13 - Minju

692 99 14
                                    

Jaemin terus bolak-balik memandangi jam tangannya. Lagi-lagi ia berada di situasi yang tidak jauh berbeda dari beberapa waktu yang lalu.

Ya, ia menanti Minju, kekasih cantiknya.

Dengan sebuket bunga dan kotak hadiah, Jaemin masih dengan sabar berdiri di depan pintu besar tempat Minju sedang mempresentasikan hasil kerja kelompoknya kepada para dosen.

Sampai akhirnya penantiannya berakhir karena yang dinanti sudah keluar dari ruangan itu, disambut oleh teman-teman yang memberikan pelukan hangat atas keberhasilan mahasiswi tersebut.

"Jaemin-ah, kau tidak bilang kau akan datang hari ini?" sapa Minju masih tersenyum senang mendapati kekasihnya datang. Terlebih lagi, kekasihnya juga membawa buah tangan untuk dirinya.

"It won't be surprised anymore if I told you. By the way, here is it, a beautiful bouquet for this beautiful girl," ucap Jaemin dengan manis sembari memberikan buket bunga yang ia bawa untuj Minju.

"You're so sweet, thanks a lot! It does really make my day hon," balas Minju menerima buket bunga dari Jaemin lalu mengecup pipi kekasihnya itu sekilas.

"Belum makan kan? Ayo kita pergi makan dulu," ajak Jaemin dan tentu saja diiyakan oleh Minju.

Banyak pasang mata yang terkagum melihat sepasang kekasih itu berjalan menyelusuri kampus. Bagaimana tidak? Kedua kekasih itu nampak amat serasi. Si pria tampan, si perempuan cantik. Belum lagi fakta bahwa keduanya juga merupakan mahasiswa berprestasi disana.

Entah mengapa, perjalanan di mobil Jaemin berlangsung dalam keadaan canggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah mengapa, perjalanan di mobil Jaemin berlangsung dalam keadaan canggung. Padahal tadi di awal mereka nampak baik-baik saja di depan yang lain.

Mungkin karena ini pertemuan mereka setelah beberapa lama tidak bertemu? Maklum, keduanya sama-sama sibuk. Belum lagi ditambah percecokan dan kesalah pahaman kecil yang selalu berakhir dengan Jaemin yang mengalah.

Tidak merasa nyaman dengan kecanggungan yang ada, Jaemin membuka suara,"Minju-ah, mau makan dimana?"

Pertanyaan wajib jika berpergian dengan kekasih.

"Terserah."

Jawaban favorite hampir sebagian besar perempuan bukan?

Jaemin menghela nafas sekilas, ya memang ia tau kalau Minju akan menanggapi pertanyaannya dengan jawaban ambigu seperti itu. Sudah biasa.

"Apa ada kejadian menarik hari ini di internet sampai kau terus fokus dengan ponselmu?" tanya Jaemin kembali mencoba membuka topik.

"Memangnya tidak boleh? Haruskah aku membuka ponselku hanya kalau ada berita menarik saja? Bagaimana kalau ada temanku yang mencariku?" sahut Minju ketus, sepertinya kekasih Jaemin yang satu ini salah kapra dengan maksud pertanyaan Jaemin barusan.

Jaemin pastinya bingung menerima tanggapan seperti itu dari Minju. Padahal ia hanya sekedar bertanya, bukan menyela apalagi melarang Minju.

"Aku hanya bertanya, tidak melarangmu," jelas Jaemin sekedarnya. Terlalu malas memperpanjang ketusan Minju tadi.

BYE MY FIRST...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang