"Terima kasih."
Jaehyun membungkuk sopan kepada sang wartawan sebelum meninggalkan sosok itu. Berjalan kearah Doyoung yang menunggunya disisi lapangan sembari tersenyum geli. "Aigoo, fans nomor satuku akhirnya datang." ia memukul pelan belakang kepala si pria bergigi kelinci. Namun, yang mendapat perlakuan itu masih tetap fokus menatap layar ponsel.
Mengernyit heran, Jaehyun merebut paksa ponsel Doyoung. "Yak! Kembalikan ponselku sialan!" Ia tersentak saat pria itu tiba tiba berteriak. "Ada apa denganmu?" tanyanya heran sebelum membaca pesan di ponsel sang sahabat sekaligus pencetus fanbasenya.
Seluruh tubuh Jaehyun membeku, bahkan jari jarinya terasa kaku dan tak bisa lagi menggeser puluhan pesan yang masuk di ponsel itu. "T-Taeyong datang?" ia bertanya lirih.
"Hm," Doyoung melirik Ten yang tiba tiba menghampirinya juga Jaehyun "coba tanyakan pada manusia pendek ini, sepertinya dia tahu sesuatuㅡakh!" Ia memekik saat si pria berdarah Thailand disampingnya menendang keras tulang keringnya.
Menghela nafas, Ten menatap Jaehyun nyalang "Apa yang kau katakan pada pelatih tadi pagi?"
"Apa yang kukatakan padanya?" Jaehyun semakin mengernyit bingung.
"Taeyong tahu jika kau hanya mempermainkannya."
"Apa?!"
"Taeyong menghampiriku bersama temannya yang ingin meminta tanda tanganku. Lalu, secara tidak sengaja pemain lain membicarakanmu. Kau tahu Jaehyun? Mereka mengatakan jika kau terlambat pagi tadi karena mengunjungi mainan barumu di Daegu. Setelah mendengar hal itu, Taeyong langsung berlari meninggalkanku."
"Sial!" Jaehyun terus menggerutu sembari berjalan tergesa keluar venue. Bahkan pekikan dari fans yang melihatnya tak ia pedulikan sama sekali. Ucapan Ten beberapa menit yang lalu membuatnya resah hingga rasanya ingin mati saja ditempatnya berdiri tadi.
Bagaimana tidak?
Taeyong sudah pasti tak akan percaya lagi padanya. Dalam hati ia bersumpah akan memukuli siapapun yang telah membual dibelakangnya. Ya, Jaehyun akui selama ini ia terkenal sebagai playboy dikalangan pemain. Tapi untuk sang kekasih saat ini, rasanya tak akan mungkin untuk melepas si pria mungil seperti wanita dan pria manis yang pernah ia pacari.
Ia benar-benar ingin memperjuangkan Taeyong, kekasihnya.
"Taeyong! Astaga kenapa kau meninggalkanku?!"
Kun menetralkan nafas, membungkuk disamping sang sahabat yang tengah berdiri di halte. Merasa heran karena Taeyong pergi begitu saja saat ia sedang sibuk mengamati wajah manis Ten, pemain basket Seoul Club yang diam diam menarik perhatiannya. "Ya! Apa kau mendengarkanku?"
"Maaf Kun, aku..." Taeyong menarik nafasnya dalam. Mencoba menahan denyutan perih dalam dada serta genangan liquid bening pada pelupuk matanya. "A-aku hanyaㅡ"
"Taeyong!"
Kun dan si pemilik nama yang baru saja diteriaki oleh seseorang menoleh. Menatap kaget pada pria berjersey basket yang berlari kearah keduanya di halte depan stadion olahraga. Bersamaan dengan hal itu, sebuah bus menuju kediaman si pria mungil dan sahabatnya pun berhenti tepat didepan mereka. "Kun busnya sudah datang," Taeyong berucap dengan suara parau sebelum naik lebih dulu kedalam angkutan umum itu.
"Tapi Tae, sepertinya Jaehyun memanggilmu!"
Merasa tak direspon, Kun memutuskan menyusul Taeyong sebelum Bus itu meninggalkannya. Duduk dibangku bus paling belakang dimana sang sahabat tengah menatap kosong sembari memeluk tas ranselnya. "Ya! Apa kau mengenal Jaehyun?" Kun menoleh kebelakang Bus "T-Tae, dia mengejar bus ini!" Serunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/195941700-288-k636129.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance | Jaeyong ✓
Fanfiction❝Sometimes it's not just distance between places that makes us feel apart❞ M/M | TEENFIC | HIGH SCHOOL AU | NC-17 Lee Taeyong tidak pernah menyangka jika ia akan berakhir menjadi kekasih dari pemain basket muda dan papan atas bernama Jung Jaehyun. P...