ㅡ✨18 회

4.2K 554 47
                                    

"Bagaimana keadaan Taeyong?"

Ten menghampiri Jaehyun yang tengah mengusak rambutnya malas diatas ranjang. Pandangannya kosong dan ada ekspresi lelah dari wajahnya.

Namun, Ten cukup tahu jika yang dirasakan Jaehyun bukanlah kelelahan akibat pertandingan siang tadi. Tapi sahabatnya itu cukup lelah karena terus memikirkan cara bagaimana meyakinkan Taeyong agar hubungan mereka membaik.

"Luka diwajahnya cukup parah," Jaehyun mengalungkan handuk putih pada lehernya "aku takut fans Johnny akan menganggunya lagi."

Menghela nafas panjang, Ten duduk disamping sahabatnya, mengusap punggung tegap Jaehyun sembari berkata "Tidak akan, banyak yang menjaga Taeyong mulai sekarang."

Keduanya dilanda keheningan sejenak, baik itu Jaehyun maupun Ten seolah sibuk dengan fantasinya masing-masing. Hingga saat suara ketukan pintu kamar asrama memuakkan telinga, mereka buru - buru beranjak dari posisinya.

"Biar aku yang membukanya," kata Ten sebelum memutar knop pintu itu.

Ia terpaku sejenak saat melihat pria tinggi dan menyebalkan dihadapannya tengah menarik salah satu ujung bibirㅡsmirk khas yang membuatnya muakㅡ memutar bola mata, Ten mendengus lelah "Ada apa kau kesini sunbae?"

"Wow, tenanglah manis. Aku ingin bertemu dengan Jaehyun," Johnny mengedarkan pandangan kearah kamar dua atlit baru itu "apa dia ada didalam?"

Menatap curiga, Ten menggeser tubuhnya dan mempersilahkan pemain yang lebih senior itu untuk lewat "Masuklah," sergahnya dengan tatapan malas. Namun, Johnny justru tertawa lepas sebelum mencubit dagunya. Sontak ia terbelalak dan memandangi pria tinggi itu tak percaya.

Kurang ajar, batinnya.

"Apa aku mengganggu?"

Jaehyun yang masih terduduk diatas tempat tidur miliknya beranjak, menunduk sopan pada Johnny sebelum mempersilahkan pemain senior itu duduk di sofa ruangannya juga Ten "Kau ingin minum sesuatu sunbae?" Tanyanya saat pria tinggi itu bersandar dibadan sofa sembari menyilangkan kaki.

"Untuk apa kau menawarinya minuman?" Sarkas Ten yang ikut duduk di sofa, berseberangan dengan Jaehyun dan Johnny.

Menyipitkan mata, pria yang lebih tua menatap Ten lamat "Dimana sopan santunmu?"

Mendecih, pria berdarah Thailand itu melipat lengan didepan dada "Untuk apa aku bersikap sopan pada orang yang tak punya hati sepertimu?"

"Ten," Jaehyun berkata pelan lalu memberikan kode agar sahabatnya itu tak memperpanjang masalah. Jujur saja, ia pun masih kesal dengan Johnny yang amat lancang menyentuh Taeyong. Tapi, melawan sang senior dengan emosi tak akan menghasilkan apa-apa selain dendam dan kemungkinan permusuhan dalam selimut.

Johnny kembali menarik salah satu ujung bibirnya, mengedipkan satu matanya pada Ten namun dibalas dengan ekspresi mual dari pemain baru itu. Ia mengalihkan pandangan, menatap Jaehyun serius lalu berkata "Maafkan aku," katanya dengan nada sesal "aku tak bermaksud membuat temanmu diserang oleh fansku."

"Lalu kenapa kau tak menolongnya sunbae? Kenapa ha?!"

"Ten..." Jaehyun menyanggah sebelum sahabatnya itu berulah. Jika Ten marah maka semua kalimat dan umpatan kasar akan dilontarkannya tanpa disaring terlebih dahulu. Ia berbalik, membalas tatapan Johnny lalu memaksakan senyuman "bukan itu yang kupermasalahkan sunbae."

Johnny menautkan alis "Lalu?" tanyanya heran.

"Aku tak suka orang lain menyentuh milikku," Jaehyun berkata dengan nada seriusnya "dia kekasihku."

Distance | Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang