CHAPTER 4
El Sentimiento
(Perasaan, rasa)
Mencintainya aku sekarat. Menyayanginya aku mati dalam hasrat.
-Señora-
*Señora*
Lotto; markas besar Phoenix bertempat di ruang bawah tanah kediaman Loey. Sebuah ruangan privasi dimana Phoenix melakukan misi rahasia yang tidak sembarang orang bisa menjamah.
Bukan ornamen-ornamen mewah dengan pilar megah seperti kepemilikan Loey pada umumnya. Dirancang dengan teknologi canggih, Lotto dikelilingi beton kokoh anti peluru dan anti bom. Dikunci menggunakan suara, hanya suara Chanyeol dan Jongin yang dapat membuka akses pintu masuk Lotto.
Tidak ada hiasan apapun selain meja panjang yang dikelilingi kursi disetiap sisi. Di sayap kiri terdapat roullete tempat orang-orang Phoenix beradu judi sampai pagi buta. Pencahayaan minim temaram lampu menambah kesan kematian di ruangan mengerikan itu.
Hanya orang-orang mendapat kepercayaan lebih yang bisa menginjakkan kaki di Lotto. Semua diantara mereka menjadi saksi bagaimana ratusan nyawa melayang dengan rintihan kesakitan. Lotto bukan sekedar tempat penjagalan manusia, merupakan penyimpan persenjataan Phoenix seperti pistol, bom bahkan triliunan uang haram di brankas sudut ruangan.
Sosok pemuda berobsidian sebiru sapphire membungkuk hormat di seberang meja. "Terimakasih atas bantuan anda, Sir. Suatu kehormatan dapat kembali hadir di tengah-tengah Phoenix."
Chanyeol membalas dengan deheman singkat diikuti anak buah lain yang turut mendudukkan bokong dikursi Lotto.
"Semua berjalan baik?" Jongin memulai.
"Bukan hal sulit mengklabui tikus kecil semacam mereka Sir." Lucas Huang; pemuda pemilik iris sapphire menutur rendah. "Saya dibebaskan karena kurangnya bukti. Taeyeong dan divisinya berhasil menghancurkan bukti-bukti tersebut."
"Bagaimana dengan Wls Osh?" kini Chanyeol bertanya. Menyilangkan kaki angkuh seraya menyesap Bombay Sapphire Revelation.
"Mingyu Kim dan jaksa Amerika yang menyelidiki saya. Saya belum mendapati eksistensinya sejauh ini. Informasi yang berhasil orang-orang kami kumpulkan, dia captain di divisi Interpol Amerika." Lucas menjeda. Mencuri pandang elang onyx untuk kemudian menunduk sebelum moncong Desert Eagle menembus kepala atas kekurangajaran baru saja.
Kemudian melanjutkan, "Hanya mahasiswa lulusan Harvard di bidang hukum. Nama lengkap dan tempat belum kami ketahui lebih. Masih seperti kemarin, Amerika dan dunia melindungi identitasnya."
Jeda panjang setelah Lucas mengakhiri laporan, Jaehyun menyerahkan sebuah tablet dihadapan Chanyeol "Boss.. Wls Osh menuju Spanish. Mereka mendapatkan nama Loey dan mencurigai sindikat kita melalui kewarganegaraan Lucas."
"Brengsek!" Jongin orang pertama yang melayangkan umpatan. Kemudian menggulirkan manik gelapnya pada Chanyeol. "How about you, Park?"
"Tetap ikuti kemana sampah hukum itu pergi. Jangan lakukan apapun. Mari kita tunjukkan cara bermain yang benar."
"Menarik."
Getaran ponsel disaku segera Chanyeol meraih. Suara seberang menyapa, "Sir, Tuan besar Park berada disini."
Tidak perlu balasan lebih. Chanyeol mematikan panggilan sepihak secara tak beretika tanpa sepatah kata diikuti bangkitnya tubuh meninggalkan Lotto.
"Mau kemana?" Jongin bertanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Señora
Fiksi Penggemar[Exo pairing] Siapa Brisia pantas mencintai Loey Park? Keagungan pemuda itu mutlak berkibar angkuh pun diatas gelar kebangsawanan. Darah birunya tak berarti disini. Kecerdasan sebagai seorang jaksa bahkan kecantikan luar biasa tidak membuat Chanyeo...