Part 17

486 66 5
                                    

*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*

*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*

######


Yerin masih koma, beberapa dokter sudah menyerah. Dan ini kali ketiga Yoong memindahkan Yerin dari rumah sakit.

"Kenapa tubuhku semakin terlihat transparan?."

"Kira-kira kapan Yerin akan bangun?."tanya Yoong pada dokter yang baru selesai memeriksa Yerin

"Kami tidak bisa memastikannya. Semua tergantung Yerin."

Yoong terdiam melihat Yerin...

"Tapi kita tidak bisa membiarkannya terus seperti ini."

"Wae?."

"Membiarkan dia tersiksa, atau melepaskannya pe..-"jelas dokter itu terhenti karena Yoong tak bisa menerimanya

"Aniya, anakku akan sembuh. Dia akan bangun sebentar lagi."Yoong

"Yoongie-ah.."

"Hyesun noona, jebal.. jangan seperti yang lain. Setelah Taeyeon, mana bisa aku melepaskannya, noona. Mana bisa... Jebal... Selamatkan anakku."

Yoong dan dokter ini memang saling mengenal, dia kakak kelas Yoong di SMA. Sekarang hanya dia satu-satunya harapan Yoong.

"Tempat ini hanya rumah sakit kecil."

"Adik iparku juga dokter, dia bekerja di rumah sakit besar. Kalau ada apa-apa, kita bisa meminta bantuannya untuk merujuk Yerin ke rumah sakit tempatnya bekerja. Jebal noona... Hanya kau yang bisa aku percaya sekarang."

Hyesun tak bisa menolak kalau sudah seperti ini.

Hyesun keluar dari ruang rawat, Tiffany sudah menunggunya.

"Annyeong Haseyo sunbae-nim."sapa Tiffany

"Kau?."

"Nan Tiffany."

"Oh, Tiffany temannya Taeyeon 'kan?."
"Nde."

Tiffany dan Hyesun berbicara berdua saja.

"Bagaimana keadaan Yerin?."
"Kau ingin aku berbicara jujur atau bagaimana?."
"Katakan saja, sunbae."

"Harapannya sangat kecil. Kita hanya menyiksanya dengan alat-alat itu."

######

"Imo, aku akan mati sebentar lagi, iya 'kan?."

"Tidak ada yang tahu tentang kematian, sayang."

Mereka berdua sekarang sedang berada di dalam mobil Tiffany. Orang-orang di luar tidak akan bisa melihatnya berbicara sendiri.

"Tolong rayu appa untuk melepaskan aku."

"Yerin-ah. Imo sedang mencari cara untuk mengembalikanmu ke tubuhmu."

"Aku sudah tak menginginkan itu lagi. Mungkin ini hukuman untukku, imo. Aku bukan anak yang berbakti. Tolong aku agar berhenti menjadi anak yang selalu merepotkan mereka."

Way Back Into Love [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang