Titik terang

623 95 15
                                    

Up terus kak?aku bosan.
Saya tuh pengen cepet2 tamatin book ini hikd:"

_
_
_

01.18

Youngmin duduk diam diatas kasurnya,otak nya lelah begitupun dengan hatinya,ia bingung apakah keputusan menjauhi donghyun adalah jalan terbaik untuk mendekatkan woong dan juga Donghyun? Entahlah,pikiran youngmin bagaikan benang kusut tak bercelah. Ia ingin menyudahi aksi nya yang menurutnya sendiri terlalu berlebihan,sudah 4 bulan ia menghindari donghyun,namun disisi lain ia merasa sudah tepat dengan keputusannya menjauhi sang sahabat. Ia tak ingin orang sebaik woong harus terluka hatinya,woong sudah berbuat banyak kepada youngmin maka dari itu youngmin ingin membalas budi kepada woong.

Youngmin duduk diam dalam kegelapan,sengaja lampu kamarnya ia matikan agar mendapatkan sedikit ketenangan. Ada beberapa hal yang membuat hati youngmin tenang. senja,hujan,malam dan juga Donghyun. Dan yang bisa ia dapatkan sekarang adalah gelapnya malam. Jika ia bisa memilih,maka ia akan memilih pilihan terakhir.

Youngmin melipat kakinya dan menumpukan dagu pada lututnya. Ia menatap sinar rembulan yang masuk melewati kaca jendela yang transparan.

Youngmin menajamkan matanya melihat kearah kaca jendela yang bergerak seakan ada yang sengaja menggerakkannya agar bisa terbuka. Youngmin meringsut mundur ketika jendela kamarnya terbuka,apakah maling?

Ia menyembunyikan wajahnya takut,meremat kuat lututnya. Mendadak adegan adegan dalam novel pshycopath yang sering ia baca memenuhi benaknya. Bgaimana jika orang itu akan membunuh youngmin dan memotong tubuhnya menjadi beberapa bagian? Entahlah,yang youngmin tau sekarang adalah ia sedang diliputi rasa takut yang luar biasa.

Tepukan-tepukan lembut dikepalanya seakan membuat youngmin semakin menciut. Tidak ada pergerakan apapun setelahnya,apakah penjahat itu sudah pergi?

Youngmin mengangkat kepalanya dan tidak menemukan apapun dihadapannya. Jendela kamar nya masih terbuka membiarkan angin malam menyentuh kulit pucat youngmin.

"Ca"

Bugh

"Anjir kekerasan"

Memang didepan youngmin tidak ada apapun,namun tidak disampingnya. Youngmin yang terkejut melihat donghyun yang sudah duduk diam disebelahnya,reflek menendang perut sahabatnya itu.

Keduanya terdiam dalam kebisuan malam,Donghyun yang terlalu rindu hingga berkata pun seakan sulit ia keluarkan dan hanya bisa menatap youngmin yang kembali menyembunyikan wajahnya dilipatan kaki. Lalu ada youngmin yang memilih diam karena merasa belum siap untuk bertemu donghyun,entahlah hanya saja,ia merasa malu,bersalah dan rindu secara bersamaan.

"Ca,gue gatau salah gue apa. Tiba-tiba aja lu ngejauhin gue semenjak lu nginep dirumah woong. Gue ga minta banyak sebenernya,gue cuma minta lu jelasin apa kesalahan gue biar nantinya gue bisa memperbaiki dan ga ngulangin lagi kesalahan gue itu." Ucap Donghyun panjang lebar,ia memecah keheningan yang melingkupi keduanya.

"gue yang salah,lu ga salah. Jauhin gue.." jawab youngmin setelah menjeda beberapa menit hingga menimbulkan keheningan diantaranya.

"Kok lu?" Donghyun menatap youngmin bingung. Ia sudah mengenal youngmin sejak lama. Tetapi tak pernah ia mendapatkan sifat youngmin yang seperti ini. Maksudnya sedikit berbeda(?)

"Intinya gue salah"

"Ya apa? Jangan gini dong. Lu ga mau kan kita kesiksa mulu kek gini. Jelasin detailnya,lu kenapa. Apa masalahnya?-

"Gue salah udah jatuh cinta sama sahabat gue sendiri dong.." lirih youngmin,mendadak Donghyun diam.

Hening beberapa saat hingga akhirnya donghyun kembali membuka suara

Sahabat [K.Donhyun × L.Youngmin] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang