20.

36 9 0
                                    

"mba, pernah ngerasa kya lo punya masalah ga, tapi lo ga tau masalahnya apa, pokonya kya lo lg punya beban aja" tanya Aira sambil terus ngocek2 gelas isi es jeruk.

MbaPit melihat Aira, ya dia tau Aira menatapnya dgn tatapan kosong, seolah dalam matanya banyak luka yang Aira sembunyikan..

"mangkanya klo marah sama org tuh langsung omongin, jgn d pendem. Jdinya bgini niih"

Mba yang satu itu bahkan sudah sangat tau,mungkin terlampau jauh untuk mengetahui bagaimana Aira. Dia mengetahui semua sikap Aira sebelum kejadian buruk itu dr Ara.

"ya lo tau sendiri kan, gue klo kesel sama org ga bisa asal ngomong" keluh Aira

"ya lain kali mikirin tuh diri sendiri dlu baru org lain, lah elu mah malah kebalikannya. Heran gue" lanjut MbaPit sambil minum jus mangganya "ga semua org bisa tau diri dengan kebaikan yg lo kasih ke mereka. Klo lo begitu terus ya mereka malah semakin seenaknya"

"gue ga bisa mba, lo tau kan gue udh coba. Tapi gue ga bisa! Gue terlalu takut di tinggalin sendirian lagi." keluh Aira dgn nada yg sedikit bergetar, dan menarik nafas dalam untuk menetralkan perasaannya

"jd lo ngerasa mending lo yg sakit sendiri ketimbang lo d tinggalin mereka? " tanya mbaPit dengan menyipitkan Kedua matanya dan alis yg terangkat.

"ga bisa jawab? Berarti bener kan yg gue ucapin? Tandanya lo bego. Lo ngumpulin org org yg ga berguna! " lanjutnya dengan menoyor kepala Aira pelan.

"ra, org lain juga perlu tau hati lo yg sebenernya. Org yg ga bisa bertahan saat mereka tau hati lo yg sebebernya gimana, brarti dia ga tulus sama lo. Naah, klo kebalikannya brarti itu org yg harus lo pertahanin!! bego boleh, tapi jgn berlebihan. Kasian hati lo"

Aira masih diam, termenung memikirkan apa memang benar caranya salah selama ini?

Ya, Aira bukan tipe orang yang akan meledakkan emosinya saat itu juga. Dia akan mengumpulkan emosinya, memikirkan dgn sangat hati2 resiko apa yg akan dia terima saat dia meluapkan emosinya kepada seseorang. Dia tipe org yang pemikir. Dia akan mengabaikan terlebih dahulu masalahnya, saat dia sudah tidak sanggup maka dia akan memikirkan apakah pantas dia meluapkannya atau tidak.

***

"ra? Aku perhatiin kamu dr td diem aja kenapa?" tanya pria itu.

sejak tadi di mobil, Aira hanya melamun menatap jalanan. Pria itu bertanya pun tidak aira jawab.

"raaa"

"Aira? "

"sayang? " pria itu menghela nafas. Sabar sabar, lagi pms kali ya.

"Byun Aira" panggilnya lagi, sambil memegang punggung tangan Aira

"Ha? Iyah cey? Kenapa? " jawabnya kaget

"kamu lagi kenapa? Ko drtd melamun" tanya Ceye sambil menengok sebentar lalu fokus lagi untuk menyetir.

Sebelum Aira menjawab, Aira memikirkan banyak hal. Apakah Ceye bisa d percaya? Bagaimana tanggapannya saat Ceye tau masalahnya? Ya, Aira lagi lagi terlalu banyak membuat otaknya bekerja memikirkan tanggapan yang akan dia terima saat org lain mendengar kisahnya.

"heh, ko melamun lagi? " ucap Ceye mengeratkan genggaman tangannya.

Aira menengok keluar jendela mobil, ternyata dia sudah sampai d dpn rumah.

"ha? Engga ko gapapa" Aira berdo'a semoga jawabannya tepat. Aira hanya sedikit takut kecewa dengan tanggapan yang akan dia terima kalau dia menceritakan kegelisahannya.

"beneran? " tanya ceye dengan menatap dalam mata Aira seolah mencari jawaban yg tepat disana

"iyah beneran, kamu mau mampir dlu ga? " tanya Aira mengalihkan pembicaraan.

First Love - ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang