2-Quien es Loey Park?

4K 398 46
                                    

CHAPTER 2

Quien es Loey Park?

(Who is Loey Park?)

Menggapainya tidaklah mudah. Menjamahnya aku akan terluka.

Dia berdiri diantara fana dan nyata. Yang menggenggamnya aku tak bisa apalagi mendekapnya dalam cinta.

*Señora*

Ruangan bergaya Inggris klasik memukau bisa dikata dapat mengkamuflase mata ibarat surga. Pilar-pilar kokoh berdiri angkuh berpadu dengan pernik elegan yang luar biasa menyilau lensa. Bukan lagi lukisan Three Studies of Lucian Freud karya seniman Inggris, Francis Bacon seharga US$ 142,2 juta. Atau porselen langkah Moonflask bergambar sepasang Phoenix dengan ornamen merah biru seharga US$ 16 juta yang tertata apik di sudut ruangan.

Untuk ini Kriss Wu sudah terbiasa; berhadapan dengan Park dan seluruh kekayaannya. Patung-patung bernilai seni dan estetika tinggi, marmer mengkilat tempat sepatu Loey berpijak, dinding megah dan atap tinggi mencerminkan status otoriter pemiliknya tidaklah membuat Kriss berdecak.

Bibir berkarakteristik sensual penyesap red wine dengan seluruh kuasanya adalah alasan mafioso berdarah China-Kanada tersebut menahan dengusan kesal.

Kriss kembali mendudukkan bokongnya di salah satu perusahaan ternama di dunia setelah sekian lama bukan untuk berbincang apalagi berdiskusi membahas cuaca hari ini. Tidak-Kriss tidak sedekat itu dengan Loey untuk duduk bersama sebagai seorang sahabat apalagi kerabat. Mereka mungkin saingan, tapi tidak seburuk untuk di sebut rival.

"Ku pikir Loey tidak menyetujui ini, Kriss."

Jawaban Jongin semakin membuat pria peranakan menahan geram. Dia datang sejak dua jam lalu bukan untuk menonton kebungkaman Chanyeol akan tawarannya. "Come on, bross. Kita bisa membiarkan Loey berfikir."

"Kau tahu kami tidak mempunyai stok seperti yang kau inginkan."

"Kau mungkin tidak, Kai." Kriss masih mencoba. Mempertahankan otoritasnya agar Godfather Phoenix mempertimbangkan tawarannya. "Tapi Loey-iya."

"Phoenix tidak punya." Sahut Jongin mulai jengah.

"Seharusnya iya." Sambar Kriss tak mau kalah. Menjilat bibir setelah menyesap red wine, dia tersenyum menggoda. "Apalagi kau. Wanitamu tidak diragukan lagi kualitasnya."

Jongin memutar lensa. Kebungkaman Chanyeol sudah dapat ia tangkap artinya bahwa pimpinan Phoenix tidak ingin bekerja sama dengan Wu dan seluruh anteknya. Perihal keinginan lelaki peranakan tersebut meminta Phoenix menyediakan satu wanita virgin untuk di lelang.

"Kami bukan tidak ingin, Kriss. Tapi memang tidak punya." Tukas Jongin lagi.

"Phoenix punya."

Dua pasang obsidian kelam menatap Chanyeol bersamaan. Satu kalimat mengudara dari sang Godfather setelah dua jam bungkam sedikitnya membuat Kriss menyeringai. "Lihat, Kim. Boss-mu seperti biasa. Selalu menakjubkan."

Ekspresi berbeda ditunjukkan Jongin dengan melempar tatapan terkejut pada sahabatnya. Bahkan setelah kepergian Kriss pemuda tan masih menghunuskan tatapan serupa pertanda tak suka.

"Apa yang kau lakukan Park? meneken kerjasama dengan Wu sedang kau tahu kita tidak punya. Kau tidak sedang mempermainkan Wu bukan? Aku tidak berfikir Phoenix akan berperang dengan Black Dragon."

"Do not talk too much. Prepare yourself for the night."

Black Dragon - Kriss Wu

SeñoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang