"Hoi, lama sekali sih? Habis darimana hah?"
Belum juga duduk, Renjun sudah di interogasi oleh Haechan.
Di bangku kantin tempatnya biasa duduk mengerjakan tugasnya, sudah ada Chenle, Haechan dan Jaemin.
"Loh kok? Untuk apa kalian berdua disini?" Renjun balik bertanya.
Ia heran saja dengan kedatangan dua mahluk yang memang bukan mahasiswa kampus ini.
"Aku bolos, kalau Jaemin ia memang sedang tak ada jadwal hari ini," jelas Haechan.
"Dasar gila, terus saja kau bolos sampai nanti jatah absen mu mentok baru tau rasa," omel Renjun.
Walau Renjun bukan mahasiswa yang bisa dibilang teladan, tapi ia tidak seacuh Haechan. Ia cukup sadar diri karena tahu kalau biaya untuk kuliah itu tidak kecil.
Kalau Jaemin, jangan ditanya lagi. Ia itu mahasiswa paket lengkap. Tampan, pintar dan hangat. Cinta damai, makanya tidak pernah membesar-besarkan masalah dan cenderung selalu mengalah.
Sangat diplomatis, sesuai dengan jurusan yang ia ambil yaitu jurusan hubungan internasional.
Kalau Haechan, ia tipikal mahasiswa gaul. Temannya dimana-mana dari berbagai jurusan bahkan universitas. Koneksinya dimana-mana, bukan hanya laki-laki tapi juga perempuan.
Oh iya, apa kalian tidak bertanya-tanya bagaimana Haechan, Renjun dan Jaemin akhirnya bisa berbaikan setelah semalam mereka sempat berargumen?
Tenang, itu sudah hal biasa untuk mereka.
Jadi tanpa meminta maaf atau apapun, mereka akan bersikap seperti tidak terjadi apa-apa. Sampai dirasa waktu dan situasi sudah mendukung, mereka baru akan kembali membahasnya dengan kepala yang lebih dingin untuk meluruskan masalah itu.
Singkatnya mereka menunda dulu topik atau masalah yang mungkin memang belum siap untuk dibicarakan tanpa mengganggu relasi di antara mereka.
"Sudah, duduk dulu sini. Aku mau menginterogasi dirimu," jawab Haechan sembari merangkul Renjun yang sekarang sudah duduk di sampingnya.
Renjun merasakan aura mencurigakan dari dua sahabatnya ini. Senyuman di wajah Jaemin juga menambah kecurigaan Renjun.
"Tunggu, sebelum itu aku mau tanya bagaimana kalian bisa masuk ke kampus ini? Kalian kan tidak punya kartu mahasiswa disini untuk bisa masuk," Renjun melemparkan tatapan menyelidik ke arah mereka.
"Hehe, aku punya kenalan disini dan meminjam dari mereka. See? Tak ada yang tak bisa seorang Lee Donghyuck lakukan bukan?" sahut Haechan. Ternyata ada gunanya juga Haechan berkeliaran kemana-mana.
"Katakan itu kalau Yeji sudah menjadi kekasihmu," sahutan menohok seperti biasa dari seorang Renjun.
Baru saja Haechan mau menimpali jawaban Renjun, tapi Jaemin sudah menginterupsinya.
"Ayo fokus, yang mau di interogasi kan dirimu, bukan Haechan," kata Jaemin.
"Jadi apa yang mau kalian tanyakan?" Renjun mengerutkan keningnya.
"Tadi itu kami melihatmu dengan seorang gadis, siapa itu?" tanya Jaemin.
"Hah? Siapa?"
Percayalah, ekspresi Renjun benar-benar bingung saat mendengar pertanyaan itu.
Ia mencoba mengingat-ingat apa yang ia lakukan seharian ini dan siapa saja perempuan yang berurusan denganya hari ini.
"Itu loh, yang berambut pink," tambah Chenle membantu Renjun mengingatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/194448317-288-k670204.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BYE MY FIRST...
Фанфик[𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] Love, it was like the anxieties that followed you around. After all, love is a little difficult right? °baku °dreamiesXgirls °crack-ship Inspired by: Bye My First - NCT Dream Cast: NCT DREAM ©Lazy-nim, 2019