ㅡ✨07 회

5.8K 837 40
                                    

Pria mungil yang terduduk di sofa ruang tamu menunduk dalam. Tak berani menatap wanita paruh baya dihadapannya. Sang ibu tak pernah mengeluarkan suara sejak mendapatinya dan Jaehyun berbincang bincang tadi.

Berdeham pelan, Taeyong mencoba memecah keheningan "Eomma...maaf karena aku membohongimu, aku janji tidak akanㅡ"

"Lee Taeyong," Nyonya Lee menyilangkan kaki.

Melipat kedua lengannya didepan dada lalu kembali berucap datar "jadi Jung Jaehyun itu kekasihmu?"

Taeyong membolakan mata, "Apa?!" pekiknya. "Tidak! Tidak! Bukan begitu, Eomma." Ia merengek pelan.

"Lalu? Kenapa kalian saling memanggil dengan kata sayang seperti tadi?" Nyonya Lee berdecih. "kau masih siswa tingkat akhir sekolah menengah tapi sudah bersikap seperti seorang istri saja." lanjutnya sinis.

Helaan nafas berat melewati rongga dua belah bibir si pria mungil. Ia mendongak, menatap sang Ibu yang mungkin akan mengusir Jaehyun setelah ini "Jaehyun...jangan mengusirnya, Eomma."

Taeyong mengulum bibir "Masalah panggilan tadi, itu hanyaㅡ"

"Aku mencintai Taeyong, Bi."

Nyonya Lee dan si pria mungil sontak menoleh, membolakan mata melihat Jaehyun berjalan kearah mereka. Dengan tatapan sulit diartikan, Jaehyun berlutut disamping sofa sang wanita paruh baya, "Maaf karena menutupi hubungan kami darimu, aku hanya..." ia melirik Taeyong sekilas, "merasa belum pantas dicap sebagai calon menantu keluarga ini."

Pria mungil yang melihat tindakan Jaehyun menjatuhkan rahang. Pupil matanya bergerak, kedua tangannya mengepal kuat. "Apa lagi yang kau lakukan bodoh?" gumamnya lalu beranjak dari sofa.

Menarik lengan Jaehyun agar menghentikan permainan bodoh ini. "Ya! Hentikan Jaehyun!" ia menoleh pada sang ibu, "Eomma, tidak! Semuanya tidak benar. Aku dan Jaehyun hanyaㅡmphh!" Ucapan Taeyong terpotong saat Jaehyun menyumpal mulutnya dengan satu tangan. Tersenyum sumringah pada Nyonya Lee lalu menundukkan kepala. "Aku tak akan mengecewakanmu, Bi."

Taeyong terus meronta, memekik meskipun Jaehyun tak kunjung melepaskan tangan dari bibirnya. Gila! Pria itu benar benar gila. Jika nanti ibunya tau kebenaran yang sesungguhnya ia bisa berada dalam masalah besar, pikirnya.

"Ya sudah, kali ini kalian kumaafkan," Nyonya Lee mendelik pada Taeyong "dan kau! Awas jika sekali lagi kau membohongi, Eomma."

Diam - diam Jaehyun tersenyum puas, melepaskan tangannya dari bibir si mungil lalu membungkuk sopan "Terima kasih banyak Bi, aku berjanji akan menjaga Taeyong dengan baik."

"Jaehyun kau benar-benar!" Taeyong memekik tak percaya.

Wanita paruh baya yang berdiri diantara mereka mendengus pelan, "Sudahlah, masuk ke kamar kalian masing-masing sekarang." Ia menyipitkan mata pada Jaehyun dan Taeyong bergantian, "Jika kalian berani macam-macam dan melakukan hal yang memalukan..." Nyonya Lee mengacungkan jempol,

Sontak Taeyong dan Jaehyun menautkan alis sambil membuka sedikit mulut. Namun yang terjadi selanjutnya, kedua pemuda itu menelan ludah kasar saat wanita dihadapan mereka mengarahkan jempolnya kearah leher.

Menggerekkannya perlahan seakan hendak memotong daging sapi dengan tekstur lembut. "Jangan mempermalukan Eomma, faham?"

"Ne."
"Ne."

Cicit Taeyong dan Jaehyun bersamaan sebelum menundukkan kepala ketika Nyonya Lee melewati mereka menuju kamarnya.

"Ya! Apa yang baru saja kau lakukan?!" Taeyong memekik tertahan.

Distance | Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang