CHAPTER 5
Señorita
(Rindu)
Rindu memang tak beretika. Dia bertamu tanpa mengenal waktu.
-Señora-
*Señora*
Roda Koenigsegg CCXR Trevita menggelinding teratur membelah aspal berembun di sore beranjak petang. Langit gelap gulita berpadu suara lolongan anjing hutan menambah suasana mencekam perjalanan Phoenix dari Barcelona hari itu. Chanyeol baru saja melakukan transaksi narkoba dan sedang dalam perjalanan pulang bersama antek-anteknya.
"Sir, mereka masuk dalam jebakan." Lucas di kursi depan melirik kaca spion.
"Mereka polisi bodoh atau bagaimana." Kikih humor mengudara dari Jongin disamping Chanyeol -dikursi penumpang.
Seringai iblis tercetak tampan. Chanyeol duduk tenang menyesap Bombay Sapphire Revelation dalam genggaman. Onyx setajam ujung pedang tak lekang sedikitpun pada siluet Buggati Chiron Sport hitam 200 meter dibelakang mereka.
"Inikah saatnya ku persembahkan kepala Wls Oh padamu, Loey?" Suara selongsong pistol diisi peluru terdengar kemudian. Jongin memasukkan timah panas itu main-main.
Phoenix tentu tidak bodoh. Kehadiran hama kecil sejak transaksinya baru saja sudah ia ketahui bahkan sebelum dirinya tiba di Barcelona. Ini mengesankan bagaimana Interpol Amerika masuk dalam jebakannya.
"Now." Perintah mengudara dari bibir tebal Godfathernya membuat orang-orang Phoenix mengangguk paham.
Beberapa mobil datang dari arah belakang mengepung Buggati Chiron Sport dengan Willis dan Mingyu didalamnya.
"Captain, kita dijebak." Mingyu lebih dulu menyadari dibalik kemudi.
Willis tahu itu. Pemuda tersebut segera melempar profil Loey dikursi belakang penumpang dan mengalihkan fokusnya pada beberapa mobil metalik yang mengepung mereka di sisi kanan-kiri dan belakang. Ini jelas telah direncakan sedang mobil Chanyeol hilang dibalik tikungan.
Brak!!
"Sial." Keduanya mengumpat ketika sisi kiri mobil tertabrak.
"Mingyu-awas!!" cepat Willis mengambil alih membanting setir ke arah kiri ketika mobil asing sebelah kanan berusaha memepet. "Lakukan apapun. Tabrak mereka jika perlu. Loey berada di Koenigsegg CCXR Trevita itu."
"Saya meyakini si surai merah pemakai kacamata hitam itu adalah Godfathernya."
Willis mengangguk juga meyakini. Pemuda berkacamata hitam dengan surai semerah api yang baru saja melakukan transaksi narkoba adalah Loey Park -Godfather Phoenix yang selama ini ia cari. Dan Willis perlu memastikan itu didalam Koenigsegg CCXR Trevita yang melesat secepat petir.
Spidometer menunjukkan angka 180 km/jam. Sebisa yang ia bisa, Mingyu menekan pedal mengejar mobil Chanyeol.
Taeyong -dibalik kemudi, menyadari kembali melalui ekor mata di spion. "Sir, mereka berhasil lolos."
Jongin menyembul kepala dari kaca terbuka. Senjata mematikan sekelas Desert Eagle telah berada di antara ruas jari untuk siap diluncurkan dalam bentuk tembakan.
Dorr!! Pyar!!
Deru tembak berpadu satu dengan hancurnya kaca film Buggati Chiron bagian depan. Willis dan Mingyu menunduk reflek. Keterkejutan keduanya belum selesai, tembakan kedua kembali mengudara-dorr!!-tepat sasaran, sniper Phoenix-Kim Kai berhasil menyarangkan pelurunya pada ban mobil bagian depan hingga mobil sport itu hilang keseimbangan dan nyaris menabrak pembatas jalan jika sekali lagi Willis tidak mengambil alih setir kemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Señora
Fanfiction[Exo pairing] Siapa Brisia pantas mencintai Loey Park? Keagungan pemuda itu mutlak berkibar angkuh pun diatas gelar kebangsawanan. Darah birunya tak berarti disini. Kecerdasan sebagai seorang jaksa bahkan kecantikan luar biasa tidak membuat Chanyeo...