27.Aira

24 7 0
                                    

"gue kembali lagi k titik yang gue ga bisa ngapa-ngapain" ucap Aira dengan tertawa sinis. Dia menertawakan hidupnya yang selalu takut kehilangan.

"lo udah tanya Ceye, alasan dan siapa cewek itu?" tanya widi, salah satu sepupu Aira yang kini lebih memilih untuk belajar di negri orang.

Aira menatap layar Handphonenya, yang disana terlihat Widi lagi makan. Widi tau segalanya, karna dia menjadi tempat Aira mengadu segalanya. Perannya untuk hidup Aira tidak kalah pentingnya dengan mbaPit.

Aira menggeleng kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan sepupunya itu.

Terdengar helaan nafas gusar dari sana "why not ask?"

"gue ga mau maksa dia, dengan gue tanya tandanya dia harus cerita" jawab Aira sambil tertunduk.

"lo ceweknya, lo berhak tau dan tanya! Karna ini juga menyangkut hubungan lo sama dia"

"gue takut dia ga nyaman dengan gue tanya-tanya"

"You are comfortable with such a situation?"

"engga" jawab Aira lirih

"nah ! tanya langsung, kalau lo diem begini pura-pura bego ga tau apa-apa malah makin banyak yang dia sembunyiin dan makin sering juga dia bohong" jelas widi, wanita itu sangat amat kesal dengan pemikiran Aira. "kalau lo takut ngomong karna takut ditinggalin orang, lo ga akan nemu bahagia lo Ai"

"hmm iyah" kalah, ya Aira kalah debat dan selalu begitu.

"tanya ya ! jgn nanti klo gue tanya lo malah ga tau apa-apa."

"iyaah"

"yaudh gue jalan dulu ya? Salam sama bang Baek, Ara juga"

"iyaah, becareful sist"

Detik selanjutnya Aira menekan tombol merah di layar Handphonenya untuk mengakhiri selesainya pembicaraan itu.

Lalu Aira mencari salah satu nama yang selalu membuatnya gelisah,dan mencoba untuk mengabari orang itu

To : Ceye
[Aku otw kosan kamu, kita perlu ngobrol.] send

Lalu Aira bersiap-siap untuk ke tempat sana. Ntah ada atau tidak, setidaknya Aira sudah berusaha. Ya, berusaha memperbaiki semuanya, memperbaiki hubungannya yang nyatanya sekarang sedang tidak sehat. Ntah siapa yang memulainya, Aira tidak perduli. Yang jelas dia ingin kejelasan apa dan kenapa.

Sepertinya jalanan kali ini mendukung Aira, mendukung yang dia lakukan saat ini. jalanan terasa sepi. Sampai tidak memerlukan banyak waktu, kini Aira sudah berada di depan kosan Ceye.

BUGH !! Bang Baek melayangkan tinjunya di pipi kanan Ceye.

"SALAH APA SI ADEK GUE NJING? BUKAN BGINI CARANYA !!"

BUGH !!

BUGH!!

Aira mebeku di tempat, sesaat dia sampai dia langsung keluar dari mobil, namun langkahnya melambat melihat Baekhyun bisa semarah ini, tapi kenapa? Apa Baekhyun tau sesuatu? Lalu kenapa orang-orang disana tidak memisahkan Baekhyun dan Ceye? Mereka hanya menatapnya dengan tatapan kecewa. Dan perempuan yang sedang menangis disana itu siapa?

BUGH !

"ABANG STOP !" Aira menahan tangan Baekhyun tepat sebelum kepalan tangan itu mendarat keras dipipi Ceye lagi

"ka---kamu ngapain disini?" tanya Baekhyun kaget

Dan orang-orang disana juga menatap kaget saat tau Aira ada disini. Ceye bahkan menatap Aira dengan tatapan bersalah.

Baekhyun melepaskan cengkraman tangannya di Baju Ceye lalu berdiri.

"Ayo pulang " Baekhyun menarik tangan Aira untuk menuju mobilnya

Aira melepaskan tangan Baekhyun "engga bang ! jelasin dulu ini sama gue! Lo kenapa pukulin cowok gue?!" tanya Aira dengan suara sedikit bergetar tapi mencoba untuk tegas

Baekhyun tau, Aira kini menahan emosinya agar airmatanya tidak jatuh.

"lo ga seharusnya disini dek ! ayo pulang !" Baekhyun mencoba menggapai tangan Aira namun gagal.

"LO BISA DENGERIN GUE GA? GUE BILANG PULANG YA PULANG BYUN AIRA !" bentak Baekhyun

"lo pulang sendiri, gue mau disini sebentar" jawab Aira lalu mambantu Ceye berdiri sambil terus menatap ujung bibir yg kini berdarah dan pipi yang membiru

"lo masih mau ngapain disini?!" Tanya Baekhyun kesal

"Ngobatin cwok gue lah. Ini kan ulah lo !" jawab Aira dingin

"Modelan bgini lo masih anggep dia cowok lo?"

"YA TERUS GIMANA? LO GA JELASIN K GUE INI ADA APA?! KNAPA CEYE LO PUKULIN? KENAPA JUGA SEMUA YANG DISINI CUMAN NGELIATIN. DAN DIA SIAPA?" tanya Aira menatap perempuan itu dengan suara bergetar hingga akhirnya dia menangis.

"lo di selingkuhin. Gue rasa lo ga bego untuk anggep gue bohong. Udah puas Byun Aira? Sekarang pulang ayo" Jelas Baekhyun.

"Beneran cey?" Tanya Aira menatap Ceye

Ceye menunduk, lalu dimana Ceye yang Aira kenal? Saat dia tidak suka dituduh, dia akan mencoba meyakinkan orang-orang untuk mempercayainya.

"JAWAB CEY?! BANG BAEK BOHONG KAN? SEMUA YANG AKU LIAT DAN AKU RASAIN ITU GA BENER KAN?" tanya Aira dengan memegang lengan Ceye.

"Jawab dong cey!" kini airmatanya semakin deras.

"maaf" ucap Ceye lirih. Hanya itu yang bisa Ceye ucapkan.

" Jahat kamu!" Ucap Aira lalu melepaskan genggamannya dan berjalan ke mobilnya dimana Baekhyun sudah menunggunya disana.

First Love - ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang