ㅡ✨06 회

5.4K 847 25
                                    

Taeyong melemparkan tubuhnya diatas ranjang. Menatap kosong kearah langit langit kamar sambil membolakan mulut dan matanya. "Jaehyun...di rumahku," gumamnya.

Mengubah posisi menjadi tengkurap dan menenggelamkan wajahnya pada bantal. Meneriakan nama Jaehyun histeris sambil menggerak gerakkan tubuhnya girang. Selang beberapa detik kemudian ia mendongak, melirik ponselnya diatas nakas yang baru saja berdenting.

Jaehyun
Kau sudah tidur?

TY
Belum

Kenapa?

Jaehyun
Aku tidak bisa tidur

TY
Insomnia?

Jaehyun
Tidak

TY
Lalu?

Jaehyun
Aku lapar

[read]

"Astaga!"

Taeyong refleks memekik, bangkit dari tempat tidur lalu berjalan cepat kearah kamar Jaehyun. Menggedor gedor pintu bercat hitam itu hingga seseorang dari dalam membukanya.

"Kau ingin makan bibimbap?" Jaehyun mengangguk pelan sambil mengerucutkan bibir.

Kedua ujung bibir Taeyong terangkat, ia tak bisa menahan senyum saat melihat wajah Jaehyun sekarang. Katakan dia beruntung saat ini, atlet yang biasanya terlihat dingin ditengah lapangan justru bersikap manja dan lucu dihadapannya.

Sedikit terbesit rasa bersalah, karena ia bahkan tak memikirkan tamunya. Belum lagi, Taeyong tak tahu sejak kapan pria itu sampai di Daegu, fikirnya.

"Jangan memasukkan terlalu banyak saus," Jaehyun mengamati Taeyong yang tengah sibuk mencampur nasi, telur, sosis, juga beberapa sayuran hijau.

Pria mungil itu memutar bola mata, "Iya, Sayang." katanya dengan nada mengejek.

Keduanya berkutat didapur, Taeyong membuat bibimbap sedangkan Jaehyun melahap apapun yang bisa ia makan disana. Hanya cahaya lampu dapur dan ruang makan yang menyala, Nyonya Lee tampaknya telah tidur nyenyak.

Hal itu membuat Jaehyun maupun Taeyong harus megendap endap agar tak membangunkan wanita itu. "Sudah selesai." Taeyong mengangkat wadah besar berisi bibimbap.

"Woah!" Jaehyun berseru, "ayo kita makan bersama." katanya lalu mengambil mangkuk besar itu dari Taeyong.

Berjalan kearah meja makan namun pria mungil itu menghadangnya, "Kenapa?" tanya Jaehyun sambil mengangkat alis.

"Jangan makan disini," Taeyong menarik baju kaos Jaehyun "ikut aku."

Pria yang lebih tinggi menurut. Mengikuti langkah Taeyong yang membawanya kearah pintu dan didalam ruangan itu ada tangga. "Woah, apa ini ruangan rahasia?" ceketuknya.

Taeyong mendecakkan lidah "Bukan, ini jalan menuju atap rumahku." katanya sambil menaiki tangga dengan Jaehyun dibelakangnya.

Setelah menaiki puluhan anak tangga, keduanya sampai diatap dengan beberapa bangku juga meja yang tertata rapi. Jaehyun berseru "Woah!" dan berdecak kagum. Ia pikir Taeyong membawanya ke atap dengan tumpukan barang barang bekas disekitarnya. Namun, ternyata ia salah besar. Karpet dari rumput sintetis, pot pot besar berisi bermacam macam bunga, dan sebuah ayunan kayu bercat putih dengan bantal empuk diatasnya menjadi pelengkap tempat yang hanya beratapkan langit itu.

"Aku yang mendesain sendiri tempat ini," Taeyong berkata lalu menunjuk meja persegi dengan dua kursi disampingnya "ayo duduk disana."

Jaehyun mengangguk, masih dengan mulutnya yang menganga lebar melihat tempat itu. "Apa kau tertarik dengan dunia arsitek?" tanyanya lalu duduk di kursi.

Distance | Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang