunggu lanjutannya :')

Kalau lupa bagian sebelumnya baca ulang aja, supaya kalau di Side ini kesannya agak lompat bagiannya itu kan karena berbagi potongan sama Side sebelumnya, seperti biasa.

Prepare yourself because it will be gonna be a looong ride aka chapter yang kepanjangan sebagai balasan penantian kalian. Anyway, selamat membaca~ ^^


Love you without amortentia

Cassette Side B : Lee Daehwi


Sebagai seseorang yang dianugerahi banyak kelebihan, Daehwi memutuskan untuk memanfaatkannya dengan baik. Ia masuk Hogwarts dengan predikat siswi terbaik hingga saat ini.

Mungkin murid-murid yang lain melihatnya sebagai sosok gila belajar, karena ia hanya bisa ditemukan di perpustakaan di waktu lenggangnya.

Tapi Daehwi bangga dengan hal itu. Terutama saat akhir tahun ajaran, dimana pemenang piala asrama diumumkan, dan ia disebutkan menjadi salah satu penyumbang poin terbesar untuk asramanya.

Sebagai keturunan Slytherin, sedikit banyaknya ia memiliki kebanggaan Slytherin yang membuatnya terobsesi untuk menjadi yang terbaik.

Demi menggapai cita-citanya juga untuk menjadi menteri sihir dan mengubah beberapa peraturan di dunia sihir. Tentu juga untuk melindungi kedamaian dunianya dari penyihir-penyihir jahat.

. ღ

Daehwi kembali ke tempat favoritnya setelah perpustakaan, di tepi danau di dalam hutan terlarang. Ia menemukannya saat iseng menjelajah, dan ia menemukan spot yang luar biasa ini, yang mana tempatnya luas dan hanya dia sendiri, sehingga ia bebas untuk melatih kemampuan sihirnya. Pemandangannya yang luar biasa pun membantu membuat lelahnya menguap.

Kedua matanya berbinar penuh semangat. Hari ini ia akan mencoba mantra nonverbal.

Mengayunkan tongkat sihirnya, ia mulai belajar.

Memang mantra nonverbal baru mulai diajarkan di tahun keenam. Melakukan mantra secara nonverbal sangat sulit dan membutuhkan latihan keras karena untuk menguasai atau menggunakan mantra itu memerlukan konsenterasi yang tinggi serta disiplin mental sendiri.

Intinya sih tidak seperti mantra verbal, mantra nonverbal tidak perlu mengucapkan mantra, hanya dalam pikiran saja, juga gerakan tongkat sihir yang tepat.

Namun tidak semudah yang terlihat, Daehwi beberapa kali gagal dan merengut sebal.

Memang belum saatnya dia harus bisa mengusai mantra itu mengingat bahwa ia masih belum mencapai tahun ajaran keenamnya di Hogwarts. Ditambah ia mempelajarinya sendiri. Hanya saja Daehwi sudah tidak sabar untuk mempelajari ilmu sihir baru yang menantang itu.

Daehwi mendengus, namun kembali mencoba. Ia yakin kalau ia akan bisa. Kuncinya adalah niat, usaha, serta tekad yang kuat untuk mempelajarinya, seperti apa yang biasa ia lakukan dalam mempelajari ilmu-ilmu sihir yang baru.

Ia mengayunkan tongkatnya sekali lagi.

Namun tak terjadi apapun.

Well, ternyata itu membutuhkan kesabaran dan juga waktu... yang banyak.

. ღ

Menjadi mentor seseorang? Nah, itu belum pernah terbesit dalam pikiran Daehwi. Namun nyatanya disinilah ia sekarang, menjadi mentor seorang -bahkan tepatnya tujuh orang murid Hogwarts sepertinya. Tak lupa sebagian besar diantaranya merupakan senior tingkat diatasnya.

Cassette (JinHwi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang