Chapter 39

416 90 42
                                    

Jinyoung kira semuanya akan baik-baik saja tapi nyatanya ia salah, hidupnya kacau semenjak Jihoon pergi bersama si kembar. Jihoon tidak menghubunginya sama sekali dua bulan ini, ia kehilangan jejak sang istri dan menyalahkan dirinya sendiri karna membiarkan Taehyung membawa mereka pergi begitu saja.

Jinyoung menjadi malas makan, menghabiskan waktunya dengan bekerja untuk mengurangi rasa kesepian, suka uring-uringan, menjadi dingin dan kaku juga suka mabuk sepulang kerja dirumahnya.

Keluarga Bae mengacuhkannya, hanya Jonghyun dan Baekhyun yang masih peduli padanya. Ibu mertuanya itu akan mengunjunginya seminggu sekali untuk mengecek keadaannya dan akan mengomelinya jika kedapatan bangun tidur dalam keadaan hangover atau botol dan kaleng alkohol masih tergeletak di atas meja, Baekhyun juga selalu membawakan makanan untuknya seperti hari ini.

"kamu tuh bandel banget sih di bilangin? Jangan mabuk-mabukan terus Jinyoung, kamu gak makan tapi mabuk nanti lambung kamu luka"

"luka juga biarin aja"

Tuk

"aduh.."

"kamu tuh, mau mati muda?"

"aku mati juga gak akan ada yang peduli, semuanya ngejauh dari aku. Cuma Bunda sama bang Jonghyun yang masih peduli dan ngajak aku ngomong, temen-temenku juga ogah-ogahan aku ajak hangout"

"kamu ngajak hangout ujung-ujungnya mabuk, iyalah mereka nolak"

"Jinyoung frustasi Bunda, Jinyoung stres"

"tapi mabuk bukan solusi Jinyoung, gimana kalo Jihoon sama anak-anak kamu tau soal ini?"

"mereka gak akan tau Bunda, aku bahkan gak tau mereka dimana sekarang dan gimana kabar mereka. Rumah rasanya dingin, sepi banget. Dulu rumah selalu rame, aku bisa jahilin mereka dan suara tawa mereka bakal selalu kedengeran apalagi weekend gini"

Jinyoung tersenyum perih, membiarkan air matanya kembali mengalir untuk kesekian kalinya. Ia tidak peduli jika Baekhyun menatapnya dengan kondisi menyedihkan seperti ini, ia lelah dengan keadaannya sekarang.

"Jinyoung kesakitan tiap malem Bunda dan.. Pernah nekat mau minum obat tidur tanpa takaran dosis kalo aja bang Jonghyun gak tiba-tiba dateng waktu itu, Jinyoung capek hiks.. Jinyoung kesakitan Bunda.. Jinyoung butuh Jihoon hiks.."

Baekhyun merengkuh Jinyoung dan membiarkan menangis, meluapkan seluruh emosinya. Mungkin dengan ini bisa membuatnya lebih baik, memendamnya sendirian juga tidak akan berakhir baik.

Gimana kalo Jihoon tau hal ini? Suaminya hancur dan nangis menyakitkan kayak gini batin Baekhyun.

"ada Bunda disini, kamu gak sendirian sayang"

"Jinyoung capek Bun hiks.. Bunda tau Jihoon dimana? Tolong kasih tau Jinyoung, Jinyoung bisa gila kalo terus kayak gini Bun.."

"Bunda juga gak tau Jin, Jihoon belum hubungin Bunda sama sekali. Woojin juga gak tau dimana Jihoon, gak ada yang tau dimana mereka"

"Jinyoung butuh Jihoon, Bun hiks.. Minta Jihoon pulang, Jinyoung mohon.."

"iya sayang nanti kita coba bujuk Jihoon kalo dia hubungin, hmm? Sekarang kamu makan ya? Kamu punya magh, Jihoon bisa marah-marah kalo tau kamu gak makan karna terlalu mikirin dia"

"Jinyoung gak laper Bun"

Baekhyun menghela nafas lelah dan melepas pelukannya, menghapus jejak air mata di pipi tirus menantunya.

Our Love Story [ Deepwink ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang