Taeyong tak henti hentinya menarik kedua ujung bibir. Menatap kaos putih yang tadi sore dipakainya dengan tanda tangan Jung Jaehyun dibagian belakang. Sungguh, ia bersumpah tak akan pernah mencuci baju itu. Jika perlu, ia akan menyiapkan lemari khusus untuk memajangnya.
Memang, Jaehyun hanya pemain baru yang terkenal karena parasnya. Tapi toh siapa yang tahu? Dua atau mungkin tiga tahun kedepan pria itu bisa saja akan bertanding diluar negeri dan dilihat lalu dikenal oleh berpasang pasang mata diseluruh dunia.
Ia terkekeh pelan melihat username yang ditulis Jaehyun disana. Ternyata tampang dinginya berbanding terbalik dengan sikapnya, fikir Taeyong. Menurutnya Jaehyun sangat narsis. Bisa bisanya pria itu mempromosikan akun sosial medianya pada penggemar, batinnya.
Pria mungil itu menggeleng pelan, menyimpan baju kaos Jaehyun didalam koper karena esok ia akan kembali ke Daegu. Merebahkan tubuhnya diatas ranjang lalu mengetikkan sesuatu dikolom pencarian Instagram.
jungjaehyun97
Ia tersenyum tipis memandangi satu persatu postingan pria itu. Menekan button follow sebelum beralih mengetik keyword lain di kolom pencarian.
Jaehyun Fanclub
"Wah! Benar," Taeyong berseru lalu menggumam pelan. "Dia memiliki fanbase," Katanya lalu mengamati akun fans tersebut. Membaca satu persatu postingan disana dan sesekali tertawa saat gadis gadis pengikut fanbase itu berkomentar lucu disetiap foto Jaehyun.
Lihatlah lengannya, aku ingin memeluk lengan itu.
Oh astaga! Dia masih 20 tahun tapi lihatlah kotak kotak diperutnya.
Wajahnya membuatku ingin jatuh kedalam pelukannya><
Taeyong menggelengkan kepala, masih banyak komentar yang rasanya sayang jika tak dibaca. Namun, sebuah postingan baru mengalihkan fokusnya.
"Pencarian admin?" gumamnya lalu membaca satu persatu persyaratan disana.
Tak ada yang sulit, hanya membagikan informasi tentang pertandingan Jaehyun juga aktivitas dan foto foto terbarunya. Itupun diambil dari laman resmi club yang menaunginya. Begitulah admin fanbase, hanya sekedar berbagi kepada penggemar lain agar merasa lebih dekat dengan sang idola bukan?
Taeyong pun merasa tertarik, dengan gesit ia mengetikkan pesan kepada si pemilik fanbase yang pengikutnya masih seribu lebih itu. Mengisi formulir pendaftaran dan tak lupa bukti jika ia adalah fans Jaehyun, bukan sesaeng ataupun haters yang menyamar menjadi penggemar.
Anda diterima Taeyong-ssi.
Pria mungil itu berteriak histeris, baru dua jam yang lalu ia mengirim formulir itu ke email fanbase Jaehyun, namun sebelum ia berlabuh kealam mimpi, dentingan notifikasi membuatnya tersentak.
Tanda tangan Jaehyun pada bajunya berguna juga batinnya lalu cekikikan.
Benar, ia memang menjadikan baju itu sebagai bukti jika ia bukanlah sesaeng dan sejenisnya. Hasilnya ternyata tak mengecewakan, dari sekian banyak orang yang ingin menjadi admin hanya Taeyonglah yang terpilih.
•••
"Hati hati dijalan Taeyong-ah," Jaejoong berkata sambil mengusap bahu keponakannya. "Titip salam untuk Ayah dan Ibumu."
Pria mungil itu mengangguk pelan, tersenyum tipis lalu memeluk sang Paman. "Jaga diri paman disini, kembalilah ke Daegu saat kau punya waktu luang."
"Tentu Taeyong-ah, jika pekerjaan di kantor tak menumpuk aku akan mengunjungi kalian."
Setelah bercakap cakap, kereta yang akan membawa Taeyong ke Daegu datang. Keduanya saling berpamitan sekali lagi sebelum si pria mungil masuk dan meninggalkan kota Seoul yang penuh cerita dan kenangan indah.
Aku akan kembali.
Selama diperjalanan, Taeyong tak bisa tidur atau bahkan memejamkan mata. Ia merasa bosan, tak ada teman yang menemaninya bercakap cakap didalam kereta. Sedangkan disamping kiri dan kanannya hanya ada pria dan wanita lansia yang entah akan merespon sapaannya atau bahkan hanya mengiranya pengacau ketenangan saja.
Ia merogoh saku hoodie yang dipakaianya. Membuka fanbase dengan email dan password yang telah ia ketahui. Tentu ia dipercaya oleh si pemilik karena telah menunjukkan bukti nyata pada formulir pendaftaran admin.
Ya, tanda tangan Jaehyun.
Jari-jarinya mengetik beberapa kata hingga membentuk kalimat sebelum membagikannya kepada pengikut fanbase itu.
Jung Jaehyun, dia memang tampan.
Tatapannya sangat teduh, senyumnya membuat siapapun akan luluh, tapi coba lihat pada permainannya kemarin sore.
Ketampanannya semakin berlipat lipat ganda ketika ia mencetak poin dan bersinar di lapangan bukan?
Berikan dukungan pada Jaehyun agar masuk ke Tim Nasional, Fighting!
ㅡTYㅡ
"Apa mungkin... dia pria yang kemarin mengomentari permainanmu?"
Jaehyun tersenyum tipis, mengangguk lalu mengalihkan pandangan dari ponselnya lalu menatap Ten yang menatapnya curiga. "Kenapa?"
"Apa kau menyukainya?" tanya Ten sambil menyipitkan mata.
Lubang cacat dipipi Jaehyun semakin dalam, ia menjatuhkan bahu lalu menghela napas. "Belum, ini masih permulaan."
to be continued...
![](https://img.wattpad.com/cover/195941700-288-k636129.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance | Jaeyong ✓
Fanfiction❝Sometimes it's not just distance between places that makes us feel apart❞ M/M | TEENFIC | HIGH SCHOOL AU | NC-17 Lee Taeyong tidak pernah menyangka jika ia akan berakhir menjadi kekasih dari pemain basket muda dan papan atas bernama Jung Jaehyun. P...