"Hai sayang."
Taeyong menjatuhkan rahang. Menganga tak percaya melihat Jaehyun berdiri didepan matanya. Melirik Jaemin yang tersenyum lebar lalu meneguk ludah kasar.
"J-Jaemin-ah, bagaimana bisa kau bertemu dengannya?" tanyanya lalu kembali menatap Jaehyun dari atas kebawah.
Pria itu mengenakan setelan casual, Tshirt putih dengan tulisan Gucci juga celana jeans berwarna hitam. Tak lupa pula ransel hitam yang melekat pada punggung pria itu.
Jaemin menyengir lebar, "Tadi aku bertemu Jaehyun hyung di halte samping Keimyung. Lalu ia bertanya padaku alamatmu Hyung."
"Tapi bagaimana bisa..." Taeyong menatap Jaehyun tak percaya, "bukankah kau akan datang kesini esok lusa?"
Jaehyun mengangkat bahu, "Tak ada salahnya kan datang lebih awal?"
"Hyung, kalau begitu aku pulang dulu. Ibu pasti sudah menungguku," Jaemin berpamitan lalu menunduk sopan. Menyeringai nakal pada Taeyong lalu berbisik pada kakak kelasnya itu, "perlakukan kekasihmu dengan baik hyung." katanya lalu berlari kencang meninggalkan si pria mungil bersama Jaehyun.
"Apa kau tak berniat mengajakku masuk ke rumahmu?"
Jaehyun membuyarakan lamunan Taeyong yang masih sangat shock karena kedatangannya yang tiba tiba. Pria mungil itu menggeleng lemah, "Jaehyun...sudah malam, kau harus pulang ke penginapan sekarang."
"Penginapanku ada disini," pria tinggi itu menunjuk rumah Taeyong. Kembali menatap si mungil lalu tersenyum tipis "hanya malam ini, Aku sangat lelah." katanya sedikit merengek.
Pria mungil dihadapan Jaehyun memijat kening, terbelalak saat Jaehyun tiba tiba membuka pintu pagarnya. "Ya! Kau mau kemana Jaehyun?!" teriaknya.
Menahan lengan pria itu dan menghadangnya agar tak masuk kedalam rumah. "Ibuku tak mengizinkan orang asing menginap disini," Taeyong mengatupkan bibir "maaf, tapi aku akan menemanimu mencari penginapan malam ini. Oke?"
Jaehyun menggeleng tegas, "Tidak mau."
Menjepit bibir Taeyong dengan kedua jarinya sambil menyipitkan mata, "Dan berhenti memanggilku Jaehyun."
Taeyong mendesah pasrah, mengacak rambutnya frustasi karena Jaehyun benar benar membuatnya gila. Ia senang, bahkan sangat bahagia saat melihat pria itu datang. Namun, riwayatnya akan tamat jika Ibunya tahu jika pria dihadapannya ini adalah orang asing yang dikenalnya beberapa hari lalu di Seoul.
"Kau boleh menginap," Taeyong menipiskan bibir "tapi jangan beritahu eommaku jika kita baru saling mengenal beberapa hari yang lalu."
Pria yang lebih tinggi menggumam, "Iya sayang."
***
"Dimana ibu dan Ayahmu?"
Jaehyun duduk di ruang tamu. Menatap Taeyong yang baru saja kembali dari dapur dan membawakannya minuman dingin, tersenyum tipis lalu meneguknya dengan rakus.
Sang tuan rumah membuka sedikit mulutnya. Apa dia begitu haus? Fikir Taeyong.
"Eommaku masih di kamar, tapi ia akan segera keluar. Lalu appaku...dia sedang bertugas." jawabnya.
Jaehyun mengangguk faham, menatap figura besar yang tertempel di dinding bercat putih dihadapannya. Mengulas senyum tipis saat menangkap objek dimana sepasang suami istri duduk disamping seorang anak yang kelihatannya masih balita.
"Apa itu fotomu dan kedua orang tuamu?" tanyanya penasaran.
Taeyong mengangguk pelan, "Hm."
"Kau sudah cantik sejak masih kecil," Jaehyun terkekeh "eoh? Apa ayahmu seorang tentara?"
![](https://img.wattpad.com/cover/195941700-288-k636129.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance | Jaeyong ✓
Fiksi Penggemar❝Sometimes it's not just distance between places that makes us feel apart❞ M/M | TEENFIC | HIGH SCHOOL AU | NC-17 Lee Taeyong tidak pernah menyangka jika ia akan berakhir menjadi kekasih dari pemain basket muda dan papan atas bernama Jung Jaehyun. P...