Part 09

546 73 6
                                    

*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*

*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*

######


Yoong dan Joohyun menunggu di depan UGD, keduanya terlihat gelisah. Joohyun memeluk tas Yerin, sesekali dia menyeka air matanya yang menetes.

"Astaga, apa salah Yerin?. Kenapa ada orang yang jahat padanya?."gumam Yoong

Seorang dokter keluar, Yoong dan Joohyun langsung menghampirinya.

"Keluarga dari Im Ye Rin?."
"Ne, kami orangtuanya."

"Keadaannya sekarang kritis. Dan kami juga harus segera melakukan operasi. Kepalanya mengalami benturan yang keras. Ada bagian yang retak di tulang tengkoraknya. Sebaiknya anda segera mengurus..."

"Lakukan yang terbaik untuk anak saya. Tolong selamatkan dia."

######

"Akhh, kepalaku.. Ini dimana?."

"Apa aku dirumah sakit?. Apa aku jatuh tadi?."

"Apa ini di ruang operasi?."

"Ini aku, itu juga aku. Apa aku sudah mati?."

"Naikan tegangannya."

"Wae? Apa aku benar-benar sudah mati. Andwae!! Andwae!."

"Naikan lagi!!!."

Roh itu berlari keluar dari ruang operasi karena tak sanggup lagi melihat tubuhnya yang kritis.

Diluar dia bertemu dengan orangtuanya...

"Joohyun-ah, sebaiknya kau pulang. Dan simpan barang-barang Yerin."

"Appa..."panggil roh itu berharap seseorang mendengarnya

"Aku ingin disini sampai operasi selesai. Aku ingin memastikan Yerin baik-baik saja."

"Nan gwaenchana... Appa, Yerin disini. Yerinie disini. Di depanmu, appa!!."rengek roh itu

Roh tak kasatmata itu ternyata Yerin. Dia menjerit memanggil ayahnya. Tapi tak ada yang menyadari keberadaannya.

"Joohyun-ah, uljima. Yerin akan baik-baik saja. Sekarang sudah dini hari. Kau pulanglah. Tak apa aku menunggu disini."

Yoong berjalan menghampiri istrinya, dia tak tahu ada roh Yerin di tengah-tengah mereka dan melewatinya.

Yoong memeluk Joohyun dan menenangkannya, "Yerin pasti baik-baik saja."

Yerin seketika merasa lemas ketika Ayahnya menembus tubuhnya, dia beringsut menjauhi keduanya dan terduduk lesu dilantai.

"Andwae.. Nan Yerin.. Aku disini, kenapa kalian tak melihatku?, Wae?.. Hiks.. Hiks.. Appa.. Yerinie di sini.. Hiks.."

Way Back Into Love [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang