8 - poignant

608 98 2
                                    

"Chenle-ya, Wonyoung itu suka film genre apa ya?" tanya Jisung pada Chenle melalui telepon malam itu.

"Astaga, kau menghubungiku hanya untuk menanyakan ini?" oceh Chenle kepada sang lawan bicara di seberang sana.

"Hehehe, habis kalau di chat pasti kau lama balasnya jadi aku langsung telepon saja."

"Ajak saja ia menonton film yang sedang banyak dibicarakan sekarang, pasti ia mau," sahut Chenle.

"Hm? Benarkah? Ah, bagaimana kalau nonton horror saja?"

"Jangan, kau akan mempermalukan dirimu sendiri Jisung-ah hahaha," saran Chenle mengetahui betapa penakutnya Jisung itu.

"Yah, aku bukan Renjun yang penakut," elak Jisung.

"Yah Renjun-hyung! Jisung baru saja mengataimu penakut tuh!" teriak Chenle seakan sedang mengadu pada Renjun padahal jelas-jelas ia sedang sendiri di kamar. Renjun masih di luar bersama Jeno dan Haechan.

Jisung itu memang sasaran yang paling menyenangkan untuk dikerjai begini.

"Haish, kenapa kau melaporkanku pada Renjun-hyung?" Jisung merutuki Chenle.

"HAHAHA, rasakan. Siapa suruh suka sembarang bicara," bukan meminta maaf, Chenle malah menertawai Jisung.

"Kau payah! Eh, Wonyoung mengirimkan chat, sudah dulu ya, nanti aku hubungi lagi," pamit Jisung cepat saat mendapati notifikasi di tengah pembicaraan teleponnya dengan Chenle.

Tut!

Sambungan panggilan pun putus seiring dengan senyuman dan tawa Chenle yang menghilang.

Ya, setelah meladeni pertanyaan singkat Jisung seputar Wonyoung dan bersandiwara seakan dia baik-baik saja, mental Chenle rasanya benar-benar terkuras.

Ia seharusnya merasa bahagia. Berkali-kali Chenle meyakinkan dirinya untuk turut merasa senang atas perkembangan hubungan sahabatnya dengan gadis yang ia cintai dalam diam.

Tapi pada akhirnya, ia tidak bisa membohongi perasaannya sendiri.

Rasanya menyakitkan, sangat.

Duri dalam daging itu terasa semakin dalam menusuk hatinya.

Tawa dan canda yang ia berusaha paksakan selama di telepon tadi hanya meninggalkan satu rasa di hatinya.

Rasa perih.

Rasa perih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BYE MY FIRST...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang