Pemuda bertubuh tinggi tegap itu untuk kesekian kalinya memandangi arloji di pergelangan tangannya. Setidaknya sudah 1 jam lebih ia menunggu di pintu keluar gedung fakultas jurnalistik. Namun sayang, orang yang ia nantikan tidak kunjunh menunjukan batang hidung.
Padahal matahari sudah mulai tenggelam, sore sudah menuju malam.
Meski begitu, tiada raut kesal yang terpampang di wajah tampannya. Sebaliknya, ia masih dengan ramah menebar senyuman pada para mahasiswa-mahasiswi yang berlalu lalang di hadapannya.
Memang, seorang Na Jaemin itu adalah salah satu manusia paling sabar yang pernah ada.
Dibiarkan menunggu selama ini saja, ia tidak mengoceh atau pun menggerutu sama sekali.
"Mungkin masih ada urusan."
Begitu pikirnya tanpa curiga.
Drrt!
Ponselnya bergetar menandakan adanya panggilan masuk.
"Yoboseyo injunie, kenapa?"
Ah, sayangnya yang menelpon bukan orang yang ia nanti.
"Hoi, malam ini bisa ke basecamp?" Tanya Haechn dari seberang sana.
Ia sedang menelpon Jaemin dengan ponsel Renjun, dasar kurang kerjaan.
"Tidak bisa, aku sudah ada janji dengan Minju malam ini," tolak Jaemin.
"Begitu ya, payah,"
"Hahaha, ya maaf. Kapan-kapan aku akan ikut. Lagipula kenapa mendadak mengajak bertemu di basecamp?" Tanya Jaemin.
"Aku mau menumpahkan keluh kesah ku, banyak yang ingin kuceritakan pada kalian."
"Ah, sungguh maaf karena tak bisa hadir, but keep me updated ya," ucap Jaemin.
"Kau payah, batalkan saja lah," bujuk Haechan.
"Tidak bisa, tapi kalau memungkinkan aku akan coba menyusul nanti," tutur Jaemin.
"Bagus! Kau memang sahabatku hahahaha, kalau begitu sampai jumpa!"
"Tapi aku tidak janji ya."
"Ya, usahakan saja dulu, bye!" Pamit Haechan singkat lalu segera memutuskan sambungan percakapan telepon mereka.
Ah, Jaemin jadi ingin benar-benar tergoda untuk membatalkan janjinya dengan Minju seperti bujukan Haechan tadi. Tapi janji tetaplah janji, Jaemin tetap harus menepatinya.
Basecamp yang dimaksud disini adalah sebuah bar (tempat minum) langganan mereka berempat (Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin). Bar ini merupakan bar dimana mereka merayakan resminya mereka memasuki usia dewasa mereka.
Oleh karena itu Chenle dan Jisung tentu tidak ikut.
Kembali ke Jaemin yang masih menantikan orang yang sama, yang juga tak kunjung tiba sampai detik ini.
Ia bahkan sudah mencoba menelpon dan mengirimkan chat, namun orang itu belum memberi tanggapan apapun.
Akhirnya Jaemin pun melangkah masuk ke gedung fakultas yang cukup asing untuknya itu karena memang Jaemin tidak menjalankan kegiatan perkuliahannya di gedung ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BYE MY FIRST...
Fanfic[𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] Love, it was like the anxieties that followed you around. After all, love is a little difficult right? °baku °dreamiesXgirls °crack-ship Inspired by: Bye My First - NCT Dream Cast: NCT DREAM ©Lazy-nim, 2019