Bonus

529 68 48
                                    

Menjadi orang tua untuk dua pasang anak kembar bukanlah hal yang mudah, perlu tenaga dan kesabaran extra untuk merawat mereka. Hal itu di alami oleh Bae Jinyoung dan Bae Jihoon, weekend memang saat yang menyenangkan untuk berkumpul bersama keluarga sekaligus melelahkan bagi Jihoon.

Seperti hari ini, Jihoon masih setia bersedekap dada dengan wajah merengut kesal menatap sang suami dan ke empat anaknya yang membuat kekacauan dirumah mereka di Sabtu pagi yang cerah ini.

Si kembar kecil sudah berusia lima tahun dan si kembar besar sudah berusia sebelas tahun tapi tidak ada satupun dari mereka yang mau mengalah dalam berbagai hal termasuk sang kepala keluarga, sungguh Jihoon ingin mengecilkan kepala suaminya yang sudah mini itu karna bukannya melerai anak-anaknya malah ikut membuat rumah semakin berantakan.

Mainan, bantalan sofa, boneka bahkan tepung berserakan dimana-mana. Jika di minta untuk mencari remot tv sepertinya akan sulit menemukannya, ruang tengah dan dapur benar-benar seperti kapal pecah.

"jadi siapa yang mulai bikin rumah berantakan?" tanya Jihoon galak karna sedari tadi mereka berlima hanya diam, tidak berani menatap nyonya Bae yang sedang merengut kesal.

Kelimanya saling tunjuk, Jihoon menghela nafas jengah dan bangkit dari duduknya.

"pokoknya Bunda gak bakal masak sampe ada yang ngaku siapa yang mulai bikin perang-perangan kayak gini dan gak ada jatah makanan manis selama sebulan, jangan ada yang berani delivery order atau gak ada uang jajan selama tiga bulan dan kamu Bae Jinyoung, gak ada jatah apapun sampe enam bulan ke depan"

Kelimanya membulatkan mata tidak percaya terlebih Jinyoung, enam bulan tanpa jatah? Yang benar saja!

"By~ tega banget sih?"

"gak usah sok melas Bae Jinyoung, kamu ini Ayah mereka harusnya bersikap paling dewasa bukannya ikut berantakin rumah. Kamu yang tega sama aku, gak kasian aku beresin rumah yang mirip kapal pecah kayak gini tiap hari sendirian? Bantuin aku dikit aja kenapa sih?!"

"b-bukannya gitu sayang--"

"gak usah sayang-sayang, kalian berlima beresin kekacauan ini atau Bunda bakal nginep dirumah Nenek Baek sendirian selama seminggu"

"tapi Bunda-"

"gak ada tapi Bae Younghoon, kamu anak pertama harusnya ngasih contoh yang baik ke adik-adik kamu termasuk Jihyun. Bunda mau mandi dan selesai Bunda mandi, rumah harus udah bersih. Gak mau tau dan gak ada protes lagi Bae Jijin, just do it. Bersikap bertanggung jawab sama apa yang kalian perbuat, no complain"

Jijin baru akan mengajukan protes tapi terpaksa mengatupkan bibirnya lagi, Jihoon dan semua ancaman beserta omelannya adalah bencana untuk Bae's.

Jangan di kira Jihoon tidak pernah melakukan ancamannya, ia pernah benar-benar menginap dirumah Park seorang diri selama seminggu karna anak-anaknya 'menghancurkan' rumah ketika ia pergi ke toko dekat rumahnya untuk membeli gula dan berhasil pulang berkat bujuk rayu Jinyoung tapi beralih mendiami kelima Bae karna tumpukan baju yang mereka cuci menjadi luntur dan membuat mereka terpaksa membeli seragam sekolah baru untuk si kembar kecil dan si kembar besar.

"ini semua gara-gara Ayah" seru Jiyoung kesal.

"kenapa jadi Ayah? Yang mulai perang-perangan tadi siapa?"

"tapi Bunda bener Ayah, Ayah kan yang paling tua. Bukannya ngelerai malah ikutan main, salah siapa?" sahut Jihyun ikut kesal.

"tetep kalian biang kekacauannya, enak aja Ayah yang di salahin"

"tapi kan-"

"GAK USAH MAIN SALAH-SALAHAN, CEPET BERESIN RUMAHNYA!!" pekik Jihoon dari dalam kamar dan seketika membuat mereka segera membereskan kekacauan.

Our Love Story [ Deepwink ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang