3 - duri dalam daging

1K 147 19
                                    

"Renjun dan Haechan sedang membicarakan apa sih? Kenapa lama sekali ya?" tanya Jisung.

Ya, Jisung. Park Jisung.

Manusia termuda di antara mereka semua memang berani menyebut nama hyung-hyung nya tanpa embel-embel jika yang bersangkutan tidak mengetahuinya.

Maknae on top, pantas saja hyung-nya gemar menjahilinya. Mungkin memang ia pantas dikerjai begitu.

"Reseh memang, padahal yang mengadakan pertemuan mendadak ini si Jeno-hyung tapi justru ia yang duluan pergi," Chenle melanjutkan keluh kesah Jisung.

Posisi mereka sebagai 2 orang termuda di dalam lingkar pertemanan ini membuat mereka sering berkeluh kesah mengenai keempat hyung nya itu.

Keempat hyung mereka yang sudah memasuki masa perkuliahan dan mulai menggumuli yang namanya 'cinta'.

"Melihat mereka beranjak dewasa membuatku ingin tetap menjadi remaja seperti ini saja," ungkap Jisung.

"Aku sih tak khawatir dengan masa dewasanya sih melainkan lebih ke masalah perempuan yang mereka hadapi. Sungguh sangat merepotkan membayangkannya," tanggap Chenle.

"Iya, bisa-bisa nya Renjun dan Haechan bertengkar dengan Jaemin karena masalah perempuan, seperti anak kecil saja," lanjut Jisung sok dewasa.

"Kalau Jeno-hyung disini pasti Jaemin-hyung sudah dihajar tadi. Syukur saja tadi Jaemin-hyung berurusan dengan Renjun-hyung dan Haechan-hyung yang lebih santai."

"Chenle-ya, jangan sampai kita juga bertengkar karena seorang gadis seperti mereka ya hahaha."

"Hm, sedang membicarakan kami?" suara Haechan membuat kedua sahabat tadi segera bangkit dari posisi baringan mereka.

Ternyata ada Renjun dan Haechan yang sudah berdiri di depan pintu kamar Jisung.

Kira-kira apakah kedua orang itu mendengar pembicaraan Chenle dan Jisung dari tadi?

"Haechan-hyung, ketuk pintu dulu kan bisa," oceh Jisung.

"Buat apa mengetuk pintu? Kan kamarmu sudah seperti kamarku sendiri," seperti biasa, jawaban seenak jidat dari seorang Lee Donghyuck.

"Mau kemana hyung?" tanya Chenle menyadari Renjun dan Haechan sudah memakai jaket motor mereka.

"Ayo kita main billiard, sudah lama sekali bukan?" ajak Renjun.

"AYOK!!" Chenle dan Jisung memekik senang layaknya anak kecil.

Bagaimana hyung mereka tidak gemas coba?

"Minju-ah, kenapa menelpon? Aku sedang belajar," Jaemin mengangkat panggilan dari kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Minju-ah, kenapa menelpon? Aku sedang belajar," Jaemin mengangkat panggilan dari kekasihnya.

"Benar sedang belajar? Tidak bohong kan?"

BYE MY FIRST...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang