CHAPTER 14
LO SIENTO = Maaf
Selepas jiwa yang di bodohi harap. Akan ada cinta yang di salahkan karena patah.
*Señora*
Hades benar merasuki Chanyeol malam itu. Tidak satupun dari mereka berani mendekat apalagi menghalang sosok Loey yang kesetanan. Moncong pistol menekan jantung Willis, Chanyeol bersiap menarik pelatuk namun lolongan Brisia membatalkan segala.
"Willis adalah Oh Sehun! adik kandungmu sendiri!" bersamaan dengan segudang keberanian mencengkram pistol Chanyeol dan mengalihkannya ke langit-langit ruangan.
Dor!
"Hentikan omong kosongmu Brisia!"
"Kau dan keegoisanmu yang harusnya berhenti Chanyeol. Phoenix yang kau agungkan itu telah menyakiti banyak pihak termasuk Ibu dan adikmu sendiri!"
Brisia berteriak kacau mengabaikan sakit bayinya menendang-nendang di dalam sana, ia menghapus kasar air mata tak memberi kesempatan Chanyeol berbicara. "Ya! wanita di sudut kota Amerika adalah Ibumu! dan Willis yang kau sebut tikus kecil, bastard, bajingan, brengsek dan lain sebagainya adalah adikmu. Orang yang kau cari selama ini dan yang berniat kau bunuh pula malam ini."
"Sampai kapan kau hidup di balik kepura-puraan seorang Loey? kau tidak sesempurna itu Chanyeol. Berhenti menganggap dirimu sejati dan tidak akan mati! Aku menunggu kesempatan yang bagus untuk mempertemukan kalian sebagai saudara. Hanya sedikit lagi dan kau menghancurkan semua."
Dia tidak ingin lagi melihat wajah Chanyeol bahkan untuk mencuri setitik air muka lelaki itu. Brisia terus berbicara, meremas perutnya sendiri menahan sakit lantas mengalih pandang pada Willis di atas lantai. "Katakan sesuatu Sehun! katakan bahwa kau merindukan hyung-mu sebagaimana kau mencarinya selama ini."
"Tidak mungkin Brisia hentikan!" seru Chanyeol mengacak rambut frustasi.
"Kenapa tidak mungkin?" Willis angkat bicara. Parau suaranya menahan amarah. "Ini aku Sehun, hyung. Orang yang sangat merindukanmu, setia menunggu bersama Mommy mengharapkanmu kembali."
Chanyeol menegang. Menggeleng terlampau banyak menekan kuat-kuat shotghun di tangan. Langkahnya berjalan mundur seiring Sehun mendekat. Semua semakin tak terdefinisi ketika Sehun melanjutkan-
"-cuih. Berharap aku mengatakan demikian? berbicara omong kosong betapa kami merindukanmu yang bajingan? aku memang datang sebagai Sehun; bagian Park yang tak di harapkan. Tapi bukan berarti aku mengakuimu sebagai hyung."
Sehun tertawa lantang. Terbahak sumbang menengadah menatap kosong langit-langit ruangan. "Banyak yang aku lewatkan sejak perpisahan kita tidakkah? siapa menyangka orang yang paling ku cintai di dunia menjadi rivalku sendiri? ada yang lebih lucu dari ini?"
"Aku mencarimu seperti orang bodoh bersama Mommy. Luntang-lantung di jalanan berbekal 'Spanyol' tanpa tahu alamat pasti. Apa yang kau harapkan dari bocah lima tahun mendorong gerobak sampah berisi wanita tua di dalamya? Mommy menangisimu setiap hari. Berlari mencarimu siang malam sampai menjadi korban tabrak lari yang mengharuskan kehilangan fungsi kaki."
"Tidak sampai disana. Bahkan dengan keadaan seperti itu Mommy masih menggilaimu sebagai putranya. Tidak mempedulikan aku yang kelaparan juga membutuhkan kasih sayang. Kami selalu merayakan ulang tahunmu setiap tahunnya. Mommy membuat banyak sekali pakaian rajut untuk kau pakai di musim dingin dari usiamu sepuluh sampai dua tujuh menggunakan perkiraan tubuhku yang hanya akan di tambah kain beberapa senti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Señora
Fanfic[Exo pairing] Siapa Brisia pantas mencintai Loey Park? Keagungan pemuda itu mutlak berkibar angkuh pun diatas gelar kebangsawanan. Darah birunya tak berarti disini. Kecerdasan sebagai seorang jaksa bahkan kecantikan luar biasa tidak membuat Chanyeo...