Dannz merasa tidak bersemangat dengan hari yang semakin menipis di padepokan ini. Sementara skripsi dan pekerjaan menantinya. Dia tidak bisa tidur memikirkan omongan Dervina.
Dia merasa sangat menyesal mengatakan itu di depan Abbas. Dannz meminta tolong pada Farid untuk diberikan saran.
"Far tolong aku, ini diluar kendaliku. Aku kira Dervina tidak akan marah dengan kata-kataku." Keluh Dannz sambil menggaruk kepala dengan kedua tangannya.
"Kalau Dervina marah kamu bilang begitu berarti dia ada hati sama kamu." Jawab Farid tersenyum. "Aduh jadi aku harus bagaimana, aku tidak ingin Dervina bersedih."
"Berilah ia surat, ini cara terakhir ketika dia sudah tidak mau berbicara. Cobalah dulu tulis perasaanmu. Ingat hanya perasaanmu jangan nafsu." Farid tersenyum dan berlarian menuju kamarnya.
Dannz malam itu menuliskan surat untuk Dervina, dan rencananya pagi - pagi sehari sebelum ia pulang, surat itu sudah sampai di tangannya. Dannz tidak tahu mengapa ia sangat menjaga perasaan Dervina.
Dibalik semua itu, Ada beberapa lelaki sebelum Dannz yang menjadi korban Harapan Dervina. Mereka adalah santri dan Ustad yang unggul dibidang agamanya.
Kepolosan Dannz telah mengubah wanita kaku ini menjadi sangat antusias mengajari dan memahami. "Ayah, apa Nandan itu adalah anak yang baik?" Tanya Dervina kepada Ustad Ahmad.
"Anakku, Nandan itu anak yang baik hanya saja ia terlambat mengenal agama. Dia sama seperti kita semua, mengapa Kau menanyakan itu?" Ustad Ahmad penasaran.
"Iya aku hanya sekedar kagum dengan perkembangannya yang luar biasa pesatnya. Dibanding orang lain yang selalu berusaha menjatuhkannya." Dervina tersenyum ia takut menyatakan sesuatu pada Ayahnya.
"Yasudalah anakku, pergilah tidur. Nanti kita akan berbicara soal Nandan. Sebab Lusa ia akan pergi ke kota dan kembali melanjutkan pendidikan dan pekerjaannya Sebagai interpol." Ustad Ahmad mengantarkan puterinya tidur.
Sementara itu dibilik Dannz pukul
00: 15 dini hari, ia masih menulis surat itu.Assalamu Alaikum Dervina,
Aku meminta maaf atas ucapanku kemarin di depan Abbas. Itu semata - mata karena aku tidak ingin keluar dari jalur yang sudah aku buat untukku dan untuk kaummu.
Aku memuliakan dirimu, tidak ingin membayangkanmu sebagai kekasih dan mengkhayalkanmu sebagai wanita yang nakal.
Aku bersyukur jika kamu menjadi orang yang special di hati dan hidupku. Besok aku akan pergi jauh, Jika kau mau menungguku aku akan senang.
Beritahu aku jika kau menunggu, balaslah surat ini. Agar aku bisa menjemputmu nanti.
Wasalam
Nandan Ali PrasetyaSurat telah selesai dibuat oleh Dannz.
![](https://img.wattpad.com/cover/195327407-288-k154598.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dannz (Pilihan Hati) Completed
Ficción GeneralDannz seorang anak pengacara yang berprofesi sebagai agen khusus polisi menemukan kerisauan dalam hatinya. Berkali-kali gagal dalam urusan cinta karena sifat buruknya yang gemar sekali akan wanita membuatnya jera sendiri. Saat ia memutuskan untuk me...