Chapter 22

345 74 74
                                    

Jinyoung terbangun karna suara beberapa anak kecil yang berlarian di depan kamar tempatnya tidur, ia membuka mata perlahan dan pusing juga mual menjadi pembuka harinya. Memperhatikan sekitar, Jinyoung mengernyit karna bukan kamar hotel yang sama yang ia lihat di pagi hari sebelumnya.

Jinyoung menjatuhkan pandangan ke sisi kirinya dan seketika melotot mendapati seorang gadis tidur di dalam rengkuhannya tanpa mengenakan apapun, menundukkan pandangan pupilnya semakin melebar karna mendapati dirinya juga dalam keadaan yang sama.

Shit! Apa yang terjadi? Umpatnya dalam hati.

Jinyoung memejamkan matanya kembali, mencoba mengingat kejadian semalam. Ia tidak henti mengumpati dirinya sendiri dalam hati juga mengumpati sake yang di minumnya semalam, Jinyoung mengingat jelas semuanya. Jinyoung yang memaksa masuk padahal gadis itu sudah menolak dan mengingatkannya, salahkan alkohol dan cuaca yang sangat dingin semalam.

Jinyoung mengusap wajahnya kasar, ia bisa di habisi Sehun dan Luhan jika mereka tau apa yang sudah dilakukannya belum lagi Jihoon. Tunggu, Jinyoung mengingatnya. Semalam saat ia mendapatkan pelepasan, ia mendengar suara Jihoon memanggil namanya. Terasa begitu jelas baginya meskipun ia sadar hal itu tidak mungkin tapi karna hal itu membuatnya menarik diri dan tidak mengeluarkan seluruh pelepasan di dalam tubuh Tzuyu, karna suara Jihoon!

Pergerakan Jinyoung membuat Tzuyu terbangun dan gadis cantik itu ikut melotot mendapati dirinya telanjang dengan Jinyoung yang dalam keadaan yang sama, reflek ia menarik selimut guna menutupi tubuhnya dan sedikit menjauh dari Jinyoung.

"J-Jin.. Lo ng-ngapain disini?"

"Tzuyu-"

"kita habis ngapain? Astaga, Jin bilang sama gue kalo pemikiran gue salah. Kita gak ngapa-ngapain kan?"

"Tzuyu gue bisa jelasin-"

"jawab aja! Kita ngapain semalem?! Terakhir gue inget kita lagi makan ramen di kedai langganan gue, kita minum sake dan sisanya gue lupa. Jin, lo gak ngapa-ngapain gue kan?!"

"g-gue.. Gue gak sengaja"

"gak sengaja apa maksudnya?"

"k-kita.. K-kita udah ngelakuin.. Itu"

Tzuyu melotot tidak percaya, bukan ini rencananya untuk mendapatkan Jinyoung. Sungguh, ia tidak ingin mendapatkan Jinyoung dengan cara instan dan murahan seperti ini. Tzuyu terbang ke Jepang guna menarik simpati dan rasa percaya Jinyoung untuknya, mendapatkan hati lelaki itu dengan perlahan dan mungkin di bumbui dengan membuat cemburu Jihoon padanya bukan berakhir di tiduri karna sake dengan kadar alkohol cukup tinggi.

"shit! Gue bisa di habisin Papa gue, Jinyoung!"

"g-gue juga, sorry gue kelepasan waktu lo nyium gue"

"gue nyium lo?"

"okay gue akuin ini faktor kita mabuk dan suasana yang ngedukung tapi serius Tzuyu gue gak sengaja"

"apa dengan lo ngomong gak sengaja semuanya bakal balik normal?!"

Jinyoung bisa melihat jelas kekalutan di mata Tzuyu, sangat berbeda ketika dulu Kyulkyung menjebaknya. Tzuyu dengan segera mengenakan kembali pakaiannya begitu juga dengan Jinyoung, keduanya terdiam mendapati bercak darah dan bercak cairan Jinyoung di sprei.

Mereka benar-benar melakukan hal di luar batas semalam dan Jinyoung yang menjadi pihak yang masih punya cukup kesadaran semalam malah kalah dengan hasratnya, pertahanannya dengan mudah ia hancurkan.

"gue mohon jangan sampe ada yang tau soal ini" pinta Tzuyu, ia sungguh takut jika ayahnya sampai tau hal ini.

"tapi-"

Our Love Story [ Deepwink ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang