Maaf telat up, soalnya selama liburan kemarin mood ngetik aku turun meski ide selalu berseliweran dan aku nggak mau ngepost kalau aku masih ngerasa belum puas sama ceritanya. Iya, aku emang keras sama diriku sendiri jadi efeknya kemana-mana. :( Ada yang nungguin nggak sih?haha Kalau ada maaf yaa aku nggak ngasih asupan Jinhwi tepat waktu. :')
Tapi sebagai penebusannya nih 5k words, jadi persiapkan waktu buat bacanya, ya.haha
p.s: Bahasanya kubuat campur ya, soalnya settingnya turun lagi jadi anak SMA.
Anyway, selamat membaca yaa~ ^^
You are my princess, I'm your knight
Cassette Side B : Lee Daehwi
ღ
Daehwi menatap langit yang sudah gelap. Sebenarnya dia tidak ingin mengganggu siapapun dari kediaman Bae (meskipun nyatanya keluarga Bae sudah memintanya untuk berkunjung setiap hari), tapi hari ini ia ingin sekali menceritakan sesuatu pada Jinyoung saat ini juga. Karena itu dengan langkah yang tergolong riang untuk orang yang mengenakan hoodie hitam bertudung serta celana hitam dan mata beriaskan eyeliner hitam, Daehwi melanjutkan langkahnya sembari sedikit mendendangkan lagu Avril Lavigne favoritnya.
Dengan kelincahan yang luar biasa, dalam sekejap Daehwi sudah sampai di dahan pohon besar yang ada tepat di hadapan jendela kamar Jinyoung. Sudah terbiasa memanjat pohon yang sama sejak bertahun-tahun lalu menjadikan Daehwi tidak takut lagi berada di ketinggian itu. Daehwi duduk disana untuk mengamati sekitar dengan kaki yang sedikit digoyangkan.
Daehwi melihat sosok Jinyoung yang tengah membelakangi jendela yang terbuka. Daehwi menaikkan alisnya bingung. Apa Jinyoung tidak mendengar kehadirannya, atau pemuda itu saja yang pendengarannya sudah menua? Apapun itu alasannya membuat Daehwi tersenyum licik. Ia mengumpulkan oksigen banyak-banyak lalu,
"BOO!"
Kalau mata Daehwi tidak salah melihat, Jinyoung sempat lompat setinggi 5 cm. "BANGS—YATUHAN, DAEHWI!"
Melihat ekspresi Jinyoung yang super kaget itu membuat Daehwi tertawa terpingkal-pingkal. Kalau saja Daehwi tidak ingat dirinya tengah duduk di dahan pohon, mungkin dia sudah tertawa sampai berguling-guling sembari memegangi perutnya.
"Cie kaget." Goda Daehwi yang masih cengengesan. Jinyoung yang menatapnya tajam tidak berpengaruh untuknya, apalagi melihat telinganya yang memerah. "Young, lapar." Celetuk Daehwi tiba-tiba.
Wajah Jinyoung yang awalnya menatapnya galak tiba-tiba berubah menjadi khawatir. "Kamu belum makan?"
Daehwi menggeleng polos. "Belum."
Jinyoung menghela nafas. "Yasudah sini masuk, Hwi. Aku buatkan makanan."
"Yeay!" Daehwi lalu melompat dari dahan pohon itu ke dalam kamar Jinyoung melalui jendelanya. Tersenyum lebar saat sudah bertatapan dengan wajah tampan sahabat sejak kecilnya itu.
Jinyoung menggeleng melihat kelakuan Daehwi. Tangannya bergerak untuk membenarkan rambut Daehwi yang sedikit berantakan karena tudung hoodienya terlepas. Lalu menarik pelan tangan kecil Daehwi keluar kamarnya hingga dapur. "Kamu mau makan apa?"
"Oh? Jadi boleh request nih?" tanya Daehwi dengan mata yang berbinar jahil, tapi lalu berubah menjadi senyum. "Apa saja yang kamu masak pasti aku makan, kok. Kalau kamu capek, ramyeon featuring nasi juga nggak apa." Ucap Daehwi tulus.
Jinyoung melirik Daehwi sekilas, lalu menyiapkan alat memasaknya. "Kamu keliatannya begitu lapar sampai mampu memakanku hidup-hidup, Hwi. Aku buatkan nasi, ayam teriyaki, dan sup jamur, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cassette (JinHwi)
Fiksi PenggemarCassette: Seperti kaset yang memiliki dua sisi, Side A dan Side B, isi keduanya saling melengkapi sehingga menjadi sebuah kisah yang utuh. Dengarkan dan resapi cerita yang disampaikan kedua sisinya, maka pesan maupun perasaannya akan tersampaikan. W...