Chapter 40

429 91 57
                                    

Jinyoung termenung di halaman belakang rumahnya menatap langit yang tampak cerah, hari-harinya begitu monoton dan menjemuhkan. Helaan nafas berat di hembuskan, menyesap cairan bening dari kaleng yang ada di depannya dan rasa terbakar menyapa tenggorokannya.

Jinyoung meraih ponselnya yang tergeletak begitu saja sedari dua jam lalu, menyalakan benda canggih itu dan tersenyum mendapati foto keluarga kecilnya di lockscreen.

"kalian lagi ngapain? Ayah kesepian disini, rumah kita sepi banget gak ada kalian. Biasanya Ayah bisa jahilin kalian, bikin Bunda ngomel dan rumah pasti selalu ada suara tawa kalian bertiga" gumam Jinyoung sendu.

Jemarinya bergerak lincah, menekan icon pemanggil dan mendekatkan ke telinganya.

Lagi, panggilan itu tidak tersambung.

"Jihoon.. Kamu dimana sayang?"

Tes

Jinyoung tidak ingat ini air mata ke berapa yang ia keluarkan, Jinyoung bukan orang yang mudah menangis tapi semenjak kepergian istrinya membuatnya menjadi mudah menjatuhkan air mata.

"pulang By.. Maafin aku hiks.."

...

Jihoon baru kembali setelah memastikan si kembar tidur dengan nyaman, ia duduk di meja makan dengan sebotol sari buah kesukaannya.

Tes

Jihoon menghela nafas dan menghapus krystal bening yang tiba-tiba menetes, hatinya tidak tenang sejak dua jam lalu dan bisa ia yakini jika Jinyoung pasti tengah menangis lagi.

"jangan nyiksa diri Bae, aku juga kesiksa" gumamnya pelan.

"lo ngomong sama siapa Hoon?"

"eh? Eunwoo, gak kok"

"jangan nakutin lo ah"

"apa sih? Orang gue gak ngapa-ngapain"

"Hoon besok lo ngapain?"

"gak ngapa-ngapain, kenapa?"

"mau bantuin Jungkook di perkebunan gak? Dia mesti ngerekap pemasukan sama pengeluaran dan biasanya dia riweh banget, lo bisa gak? Sekalian ngecek buat persiapan panen tapi lo gak usah keliling perkebunan ntar lo capek kan kasian calon keponakan gue"

"iya-iya gue gak keliling, kalo gak lupa hehe"

Eunwoo memutar mata malas, sudah bisa di pastikan saudara iparnya itu akan melenggang di perkebunan.

"lo.. Udah dapet kabar dari Om Sehun?"

"soal?"

"Jinyoung"

"gue belum aktifin ponsel seharian ini"

"Jinyoung masih suka mabuk pulang kerja dan dia selalu pulang di atas jam sembilan" Jihoon menghela nafas dan mengangguk mengerti.

"dia sekacau itu lo tinggal Hoon"

"gue juga sama kacaunya Woo"

"kita bisa balik ke Seoul kalo lo mau, jangan saling nyiksa diri kayak gini"

"belum waktunya gue pulang, lo tau itu kan?"

Our Love Story [ Deepwink ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang